Mean duduk manis di dalam mobil keluarga Plan. Hari ini ia begitu bersemangat untuk berangkat sekolah. Ia bahkan bisa bangun tanpa alarm. Mean merapikan rambutnya,dasinya lalu menyemprotkan parfum ke sekujur tubuhnya. Ia harus tampil maksimal karena hari itu,ia akan berangkat dengan.
Klik...
Suara pintu mobil terbuka.
Bukkk!!!
Dan tertutup kembali.
Mean sempat kecewa tapi Mama Plan kembali membuka pintu dan mendorong Plan masuk dan duduk disamping Mean.Mean memasang senyum termanisnya. Tapi Plan sama sekali tak mempedulikannya. Ia memasang headphone,menyalakan music playernya dan membuka buku kimia yang ketebalannya setara dengan bantal tidur Mean semalam. Mean mengatupkan bibirnya. Menyimpan kembali senyum yang tadi sempat berkembang.
Mama Plan melihat melalui kaca spionnya. Mean dan Plan duduk berdampingan. Ia tak kuasa menahan tawa bahagianya dan terkekeh sendiri sambil sesekali menggoyangkan tubuhnya.
"Maa.... Sampai kapan kita akan diam disini??"
Mama Plan hampir lupa kalau ia sedang dalam misi mengantarkan anaknya dan anak sahabatnya ke sekolah.
"Oh iyaa.... Mama hampir lupa,hehee... Habis liat Plan sama Mean bikin mama terpesona,kalian itu serasi banget...."
Mean tersipu mendengar pujian dari Mama Plan. Ia bahkan tak sungkan melepaskan tawanya.
"Ah tante... Jangan gitu ah... mean kan jadi malu tante...hahhaahaaa...."
Plan hanya bisa memutar bola matanya,jengah.
"Tante?? Mean jangan panggil tante ah... Panggil mama aja... Biar lebih akrab."
"Ehhh???"
Mean melirik kearah Plan yang masih tak menghiraukan ocehan ia dan mamanya.
"Anggap saja aku ini mamamu sendiri Mean,hehehhee..."
Mean mengangguk penuh semangat.
"Iya Ma...."
Mean benar-benar bahagia,Mama Plan seolah sedang memberi dukungan padanya untuk mendekati Plan.
Mobil melaju meninggalkan kediaman keluarga Plan. Mean melirik kearah Plan yang masih terpaku pada buku kimianya. Mean tak kuasa menahan kekagumannya pada Plan.
Ia begitu manis...
Cute....
Ahhh.... Dan terlihat sangat lembut...
Tuhaannn.... Aku benar-benar menginginkan anak ini...
Tolong Tuhan,tambahkan pesonaku supaya ia tertarik padaku....
Plan tiba-tiba menurunkan bukunya dan menatap kearah Mean yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip. Jantung Mean serasa akan terlepas dari balik rusuknya saat mata bulat Plan menatapnya.
"Air liurmu..."
"Sluurrpppp!!!"
"Menjijikan!!!"
Mean rasanya ingin mati.
################################
Plan keluar dari mobil mamanya terlebih dahulu dan langsung mengambil langkah cepat untuk memasuki kelasnya. Sementara Mean masih sibuk mengelap air liurnya dengan dasi sekolahnya.
"Eh Mean..."
Mama Plan langsung berbalik dan kini menghadap Mean dari kursi pengemudi.
"Mean suka Plan yaa???"