itazura na kiss 3

1.3K 182 73
                                    

Mean mengetuk kamar Plan lembut. I harus benar-benar menjaga perasaannya dan fokus untuk belajar. Karena bagaimanapun pertaruhannya dengan Joss jauh lebih penting kali ini.

Pintu kamar Plan terbuka.

"Haaiii..."

Mean tersenyum begitu lebar. Tapi Perth merespon dengan dingin.

"Pee.... Ada si bodoh!!!"

"A-a-apa??"

Mean ingin sekali memberi pelajaran pada anak laki-laki di depannya. Tapi ia sadar anak dengan wajah garang ini adalah adik Plan.

"Bagaimana Plan bisa punya adik kaya kamu?? Kaamu nyogok ya?? Minta jadi adiknya Plan??"

Perth hanya memutar bola matanya jengah. Lalu mendorong tubuh Mean agar menjauh dari pintu kemudian menutupnya dengan keras.

"Woy!!! Bukaaa!!!"

Mean menggedor pintu di hadapannya. Tak ada lagi kelembutan ia menggedor bagai polisi yang datang untuk menggerebek.

Klik...

"Gil.... Oh... Haii Plann...."

Plan tak merespon tapi ia menggeser tubuhnya,memberi ruang untuk Mean memasuki kamarnya. Perth tertawa cekikikan di atas ranjangnya.
Mean mengepalkan tangannya seolah memberi peringatan pada Perth agar tak bermain-main dengannya. Tapi Perth malah balas melotot. Membuat Mean semakin kesal dan meninggikan tinjunya.

"Mau bermain-main apa belajar?"

Mean langsung menurunkan tinjunya dan tersenyum lebar pada Plan.

"Belajar dong sayaannngg... Eh,Plan. Hehehe... Maaf."

Plan tak mempedulikan senyum bodoh Mean dan langsung duduk di meja belajarnya.

"Duduk disana..."

Plan menunjuk kursi yang ada di pojok ruangan.

"Apa gak kejauhan Plan?? Kalo belajar kan harus deket-deketan..."

"Modus!"

Perth kembali menyela. Mean sudah menyiapkan tatapan mautnya pada Perth tapi Perth sudah sibuk dengan bukunya.

"Kamu mau belajar kan??"

Mean mengangguk seperti anak anjing penurut.

"Ikuti aturannya. Kamu akan duduk disana dan aku akan mengajarimu dari sini."

"Gak bisa gituu kita.."

Plan menatap tajam pada Mean yang langsung menutup mulutnya rapat.
Mean duduk di kursi di pojok kamar.

"Apa yang kamu ingin pelajari hari ini??"

"Matematika!!!"

Mean menjawab dengan semangat.

"Bagian mana yang masih sulit kamu pahami??"

Plan mulai membuka buku mata pelajaran mereka.

"Aku rasa si bodoh ini harus mulai dari awal pee..."

Perth menyela dan memberikan buku paket matematika untuk sekolah dasar. Mean merasa terhina.

"Kau pikir aku sebodoh itu apa?!! Aku hanya tak bisa mengerjakan fungsi dan integral. Selain itu aku bisa."

"Benarkah??"

Perth tersenyum mengejek.

"Tentu saja!!"

"Kalau begitu,berapa hasil dari 1/4 ditambah 1/2??"

Mean terdiam,mukaanya mendadak tegang. Ia melirik Plan yang kini sedang menatapnya intens.

Kumpulan Oneshoot 2wishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang