27

2.1K 143 11
                                    

Senja,





Taehyung berjalan ditepian jalan setapak. Langkahnya ringan, senyuman tipis diwajahnya pun tak pernah luntur. Kakinya terus melangkah hingga ia pun berhenti, berhenti melangkah dan terdiam. Taehyung melihat warna langit yang telah berubah menjadi warna jingga, matanya menyipit kala sinar matahari yang berada diujung langit itu menyilaukan pandangannya. Merejapkan pelan kelopak matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke hazelnya. 

Sejenak ia masih terdiam memandangi langit yang tampak indah sore itu. Senja, ya senja. Taehyung teringat, ia suka sekali memandangi langit yang tampak indah itu di penghujung harinya yang melelahkan. Seolah senja membawa pergi rasa lelahnya. Taehyung pun tersenyum kembali, sekilas memorinya memutar kembali kenangan yang ia coba kubur baik-baik dalam ingatannya. Bukan maksudnya ia ingin membuang ingatan itu, bukan. Ia hanya mencoba menyimpannya direlung hatinya, hanya untuknya. Agar dunia tidak mengetahuinya, hingga hanya dirinyalah yang dapat mengingat dengan jelas apa yang terjadi.



Walau setiap mengingatnya ia merasakan aliran darahnya seperti mengalir dengan cepat, dan menuju dada kirinya yang membuat jantungnya berdenyut dalam dan paru-parunya menjadi seperti kekurangan oksigen. Ingin Taehyung menangis, ingin rasanya menjerit sekuat tenaga.



Mengapa?



Alasan Taehyung melihat senja adalah karna ia merindukan lelakinya. Lelaki yang memenuhi kepalanya, memenuhi setiap aliran darah Taehyung disetiap hembusan napasnya. Dan memenuhi hatinya, hingga setiap mengingatnya Taehyung merasakan sesak. Sesak akan kehadirannya yang memenuhi dirinya.




Senja selalu membawa ingatan Taehyung ke lelaki itu. Jadi Taehyung selalu menatap senja sendirian untuk menghilangkan rindu itu. Tapi apalah, ia bukan merindukan sang senja. Melainkan ia merindukan sosok lelaki yang menemaninya menikmati senja. Lelaki yang sekarang sedang bahagia bersama wanitanya. Ya, Taehyung tak berani mengungkapkan perasaannya hingga ada saat dimana lelaki itu berkata pada Taehyung bahwa ia akan menikah.


Taehyung ingat sekali, di penghujung hari itu seperti biasanya ia menunggu senja. Lalu, lelaki tersebut datang tak lama setelah Taehyung datang. Wajahnya berseri, tampak bahagia. Taehyung pun terheran, penasaran akan hal yang membuat lelaki tersebut menunjukkan raut yang amat membahagiakan itu. Lalu Taehyung pun bertanya, gerangan apakah yang membuatnya bahagia?



Lalu tanpa disangka, lelaki itu pun berkata




"Hyung, bulan depan aku akan menikah. Wah seperti mimpi rasanya.. Kau harus datang di hari pernikahanku. Aku akan senang sekali jika dapat memperkenalkan mu kepada calon istriku, dia harus tahu bahwa kau adalah hyung terbaikku" Lelaki itu berkata dengan sangat menggebu, ah.. Bahagia sekali bukan raut wajahnya?




Taehyung membatu. Seperti ada panah tajam yang menghunus tepat di jantungnya. Tapi, ia segera mengubah ekspresi wajahnya dan memberi selamat pada lelakinya itu. Ah bukan, dia bukannlah lelaki Taehyung, bukan. Tetapi, dialah yang memiliki seluruh hati Taehyung. Merampasnya lalu tak mengembalikannya.





Nyatanya, Taehyung bukan merindukan senja. Namun, ia merindukan lelaki tersebut.





Ia rindu Jeon Jungkook, sangat merindukannya.











End













Sedih sedih dulu, senengnya nanti ehehehehehe. Nantikan up selanjutnya!♡

-KookV Short story- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang