Yang Disebut "Pengakuan"

59 2 0
                                    

Ada hal yang tak bisa ku kendalikan

Ada hal yang tak bisa ku capai

Sebab aku hanyalah pohon yang sudah rapuh

Ditebang pun tidak akan bisa menjadi apa apa, hanya setiap jaringan yang aku miliki menjadi santapan rayap lapar dan menjadi pupuk bagi tanah yang tandus.

Bukan menjadi penopang sebuah bangunan agar berdiri kokoh dan bertahan di terjang badai sekalipun.

Ada mimpi yang tertunda

Ada kegagalan yang menunggu

Sebab akulah kegagalan itu.

Hitam pandanganku

Kalang kabut langkahku

Diam menjadi penunda

Kamu datang sebagai matahari di pagi hari

Namun, tetap tak selamanya ada, karena senja selalu datang setelahnya.

Aku tak bisa berharap

Aku tak bisa meminta

Aku hanyalah aku

Ada bagian dari dirimu yang tak bisa aku miliki

Ada bagian dimana kamu hanyalah bulan sabit

Ada bagian dimana kamu hanyalah gerhana yang ditunggu lama namun datang sebentar

Datang dengan api di kepalamu

Membakar segala hal yang ada di hadapanmu

Membakarku hingga setiap jaringan dalam tubuhku

Kamu bunga beracun yang menipu

Kamu keindahan yang hanya tampak untuk sesaat

Kamu ketiadaan yang takkan pernah aku miliki

Tertidur pulas di atas paku tajam

Merebahkan diri di atas bara api

Bermimpi indah di bawah gas beracun

Apa kabar kamu disana?

Pernahkah kamu berpikir bahwa kamu bodoh?

Ataukah kamu berpikir aku bodoh?

Hanya saja perkataanmu itulah kebodohanmu

Bersembunyi di balik tirai kebohongan

Lalu muncul di tirai kebingungan

Rantai mengikatmu dengan erat

Tak ayal kamu kurang berpetualang

Kamu sosok yang aku kagumi

Terpenjara dalam jerusi besi

Dipenuhi kebencian, dikelilingi dusta

Terima kasih.... Pelajaran hidupmu bermakna

Tak seperti hidupku

Berpetualanglah

Sayang, kau bukan miliki

Dan maaf kamu bukan milikku

Inspirasi Selembar KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang