4 | Run

1.6K 60 0
                                    

Walaupun kau berlari, kau tetap berada di lingkaran setan ini.

- - - - -

"So gimana? Kita berangkat nih?"tanya Sinne. "Ya dong. Itung-itung nambah uang sumbangan,"ucap Audy sedangkan Hyera mengangguk setuju.

"Lagian gue mau cuci otak. Capek gue jadi anak sok rajin, "ucap Audy lagi membuat Hyera terkekeh. "Makanya jangan. Sok sih,"sambung Hyera.

Mereka sekarang sedang perjalan pulang setelah mengisi otak mereka dengan pejelasan guru yang hampir 12 jam. Malam minggu kali ini, mereka akan mengisi acara di sebuah di cafe tempat mereka biasa perform. Sayang, sang gitaris mereka tak bisa ikut, jadi hanya mereka bertiga. Rachel sedang ada urusan keluarga, sampai kini cewek paling ceweret itu tak ada kabarnya. Akhirnya, mobil BMW milik Audy berhenti di depan apartemen milik Hyera.

"Makasi Dy. Nanti malem jemput gue,"ucap Hyera setelah turun dari mobil Audy. "Oke. Lo tenang aja, nanti gue telepon lo,"ucap Audy.

"See you to night,"sambung Sinne. "See you!"balas Hyera dengan melambaikan tangannya. Mobil Audy pun meninggalkan tempat tersebut. Hyera langsung masuk ke apartemennya, dia lelah dan ingin tidur. Hari cukup melelahkan untuknya.

- - - - -

Rachel yang baru sampai di mansions keluarganya langsung digiring oleh para pelayan menuju ruang tamu dimana Reon, Papanya dan Silvia Mamanya duduk berdampingan menatap kedatangannya.

"Duduk Rachel,"titah Reon ketika Rachel sudah di depannya. 'Perasaan gue nggak enak nih,' batin Rachel melihat ekspresi wajah sang Ayah yang serius begitupun dengan Mamanya.

"Papa kenapa sih nyuruh Rachel pulang!? Kan bisa nanti pas Rachel udah selesai belajar....ada masalah apa coba? Ini Mama ngapain juga wajahnya digituin!? Serem tau nggak!Papa tau Rachel it---"

"Rachel udah! Kamu itu cerewet deh!"potong sang Mama yang tak tahan mendengar omelan dari putrinya itu. Rachel mendengus kesal.

"Rachel dengar, Papa sama Mama udah sepakat mau jodohin kamu sama anak teman Papa. Se--"

"Nggak! Rachel nggak mau Pa! Rachel. Nggak. Setuju." Potong Rachel tegas penuh penekanan. Reon menghela nafas melihat penolakan putrinya.

"Kamu nggak bisa nolak! Pokoknya Papa akan nikahin kamu sama anak teman Papa! Papa nggak mau tau apa alasan kamu! Kamu. Harus. Nurut!"ucap Reon penuh penekanan menatap tajam Rachel yang berdesis tajam tidak terima dengan sikap Papanya lalu bangkit.

"PAPA ITU KENAPA SIH HAH!! TIBA-TIBA DATENG JODOHIN RACHEL SEENAK PAPA!! PAPA MIKIR NGGAK PERASAAN RACHEL GIMANA!? PAPA NGGAK PERNAH ADA DISAMPING RACHEL TERUS MINTA RACHEL NIKAH SAMA ORANG YANG NGGAK RACHEL KENAL SAMA SEKALI!! PAPA JAHAT--"

"RACHEL!!"bentak Reon ikut bangkit menatap marah Rachel yang terus berteriak marah padanya.

"PA!!!"bentak Rachel juga. Rachel dengan nafas yang memburu menatap Papanya kecewa. Matanya memerah, air mulai tergenang disana. Dia sungguh kecewa.

"Rachel....."panggil Reon lirih. Rachel bergeming, sementara Mamanya mendekati dirinya. Namun belum sempat menggapai Rachel, gadis itu menjauh.

"Stop. I'm not your daughter anymore," ucap Rachel menunduk, bahunya bergetar menahan isakan yang siap keluar. Rachel pergi dari sana dengan perasaan campur aduk. "Rachel! Kembali!"teriak Reon.

Hell(o) F a t h e r Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang