Puisiku
Arazeya
Rintik hujan tidak membasahi tubuhku hari ini
Bahkan mentari lebih hangat dari biasanya.
Tapi relungku dipenuhi kabut hitam
Hujan membasahi pipi dengan diri yang kebanjiran emosi
Puisiku ini tak sarat makna.
Puisi ini seperti angin berlalu menyentuh kulitmu.
Puisi ini seperti debu yang lewat di depan mata mu.
Puisi ini seperti riuh gesekan daun yang kudengar namun tak lantas buatmu menoleh.
Puisiku ini tak sarat pemaknaanmu.
Kalau kamu tahu aku mau tidak perduli
Kalau kamu tak tahu aku mau acuhkan
Kalau kamu diam
Aku mau diam juga
Puisiku ini bukan tuntutan
Puisiku ini tak minta diperhatikan
Puisiku ini bukan hal yang harus diprioritaskan
Puisiku ini kelak menjadi kepalan kertas yang kau buang.
Puisiku ini hanya bualan
Puisiku ini hanya recehan
Puisiku ini tembang tak bermelodi
Puisiku ini bunga tak berkepik
Puisiku ini tenggelam hanyut dalam lautan tintaku sendiri..
Puisiku ini menjadi puisi yang mungkin kelak kan dibaca si buta atau didengar si tuli..
Puisiku ini tak lain adalah kalimat sederhana dengan luka yang bukannya seberapa tapi begitu menganga...
Bandung, 6 November 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Inspirasi Selembar Kertas
PoetryHanya sekumpulan Puisi dan Prosa dari selembar kertas usang yang membuat bingung. Dari jutaan memori yang ada, hingga rintihan kerinduan hati yang berontak.