Sementara itu, di mansion jinyoung
Jinyoung kini tengah sibuk berkutat dengan laptopnya. Mungkin orang akan berpikir dia sedang mengurus bisnisnya. Biasalah seorang CEO OH CORP sibuk, dia pasti memiliki banyak sekali perkerjaan yang harus diurus. Tapi sebenarnya jinyoung sedang sibuk melihat informasi mengenai perusahaan guanlin, PARK CORP. ia benar benar curiga dengan tuan bae.
Tidak mungkin paman chanyeol mewariskan semua harta perusahaannya kepada tuan bae? Pertanyaan itu selalu berputar di kepala jinyoung. Memang keluarga Park tidak punya pewaris lagi, tapi istri sah dari paman chanyeol masih hidup. Harusnya kuasa dari perusahaan park jatuh ke tangan bibi, bukan ke tuan bae?
Aku harus pelajari semua ini. Aku harus selidiki tuan bae. Tekad jinyoung dalam hatinya.
Setelah tekun membaca berbagai berita tentang perusahaan PARK CORP, jinyoung menemukan sebuah ke janggalan. Berita 10 tahun yang lalu itu membuat jinyoung tersadar akan sesuatu. Di dalam berita tersebut disebutkan bahwa perusahaan guanlin dianggap lalai terhadap konsumen karena kecelakaan yang dialami pesawat dari korea ke china. Yang membuatnya janggal adalah ketika salah seorang pembaca yang bernama bae minyoung menuliskan komentarnya. Ia mengatakan “nyawa hanya bisa dibalaskan dengan nyawa”. Jinyoung menaikkan satu alisnya.
Apa maksudnya ini?. Bukankah paman sudah memberikan uang asuransi untuk semua korban?. Bahkan paman menjamin sekolah dari beberapa anak yang ayahnya menjadi korban dari peristiwa tersebut.
Lagi pula ini semua bukanlah kesalahan paman pribadi, pesawat yang kecelakaan adalah pesawat baru yang masih kuat mesinnya.
Kecelakaan itu adalah takdir dari tuhan.Tapi tunggu dulu, bae minyoung?. Bukan kah ini nama asli tuan bae yang memegang perusahaan paman saat ini? Oh, jangan jangan kecurigaan ku dengan paman kim selama ini benar?. Kalau pembunuh paman chanyeol selama ini adalah tuan bae. Ia miliki dendam dengan paman, dan sengaja ingin melenyapkan semua keluarga PARK karena ia merasa kalau pamanlah penyebab kematian keluarganya.
Ah aku harus menelfon paman kim. Jinyoung segera meraih ponsel nya dan menghubungi paman kim.
Halo paman, maaf karena mengganggu mu malam malam begini paman
Halo jinyoung, ya tak apa apa nak. Apa yang ingin kau bicarakan nak ?
Begini paman, aku mau minta tolong kepada paman untuk mengumpulkan semua hal tentang keluarga tuan bae. Aku sedang menyelidikinya paman, aku merasa kalau tuan bae adalah pelaku pembunuhan kejam 8 tahun lalu terhadap paman chanyeol dan juga guanlin
Baiklah nak, paman akan menyerahkan semua informasi nya besok dikantor
Baiklah paman, terima kasih. Sekali lagi aku minta maaf karena mengganggu istirahat malam mu
Hei santai saja jagoan, aku ini paman mu . kau berhak menghubungi ku kapan saja
Ya paman, kalau begitu selamat malam dan selamat beristirahat
Kau juga nak, selamat malam.
Setelah menutup telfonnya, jinyoung segera mematikan laptop dan tidur.
Keesokan harinya
Seperti biasa, zizi kini tengah menunggu bis menuju rumah sakit tempat ia berkerja. Ia benar benar suntuk menunggu sendirian. Ini tidak seperti biasanya, tidak ada satu pun bis yang lewat halte tersebut. Hari ini benar benar lengang, kendaraan pun tidak banyak yang lewat. Anak sma yang biasanya sama menunggu bis dengannya juga tidak ada hari ini.
Kemana perginya semua orang? Hah, apa aku melewatkan sesuatu? Atau ada suatu hari dikorea yang semua orang tidak keluar rumah? Atau mungkin sekarang hari raya nyepi ya? Aduh bingung, bodo amat lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo [END]
Teen Fictionhallo readers, ini cerita pertama aku. aku ngak pandai bikin deskripsi jadi kalau penasaran langsung baca aja ya😊 jangan lupa vote dan komen.