7 | Pertemuan

1.2K 49 0
                                    

"Jangan bertemu jika akhirnya berpisah. Tapi mengenal lah yang akhirnya mengingat."

_ _ _ _ _

Leron dan Joe memasuki mobil sport milik Joe. Setelah menunggu Joe kembali dari sekolah, akhirnya mereka pergi menuju perusahaan milik bokap Rega. Sedangkan Rega sendiri, harus tinggal di apartemen Leron karena kalah bermain dengan Leron.

Flashback beberapa jam lalu.

Leron memasuki apartemennya, seperti apa yang di ucapkannya pada Joe, dia ingin tidur. Dengan menenteng sebuah bungkusan makanan, matanya beredar mencari Rega. Rega baru keluar dari kamarnya dengan wajah segar, rambutnya basah.

"Lo bolos?"Rega menghampiri Leron, Leron mengangguk singkat lalu menyodorkan bungkusan yang dia bawa.

"Joe mana? Sialan tuh anak,"tanya Rega sambil membawa makanan itu ke paintry. "Ke sekolah, ada urusan,"jawab Leron yang sudah tidur-tiduran di sofa sambil bermain ponsel.

Setelah Rega selesai makan, dia menghampiri Leron dengan dua kaleng minuman. "Ga, gue bosen,"ujar Leron. Rega menautkan kedua
alisnya. "Terus?"

"Lo mau lawan gue nggak?"tanya Leron. "Lawan apa?"

"Catur."Rega mendengkus."Reward nya? Gue nggak suka kalo nggak ada yang menarik,"Rega menyeringai tipis.

"Yang menang boleh minta 3 hal,"ucap Leron membuat mata Rega berbinar senang. "Oke." Rega menyetujui dengan mudah, dia yakin bisa memenangkannya. Leron jarang bermain catur dan dia sering bermain catur dengan Joe dan selalu mendapat tips dari Joe.

Beberapa menit kemudian....

"SHITT!! BANGSAT! BANGSAT!! SIALAN!!!"Maki Rega kesal. Dia melempar papan catur yang mereka gunakan. Dia tidak percaya dia kalah dari Leron dengan cepat. Sedangkan Leron tersenyum puas.

Flashback Off.

Joe tertawa mendengar apa yang Leron katakan. Rega itu bego bagi mereka. Rega tidak tahu kalo Leron suka bermain catur, Joe sediri sering kalah bermain dengannya. Joe kagum dengan rencana Leron. Dan sekarang dia ingin lihat kemampuan Leron membujuk bokap Rega.

Setelah memarkir mobil di basement mereka langsung memasuki gedung pencakar langit milik keluarga Andromeda. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Mereka langsung menuju lantai paling atas dimana ruang CEO berada. Setelah memberitahu sekretaris , mereka diperbolehkan masuk.

"Hallo Om,"sapa mereka, Raka Andromeda yang sedang duduk di kursi kebesarannya pun mengangguk tersenyum. "Kenapa kalian sampai kemari?"balas Papa Rega. Mereka tak membalas malah tersenyum lebar.

"Harusnya Om tau kedatangan kita, ya nggak Joe?"ucap Leron melirik Joe yang sudah duduk di depan Papa Rega. Raka menautkan alisnya tak mengerti.

"Jangan katakan kalian ingin menyuruh Om membatalkan perjodohan Rega? Tidak! Itu tidak mungkin,"ucap Raka tegas. Mereka tersenyum.

"Nggaklah Om. Nggak ada kerjaan banget,"kekeh Joe. "Kita kesini justru mau bantu Om jodohin Rega."ucap Leron.

"Bagaimana caranya? Kalian saja sekarang pasti jadi tempat kabur anak itu,"balas Raka tak percaya. "Tenang Om, kita pasti bisa. Asal Om ikutin rencana kita, kita yakin Rega setuju di jodohin."ujar Joe meyakinkan.

Raka menghela nafas, mungkin ada baiknya dia minta bantuan mereka. Dia sendiri sudah pusing mengurus Rega yang tak mau mendengarkannya.

"Baiklah, apa rencana kalian?"tanya Raka membuat Joe dan Leron tersenyum puas. "Nanti malem Om adain pertemuan dengan keluarga cewek yang mau dijodohin sama Rega, sekalian suruh bawa ceweknya. Nah nanti Om minta persetujuan Rega dan si ceweknya----"

Hell(o) F a t h e r Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang