Sentuhan lembut diikuti oleh sensasi dingin yang menggelitik kulit perutnya malam itu, sukses membuat Sena yang semula nyenyak dalam bunga tidurnya tersentak bangun. Perempuan itu sedikit terkejut, ketika menyadari adanya sebuah kepala yang menyembul di dekat dada.
Beginilah kelakuan Kyuhyun setiap malam setelah mengetahui bahwa mereka akan segera memiliki anggota keluarga baru.
Sena menghela napas panjang diam-diam. Menahan telunjuk Kyuhyun yang bergerak menyusuri permukaan perutnya, hingga si pemilik berhenti berbicara sendiri.
"Eh? Bangun..." ujar Kyuhyun terlampau polos.
Sena menipiskan bibir sejenak. menelan kembali omelannya. "Aku mengantuk, Kyuhyun. Lebih baik kau cepat ganti pakaianmu, kemudian ikut tidur. Memangnya kau tidak lelah?" Sena melirik jam yang tergantung di dinding. Pukul sepuluh malam. Tetapi dengan semena-menanya Kyuhyun justru datang, mengganggu, dan membuatnya harus terbangun.
Kyuhyun menyengir lebar, merubah posisi tengkurapnya menjadi setengah duduk. Lantas menempatkan sebelah telapak tangannya di atas perut Sena, kembali menyusuri kulit hangat perempuan itu dengan lembut. "Aku hanya ingin mengajaknya berbicara."
Sekali lagi, Sena menarik napas dalam. "Apa harus malam-malam begini?"
"Tidak boleh, ya?"
Kedua bola mata Sena seketika memutar cepat. Apakah hal tersebut harus dipertanyakan? Sena menipiskan bibir lagi, mengumpat Kyuhyun dalam hati. Ingin sekali rasanya dia mengomel, namun karena saat ini sudah malam dan dia terlalu malas untuk memancing keributan, yang dia lakukan setelahnya hanyalah memasang raut keruh.
Namun sialnya, Kyuhyun justru kembali mendekatkan wajah pada perut Sena. Bertanya, "Apa kau lapar? Kau mau memakan sesuatu?"
Sena mendecak keras, perempuan itu tidak dapat menahannya lebih lama. Sebab mau bagaimana lagi, masalah seperti ini pasalnya tidak hanya terjadi sekali dua kali, melainkan sudah berkali-kali, bahkan semenjak mereka pulang dari kediaman Hyukjae. Setiap kali pulang larut, Kyuhyun akan selalu berupaya membuatnya kembali terbangun demi melemparkan pertanyaan-pertanyaan seperti tadi, alih-alih ikut menjemput mimpi. Menyebalkan, bukan?
Menyingkirkan kepala serta tangan Kyuhyun cepat dari depan perutnya, Sena pun segera menurunkan kembali kausn yang sempat tersingkap, membuat sang pria sedikit menjauh.
"Kenapa?"
"Kau yang kenapa!" sentak Sena sembari mengangkat tubuh, dan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Hilang sudah sebagian keinginannya untuk tertidur lagi. Kyuhyun benar-benar.
"Kau mau makan sesuatu?"
"Aku tidak mau makan apapun. Aku hanya ingin tidur!"
Kyuhyun mengedip pelan. "Oh... begitu... Ya sudah, tidur lagi."
"Tidak bisa! Kau mengganggu!"
"Aku tidak mengganggu," geleng Kyuhyun pelan.
"Kau mengganggu! Kau jelas-jelas meng—" Sena menggigit bibir geram, kemudian membuang napasnya sedikit kasar. "Kenapa, sih, Kyuhyun?" keluhnya.
"Kenapa apanya?"
"Kau selalu saja membuatku terbangun malam-malam. Ada apa? Jika memang ingin mengajaknya berbicara, pagi kan bisa. Kenapa harus saat aku sedang tidur? Kau ini... ish!"
Kyuhyun kembali menyengir. "Habis setiap pagi kau selalu terbangun lebih dulu. Aku jadi tidak bisa seperti tadi."
Sena kembali mendecak.
"Kau benar-benar tidak menginginkan sesuatu sekarang?"
"Tidak."
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
life after you | ✔️
Algemene fictieStaring : Cho Kyuhyun x Lee Sena Dulu, mereka dikenal sebagai keluarga yang paling bahagia. Menyecap canda - tawa bersama, serta berbagi sedih ala kadarnya. Namun kala duka datang dan mengacaukan segala, bisakah mereka dan bahagia tetap ada? ❤ Bahas...