"Ini hari bahagia Nara. Masih mau menekuk wajah seperti itu?"
Sena mengerling sinis pada Kyuhyun yang sejak satu setengah jam lalu tidak mau merubah ekspresi wajahnya. Dimulai dari bangun tidur, berleha-leha di atas sofa, mandi, bahkan ketika semuanya sudah siap, masih saja raut tertekuk seperti itu yang Kyuhyun tunjukkan.
"Jangan drama. Baru segitu saja sudah merengut."
Kyuhyun mendecak. "Ya bagaimana tidak drama kalau kau memberikanku kemeja berwarna ungu. U-N-G-U. Dan, dasi kupu-kupu yang super cute seperti ini. Pink? Astaga..." Kepala Kyuhyun menggeleng. Rasanya pening tiba-tiba. "Tidak sekalian sepatuku kau ganti juga dengan dua warna perempuan ini!"
"Seandainya saja kalau bisa."
"Mwo?!"
Sena tersenyum geli. Kemudian, kembali memasang wajah datar. "Jadi, kau mau pergi atau tidak?"
"Aku akan dianggap sebagai kakak ipar tidak tahu diri kalau mangkir dari acara besar ini."
"Nah! Itu kau tahu."
"Tapi, Nara—" Kyuhyun menggeram kesal. Membanting ikat pinggangnya ke atas tempat tidur, kemudian melengos. "Aku pikir dia lebih dewasa darimu," dengusnya. "Tetapi, ungu dan pink... Ah, pengantin gila mana yang noraknya bisa mengalah-ngalahi Lee Nara?"
"Tidak norak, ah." Sena berusaha sekuat tenaga untuk menahan tawa. "Warnanya juga warna pastel. Kelihatan lebih soft. Cocok untukku."
"Itu untukmu!" ketus Kyuhyun. "Tidak untuk pria sepertiku."
"Tapi, kau tampan. Manis. Aku suka."
Sekali lagi, Kyuhyun hanya melengos.
"Hei, kau mau ke mana?"
"Kau tidak lihat aku ke mana?"
"Aku sudah tidak membantu Nara untuk mempersiapkan hari istimewanya ini, Kyuhyun. Jadi setidaknya, kita harus datang ke sana lebih awal."
Kyuhyun melonggokan kepalanya dari kamar mandi. "Acaranya masih tiga jam lagi, kan?"
"Walaupun tiga jam lagi, tap—"
"Arraseo!" teriak Kyuhyun dari dalam. "Tunggu aku lima menit."
***
"Tita mo mana?" (Kita mau ke mana?)
Jia bertanya saat Sena sibuk menyisiri rambutnya, dan memasangkan mahkota bunga di atas kepalanya. Terlhat cantik, bahkan menggemaskan dengan gaun ungu yang kini dia dikenakan.
"Ke acara Nara Aunty dan Paman Sehun. Jia mau lihat, kan?"
"Nana Nti?"
"Hem... Jia nanti mau membawa bunga, tidak?"
"Mo."
"Tidak."
Jawaban itu terlafalkan bersamaan dari dua mulut berbeda. Sena memandang Kyuhyun dengan alis berkerut. "Aku tidak sedang bertanya padamu."
"Tapi, aku tahu maksudmu menanyakan hal itu," sahut Kyuhyun. Pria itu sudah rapi dengan kemeja ungu dan dasi kupu-kupu pink yang menggantung di leher. "Tidak, ya, Sena. Aku tidak mengizinkan."
"Kenapa tidak? Menjadi bridesmaid tidak ada salahnya."
"Jia masih kecil."
"Justru karena masih kecil. Pasti lucu. Iya, kan, Ji?"
"Iyowo..."
"Betul sekali. Kiyowo. Seperti dirimu sekarang." Sena tertawa. Melakukan ciuman hidung, sebelum mengecup kedua pipinya cepat. "Rasanya masih baru kemarin kau belajar berjalan, sekarang sudah sebesar ini. Semakin cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
life after you | ✔️
General FictionStaring : Cho Kyuhyun x Lee Sena Dulu, mereka dikenal sebagai keluarga yang paling bahagia. Menyecap canda - tawa bersama, serta berbagi sedih ala kadarnya. Namun kala duka datang dan mengacaukan segala, bisakah mereka dan bahagia tetap ada? ❤ Bahas...