Bab 8- Where Are You Felix?

8 0 0
                                    

"Haduh... Kenapa yang ilang harus Felix sih! Gaada yang lain kek!?" Tanya Allan, emosi.

"Haish kamu nih! Marah marah terus aja" jawab Ellen dengan sedikit cemberut.

"Sabarlah dikit Lan pasti ketemu" sahut Liam sambil menepuk pundak Allan.

"Huuh Capek aku Li" Ucap Allan sambil menghela nafas panjang.

"Ku tau kita sama Lan" Jawab Liam yang menenangkan hati Allan. Mereka pun terus mencari keberadaan Felix lewat GPS yang ada di Isabell.

THE LEGEND OF POWERS
.
.
.
.
CHAPTER 8: WHERE ARE YOU FELIX?
.
.
.
.
.
.

"LEPASKAN AKU" teriak Felix yang memberoktak penyihir itu.

"Tidak!" Jawab penyihir itu.

"Arghhhh" Felix mengeluarkan kekuatannya.

"Booomhhh" suara gelombang keras yang dikeluarkan oleh Felix. Tetapi usahanya tidak melepaskan rantai yang di pasang di leher, kaki, dan tangan, hanya penyihirnya yang terpental.

"Dasar anak nakal, pakai ini" Ucap penyihir, memasang sesuatu pada Felix, ia meronta ingin dilepaskan.

"LEPASKAN!" teriak Felix, kasar.

"Tidak akan."

"Tch.."

________________

Isabell melihat mesin pelacak yang berada di felix. Isabell mulai kesal karena Allan yang dari tadi mengeluh bersama Brayan. Liam berada disebelah Isabell, menenangkan dirinya. Ellen menyadari ada yang mengikuti mereka sejak tadi.

Ellen melempar sesuatu, panah tepatnya kearah orang berbaju hitam yang mengikutinya. Orang itu menghindar, memunculkan dirinya didepan Isabell.

"Apa ya- hmppp!" Ucap Isabell terpotong karena orang itu membekap mulutnya.

Orang itu terdiam, menatap yang lain. Liam yang dibelakangnya, membuka Hoodie hitam yang dipakainya. Orang itu terkejut, dengan mata yang berbeda sebelah dan raut muka yang cantik.

"Hmppp!!" Teriak Isabell yang berada di dekapannya, melepaskan tangannya yang melemas.

Isabell berbalik, terlihat remaja perempuan yang menunduk, raut mukanya cantik, dengan mata emas sebelah kanan dan mata silver  sebelah kiri. Iapun menunduk, melihat Ellen yang mneghampirinya.

"Apa yang kau lakukan?!" Tanya Ellen dengan nada tinggi, ia tetap menunduk.

Isabell merasa kasihan, lalu mengajak mereka beristirahat, iapun menepuk pundak remaja yang lebih pendek darinya itu dan menghela nafas.

"Kamu tidak apa apa?" Tanya Isabell, ia mengangguk.

"Ah ya, namamu siapa?" Tanya Haruka, polos pada remaja itu.

"A-aku Electra.." ucapnya, malu telah membekap Isabell tadi.

Electra menjelaskan semua, ia kira Ellen dkk adalah penyusup, jadi ia membekap salah satu dari mereka. Electra meminta maaf pada Isabell karena telah membekapnya.

Electra memanggil saudaranya, Levi. Levi muncul dengan muka masamnya, lalu memarahi Electra karena ia terjatuh di kamar mandi. Electra tertawa melihat perilaku saudaranya itu.

The Legend Of PowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang