ST | 05

18 6 0
                                    

Jika tidak bisa memiliki, setidaknya
jangan menyakiti.

❤❤❤

   Jalanan terasa sangat dingin saat hantaman air dari langit menghampiri bumi. Aroma khas aspal yang terkena hujan menguar dengan sangat terasa. Udaranya sampai menusuk tulang.
Berlomba-lomba semua orang pulang ke rumah masing-masing. Ada yang sambil membayangkan sup ayam yang dibuat oleh ibu mereka, atau teringat peliharaan yang lupa di masukkan ke dalam rumah. Semuanya punya tujuan pulangnnya sendiri.

"Dingin, Rin?" tanya David pada gadisnya. Mereka sedang berada di atas motor menuju caffe yang tidak terlalu jauh dari sekolah.

"Lumayan." kata Karin seraya mengeratkan jaketnya.

Setelah pulang sekolah tadi, David sudah mengatakan akan langsung mengantar Karin pulang, namun gadis itu ngotot ingin makan siang di sebuah  caffe yang Karin bilang disana makanannya lumayan enak dan bervariasi, padahal mereka punya tempat nongkrong yang biasa mereka datangin. Karin bilang ingin suasana baru.

Sesampai disana, mereka segera masuk dan mencari bangku kosong.
David merasa pilihan gadisnya lumayan bagus. Suasana klasik, alunan musik mellow, lukisan abstrak dan banyak tumbuhan hijau di depan caffe membuat siapapun yang datang merasa betah.

"Eh, Althair?" Yang namanya di sebut tampak kaget dengan kedatangan mereka berdua.

"Hai, Vid." kata Althair menyapa. Ia melirik siapa yang David bawa. Ternyata sang ibu negara.

"Sama siapa kesini?" tanya David penasaran. Ia mengedarkan pandangan ke semua ruang yang matanya bisa jangkau untuk melihat siapa tau orang yang Althair bawa sedang berada entah di bagian mana. Tapi tidak ada tanda-tanda bahwa temannya itu bersama seseorang.

"Sendiri." jawabnya singkat.

"Kita boleh gabung, kan?" Kini Karin mulai berbicara. Ia tampak bersemangat.

"Tentu." jawab Althair.

Mereka berdua pun mulai duduk dan memesan makanan. Suasanannya terasa lebih hening untuk Althair sebelum kedatangan dua sejoli ini. Tidak ada yang berbicara. Biasanya David selalu berceloteh manja pada Althair, namun sekarang keadaannya seakan berbalik.
Lalu, Althair teringat hal yang pernah David katakan,"Gue takut salah ngomong kalo kita ngumpul pas ada Karin," Begitu katanya.
David kan suka heboh dan suka asal bicara. Takut-takut nanti David jadi serba salah.

"Sayang, aku mau ke toilet dulu, ya."
Karin mengangguk tanda mengiyakan. Ia tersenyum singkat pada Althair lalu menuju toilet.

Setelah kepergian David, suasananya semakin hening seakan mereka berdua adalah dua orang yang tidak saling kenal.

"Gue..." Tak sengaja mereka serempak ingin berbicara.

"Lo duluan aja!" kata Althair pada Karin. Ia sebenarnya kurang nyaman dengan posisi mereka sekarang. Hanya berdua dalam satu meja padahal pengunjung sangat ramai berdatangan.

"Lo aja!" kata Karin. Mereka malah saling suruh-suruhan untuk siapa yang berbicara lebih awal.

"Lo ngapain kesini? Lo tau kan kalo gue disini?" kata Althair langsung to the point.

Summer Triangel Where stories live. Discover now