Kau lari dari kenyataan, maka
kenyataan yang akan
menghampirimu.Jikalau kau cinta - judika 🎵
❤❤❤Dua buah mobil sudah terparkir rapi di depan rumah Vega saat pagi-pagi buta begini. Mereka: Vega, Kenzie, Althair, Aldo, David, Tio dan Dea, akan berlibur ke sebuah tempat untuk membuat Vega sejenak melupakan semua permasalahannya.
Vega sudah minta izin pada Tesa untuk berlibur dan Mamanya memperbolehkannya pergi dengan syarat harus hati-hati. Tak lupa Tesa juga memberi pesan khusus untuk Althair agar menjaga putrinya, tanpa sepengetahuan Vega.
Mereka pergi hari sabtu pagi di karenakan memang sabtu mereka libur dan rencana akan pulang minggu sore.
David tidak mengajak Karin atau bahkan memberitahu pacarnya itu bahwa ia akan pergi berlibur dengan temannya. Katanya, ia tidak ingin repot dengan Karin yang mungkin saja akan membuatnya selalu serba salah. Memang pacar yang baik dan penuh kasih sayang. Althair diam-diam mensyukuri sikap David yang menurut Althair sangat bijak.
Setelah semuanya beres, mereka membagi tim masing-masing karena memang jika satu mobil maka tidak akan muat. Terlebih karena mereka membawa banyak barang dan tidak menggunakan mini bus.
"Gue gak mau semobil Sama Dea, ya. Gue belum deket sama dia." bisik Kenzie pada Vega.
Dua hari sebelumnya, Kenzie sudah mengenal Dea secara resmi saat Dea mengajak Vega ke lapangan komplek Vega untuk lari pagi, dan Vega mengajak Kenzie juga agar Dea dan Kenzie bisa saling mengenal. Sejujurnya, Kenzie tidak terlalu menyukai Dea, namun ia ingin menghargai Vega sebagai sahabatnya."Vega, Kenzie, dan Aldo sama gue. Dea dan Althair sama Tio. Setuju?" kata David setelah melalui beberapa berdebatan yang tidak penting.
Kenzie menghembus nafas lega.Tio sempat protes karena personil mereka lebih sedikit maka barang-barang bawaan banyak di limpahkan pada mereka. Althair dan Aldo tidak ambil pusing. Terserah bagaimana yang penting mereka sampai dengan selamat.
"Istriku kok gak setuju?" kata David pada Tio yang membuat yang lain bergidik ngeri.
"Mas gak pernah nafkahi aku dan sekarang masih nganggap aku istri?" Tio mulai melakukan drama unfaedahnya dan yang lain hanya memutar bola matanyanya malas. Sudah biasa dengan hal semacam ini.
"Lo berdua gak usah ikut, ya. Gue gak mau malu bawa kalian." ujar Vega yang di beri pelototan kompak oleh Tio dan David.
Akhirnya, merekapun masuk ke mobil agar tidak kesiangan sampai di tempat tujuan."Vega, lo di kursi depan sama David, ya. Gue di kursi belakang sama Kenzie." ucap Aldo yang entah apa maksudnya.
"Lo gak usah modus sama Kenzie, ya!" Ancam Vega pada Aldo.
"Lo suudzon banget sama gue?"
Aldo langsung masuk ke kursi belakang tanpa menunggu persetujuan Vega.
Aldo menutup pintu mobil agar Vega tidak dapat menariknya keluar. Cowok itu lalu menurunkan kaca mobil tersebut dan menjulurkan lidahnya pada Vega."Gue lagi males aja duduk di depan." kata Aldo yang belum mampu membuat Vega percaya.
Vega masih menatap Aldo dengan penuh selidik. Gadis itu masih bertahan untuk tegak di luar mobil padahal yang lain sudah masuk dan duduk di kursi masing-masing."Lo gak percaya banget sih!"
"Karena cuman lo sama Althair yang normal." David yang mendengar itu langsung mengunci pintu sebelum Vega sempat masuk. Padahal semua orang tau bahwa di antara mereka semua yang memiliki pacar hanya David. Bisa-bisanya Vega mengatakan itu dengan seenak udel.
YOU ARE READING
Summer Triangel
Teen FictionAku tidak pernah merasa kehilangan yang benar-benar kehilangan. Saat itu tiba, aku tetap harus bertahan karna ada yang harus aku jaga ketenangan hatinya. - Vega Estella jenice