11. ||diantar pt.2||

704 113 15
                                    

Dan berakhirlah Sena di mobil rubicorn milik Yoonbin, Sena disini juga karna permintaan maaf atas sepatu mahal yoonbin yang terkotori oleh tumpaha minuman nya.

"kak.. sepatunya kemarin gimana? mau gua cuciin aja?" tawar Sena hati-hati saat rubicorn yoonbin sudah membelah jalanan ibukota.

"gausah, udah gue buang" katanya santai, sontak mata bundar Sena melotot tak percaya ke arah yoonbin.

"kakak semacam konglomerat ya?! kan sepatunya bisa dicuci kak?!" tanya sena sekaligus sedikit menyentak, mubadzir sekali Ha yoonbin ini. Yoonbin hanya terkekeh pelan lalu menunjuk jok belakangnya.

"masih disitu, beneran mau lo cuciin?" ucap yoonbin masih fokus pada jalanan di depannya. Sena melengok kebelakang lalu mengangguk tegas,

"iya aku cuciin, sabtu aku bawain deh" katanya berusaha mengambil sepatu di jok belakang, setelah diambilnya diletaknya di bawah jok yang ia duduki sekarang, lalu ia menyadari kejanggalan

"kakak tau jalan rumah gua? kok daritadi ga nanya?"

...

"lu beli buah buat apasi" sungut uncuk kesal saat kembali ke bilik kemudinya, sudahlah laki-laki ini menebeng, memintanya membeli buah dan dengan tidak tau malu ia  menyuruh uncuk untuk membayar buah itu terlebih dahulu menggunakan uangnya, kampret.

"mau ngasihin ke Sena, gaenak gua" katanya enteng lalu memangku buah-buahan yang sudah dibeli uncuk tadi.

"koala goblok dasar gatau malu lo, modal dikit kek kalau mau ngapel cewe tuh" uncuk sewot sambil memasang seatbelt nya,

"siapa yang ngapel sih simba telek" katanya sambil menoyor kepala uncuk.

"ya siapa lagi kalau bukan elu sih pea" katanya geram sendiri sambil melempar sampah tisu ke junkyu.

"bodo amat sia ser— eh itu ryujin?!" perdebatan itu terhenti ketika junkyu tak sengaja melihat ryujin yang sedang duduk sendirian di kedai eskrim sambil mencomot eskrimnya.

"iya ryujin! apa lo?! mau nyamperin iya?! nyuruh gue nunggu?! gue babu lo seharian ini?!" uncuk ngegas.

"apasi cuk, lo pms?" tanya junkyu bingung memiringkan kepalanya seperti anak polos, tapi kelihatannya begitu, menggemaskan.

"ck diem lo tai koala" uncuk langsung menancapkan gas kencang nya setelah itu dan melewati ryujin begitu saja.

"cuk! cuk! kok dilewatin aja itu kasian ryujinnya kasihan sendiri bego!!! cUUUUUk" rengek junkyu, si uncuk bodoamat ya.

"lewat mana rumahnya si Sena?" tanyanya mengabaikan rengekan junkyu

"dari sini belok kiri" ucapnya masih dengan muka ditekuk, sebel dia tuh

"gausah kaya cewe deh lo" kesal uncuk melempar botol minuman nya kearah junkyu

"kaya lo ngga aja suep!"

...

"kak kita ngapain ke sini?" tanya Sena heran saat yoonbin memarkirkan rubicornnya di parkiran toko musik ternama di indonesia.

"temenin gua cari biola baru" katanya lalu keluar dari mobil, disusul Sena yang benaknya mengatakan 'kak yoonbin bisa main biola?'

Sesampainya di dalam, yoonbin tampak mengisyaratkan para staff karyawan yang hampir berkumpul melalui matanya, lalu mereka lantas bubar

Sena masih senantiasa mengekori yoonbi  dibelakangnya sambil menatap takjub para instrumental yang berjejer rapi. berhentilah yoonbin dideretan para biola. diambilnya salah satu biola yang memang sudah di setel sebagai alat percobaan, dimainkan nya salah satu lagu klasik yang meredamkan hati. Sena terkesima, sangat terkesima

"kakak pinter semua alat musik?" tanya Sena saat yoonbin baru saja akan memainkan seksophon nya, lantas ia tersenyum kecil.

"ga semua juga, tapi hampir" Sena melongo.

menunggu Yoonbin selesai membayar biola-nya, Sena melihat jejeran gitar dan ukulele terbaru, sangat sangat mengagumkan, diambilnya salah satu gitar dan dimainkannya, yoonbin yang melihat dari kejauhan membiarkan Sena berkecimpung dulu dalam dunianya


"yang dipegang dia, kotakin langsung"


"siap tuan muda"

....

Jelo menghela nafas khuwatir, bagaimana adiknya ini? jangan sampai ia tertidur di tengah jalan. pasalnya Sena hanya berpamitan pulang dengan kakak kelasnya, namun sampai jam 4 belum sampai sampai juga. Junkyu dan uncuk jadi harus menunngu lebih lama.  sebenarnya bisa saja mereka langsung pulang, tapi Junkyu ingin meminta maaf hari ini juga.

lalu terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah Sena, Jelo langsung keluar dan ternganga melihat rubicorn hijau terparkir manis dibelakang minocoopernya. keluarlah dua sosok manusia.

"eh abang, asslamualaikum" salamnya pada Jelo, sedangkan Jelo masih menatap lelaki didepannya yang tengah tersenyum ramah dan Sena yang terkekeh menatap abangnya

"siang bang" sapa lelaki itu, Jelo meresponsmya dengan anggukan singkat lalu mempersilahkan lelaki itu masuk

"heh, yoonbin?"




"eh ada duo curut"

...
terimakasih yang sudah baca cerita ku:' jan sider ya:')

concern: kim junkyu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang