Sejauh apapun kau pergi, kau
akan tetap kembali pada hati
yang kau yakini.❤❤❤
Suausana SMA Bakti Nusa sangat riuh saat bel istirahat telah terdengar. Semua murid dari kelas 10 sampai kelas 12 berhamburan ke kantin, perpus dan lainnya.
Vega memilih duduk di taman sekolah sendirian. Sejauh ini, ia belum pernah berbicara pada Kenzie. Ia sangat merindukan sahabatnya.
Merindukan celotehan gadis itu, ajakannya ke kantin, atau ke kafe tempat mereka biasa menghabiskan waktu bersama.
Vega sangat merasa bersalah soal beberapa waktu lalu.
Dilihatnya David berjalan ke arah taman seorang diri. Vega fikir cowok itu ingin bertemu Karin, namun ternyata ia salah.
David malah duduk di samping Vega lalu menatap lurus ke depan."Lo ngapain disini? ntar ibu negara ngamuk lagi." ujar Vega pada David.
"Apaan sih, lo. Dia juga tau kali kita sahabatan." kata David. Ia jadi kesal pada gadis di sampingnya. Berbicara seakan pacarnya adalah orang paling posesif dan selalu cemburuan.
"Hehe... santai dong mukanya. Gue culek juga muka lo."
"Lo kalo lagi sedih galak bener, ya."
Dikata begitu oleh David, Vega hanya membalas dengan senyum. Gadis itu tau sahabatnya ingin menghibur."Mama lo apa kabar? " tanya David lagi.
"Masih suka melamun." ujar Vega pelan. Gadis itu menghembuskan nafas berat.
"Lo rasa apa kita bakal kayak dulu?" tanya Vega. Ia sangat khawatir membayangkan apapun yang buruk terjadi.
"Gue gak tau. Lo tau kan, gue, Althair, David, dan Aldo udah sahabatan sama Tio. Sedangkan, lo? lo udah sama Kenzie. Jadi gimana, ya. Gue juga bingung. Jalanin ajalah. Yang penting kita gak musuhan." Vega hanya mengangguk tanda setuju.
Memikirkan Kenzie, semua seakan tak ada habisnya."Btw, pas acara pernikahan Papa lo, Kenzie dateng." Ucapan David sontak membuat Vega kaget.
"Da...rima...na dia tau?"
"Gue bilang ke dia. Gue liat dia sangat panik." Tiba-tiba saja Vega merasa begitu sesak.Ia benar-benar tidak tau bahwa Kenzie sangat peduli dengannya. Kini, rasa bersalah Vega menjadi semakin besar.
"Lalu?"
"Dia bilang mau nemuin lo. Tapi..." Vega hampir naik darah karena David yang bercerita dengan bertele-tele.
"Eh, tai. Gausah setengah-setengah. Gue cemas ini." ucapan Vega membuat David ingin tertawa. Ekspresi Vega sangat lucu.
" Kalo gue kasih tau, lo mau bayarin dinner gue sama Karin?" Vega langsung mencubit pinggang David. Bisa-bisanya cowok itu bercanda di saat keadaan genting seperti ini.
"AW!! SAKIT KUTUB!!"
"APA LO BILANG?"
"LO CANTIK VEGA!"
Vega langsung memanyunkan bibirnya dan pergi meninggalkan David. Dasar, sayur kol!
"Eh, ia, gue bercanda. Duduk lagi, duduk." David menarik tangan Vega untuk kembali duduk di kursi taman.
YOU ARE READING
Summer Triangel
Teen FictionAku tidak pernah merasa kehilangan yang benar-benar kehilangan. Saat itu tiba, aku tetap harus bertahan karna ada yang harus aku jaga ketenangan hatinya. - Vega Estella jenice