Sejenak aku berhenti berjalan
Lalu, melepas segala beban dalam hidupku
Beristirahat sejenak, memikirkan kemana aku harus pergi.
Melihat kebelakang dengan alasan untuk belajar.
Apakah aku tidak melewati jalan yang sama?, berputar-putar dalam lingkaran yang sama.
Atau malah sebaliknya, aku dalam track yang benar? Sesuai dengan jalan yang memang semestinya.
Meniti satu persatu kesalahan lalu belajar dari sana.
Ya, aku tidak akan melewati jalan yang sama.
Aku akan membuat jalan yang baru, jalan yang lebih indah dari sebelumnya.
Berdiri lalu melanjutkan perjalanan, walaupun selalu ada rintangan di depan, tapi aku harus terus berjalan. Tujuanku masih jauh, sejauh aku belum mengetahui perjalananku untuk apa. Aku belum sampai!
Aku bertanya pada hatiku, "apakah ada yang mengikuti dibelakangku? Atau berjalan disampingku? Atau aku mengikuti seseorang"
Terus berjalan, aku harus terus berjalan.
Meniti satu persatu langkah hingga kakiku tidak bisa berjalan lagi.
Apakah aku haus? Tidak, aku tidak haus. Kalau aku menemukan air lalu meminumnya, berarti aku gagal dalam perjalanan ini.
Perjalanan ini adalah pengorbanan. Perjalanan ini adalah pertaruhan hidup dan mati. Perjalanan ini adalah kepercayaan.
Aku akan ikhlas!
Aku akan sabar!
Aku akan istiqomah!
Aku akan percaya!
Sesuatu di depan sana selalu indah.
Perjalanan ini tidak bisa di ulang, bahkan aku tidak bisa kembali ke belakang, aku hanya bisa melihat jejak perjalananku.
"Cerita Lama, dengan Luka yang Sama."
Best Regard,
Sayyid Muafik Dzikri
KAMU SEDANG MEMBACA
Inspirasi Selembar Kertas
شِعرHanya sekumpulan Puisi dan Prosa dari selembar kertas usang yang membuat bingung. Dari jutaan memori yang ada, hingga rintihan kerinduan hati yang berontak.