Suara dari "Sahabat" 2

70 0 0
                                    

Puisiku

Arazeya

Rintik hujan tidak membasahi tubuhku hari ini

Bahkan mentari lebih hangat dari biasanya.

Tapi relungku dipenuhi kabut hitam

Hujan membasahi pipi dengan diri yang kebanjiran emosi

Puisiku ini tak sarat makna.

Puisi ini seperti angin berlalu menyentuh kulitmu.

Puisi ini seperti debu yang lewat di depan mata mu.

Puisi ini seperti riuh gesekan daun yang kudengar namun tak lantas buatmu menoleh.

Puisiku ini tak sarat pemaknaanmu.


Kalau kamu tahu aku mau tidak perduli

Kalau kamu tak tahu aku mau acuhkan

Kalau kamu diam

Aku mau diam juga


Puisiku ini bukan tuntutan

Puisiku ini tak minta diperhatikan

Puisiku ini bukan hal yang harus diprioritaskan

Puisiku ini kelak menjadi kepalan kertas yang kau buang.

Puisiku ini hanya bualan

Puisiku ini hanya recehan

Puisiku ini tembang tak bermelodi

Puisiku ini bunga tak berkepik

Puisiku ini tenggelam hanyut dalam lautan tintaku sendiri..


Puisiku ini menjadi puisi yang mungkin kelak kan dibaca si buta atau didengar si tuli..


Puisiku ini tak lain adalah kalimat sederhana dengan luka yang bukannya seberapa tapi begitu menganga...

Bandung, 6 November 2018

Inspirasi Selembar KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang