Rumah tuan bae,
Huh, kok perasaan ku ngak enak ya?, aku rasa tuan bae sudah menghubunggi jinyoung dan menjebaknya. Aku yakin jinyoung akan datang. Bagaimana ini? Aku harus minta tolong pada siapa gumam zizi seorang diri.
Tiba tiba dirinya mengingat sesuatu,
Ah iya, aku kan punya teman tak kasat mata. Aku yakin guanlin bisa membantu ku. Eh tapi bagaimana cara memanggilnya? Selama ini kan dia yang selalu datang menemui ku.
Zizi bingung bagaimana caranya agar dirinya dapat memanggil guanlin si arwah tampan dan meminta bantuan.
Aha, aku telepati aja, mana tau dia bisa kupanggil lewat pikiran saja, baiklah akan ku coba untuk berkonsentrasi, ucap zizi.
Zizi memejamkan matanya, dia mulai memanggil guanlin didalam hatinya. Sekali sekali dia mengintip apakah guanlin sudah muncul atau belum. Tapi hasilnya nihil.
Hah kurasa ini tidak akan berhasil, ini tidak semudah yang dilakukan orang orang di tv. Menyebalkan sekali menjadi korban sinetron sialan itu, upat zizi.
Sementara itu, jinyoung sudah sampai di alamat yang diberikan tuan bae padanya.
Selamat datang tuan muda oh, sambut tuan bae dengan senyum palsu nya.
Kau menginginkan aku bukan?, sekarang aku sudah datang sendiri menemui mu. Lepaskan dokter zi sekarang juga. Ucap jinyoung dingin
Ya ampun, kau tergesa gesa sekali nak, padahal aku ingin menyambut mu dengan secangkir teh hangat terlebih dahulu.
Aku tidak butuh teh sialan itu, aku hanya ingin zizi di bebaskan. Dia tidak tahu apapun soal ini. Jangan libatkan dia. Tegas jinyoung
Wah kau benar benar mencintai tunangan mu, aku jadi ngak ingin memisahkan kalian berdua. Bagaimana kalau kalian mati bersama saja?, akan menyenangkan jika bercinta di nirwana.
Dasar brengsek kau, kau pikir aku benar benar bertunangan dengan dokter itu hah?. Aku hanya menipu mu hari itu, aku sengaja berbuat begitu agar kau malu dan menyerah untuk menganggu ku. Aku tidak percaya kalau selicik ini tuan bae. Sekarang kau sudah tahu kan kalau aku dan dokter itu tidak punya hubungan apa pun?. Jadi biarkan dia pulang kerumah nya. Dan satu lagi kesalahan mu tuan bae, hari ini malaikat maut bukan akan mencatat nama ku melainkan nama mu tuan bae.
Jinyoung mengeluarkan smirk andalannya saat mengatakan kalimat terakhir untuk tuan bae. Sekilas terlihat tampan, tapi smirk itu mengandung banyak sekali makna. Hal ini pertanda jinyoung tidak main main dengan ucapan nya yang sekarang.
Wahaha, kau bocah yang aneh. Kau bilang tidak ada hubungan dengan dokter itu, tapi kau seperti rela mati untuk menyelamatkannya saat ini. Dan juga kau mau mengirimku ke malaikat maut? Jangan naif nak, kau sendiri sedangkan disini aku memiliki banyak anak buah karena ini markas ku. Kau singa jantan perkasa yang masuk kedalam wilayah segerombolan serigala gunung.
Ku akui kau memang hebat dan gagah, kau petarung yang handal. Tapi apakah kau mampu 1 lawan 20 dalam sekali bertarung?. Kau butuh bantuan nak, singa paling kuat sekalipun akan menyerah saat diserang 20 ekor serigala sekaligus.
Hanya singa bodoh yang tak mampu mengalahkan 20 ekor serigala. Menurutku, aku tidak ingin menghabiskan waktu banyak, keluarkan saja semua serigala yang kau miliki dan ayo bertarung dengan ku. Ucap jinyoung dengan penuh percaya diri.
Baiklah kalau itu yang kau inginkan nak dengan senang hati.
Tuan bae mengangkat tangannya dan melambaikan dua kali sebagai isyarat untuk menyuruh semua anak buah nya keluar saat itu juga. Ini diluar dugaan jinyoung, ia pikir anak buah tuan bae hanya berkisar 40-50 orang. Tapi yang muncul saat ini sekitar 80 orang lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo [END]
Teen Fictionhallo readers, ini cerita pertama aku. aku ngak pandai bikin deskripsi jadi kalau penasaran langsung baca aja ya😊 jangan lupa vote dan komen.