11 | More Effort

1.4K 43 4
                                    

"Binar mata, rona wajah dan degup jantung. Mereka tidak bisa berbohong untuk cinta."

_ _ _ _ _

Rachel baru turun dari taxi setelah membayar ongkosnya. Wajahnya sedikit ditekuk menunjukan mood-nya sedang tidak baik. Bagaimana tidak? Saat pulang tadi dia meminta Rega menemaninya pergi ke Grandmedia untuk mencari buku persiapan UN dan beberapa novel, Rega pun setuju. Akan tetapi setelah berdandan dengan baik, mengenakan rok putih diatas lutut dengan dipadukan baju berwarna pink, dan ditambah sneakers senada dengan roknya, Rega malah mengantakan tidak bisa menemaninya. Miris....

Percuma rasanya Rachel berdandan seperti itu hanya untuk Rega yang dengan entengnya mengatakan tidak bisa setelah Rachel sampai di apartemen cowok itu. Jujur, Rachel kecewa dengan Rega, dia lakukan semua ini hanya untuk merasa lebih dekat dengan cowok itu. Namun...
Yah hasilnya membuat Rachel sadar usahanya untuk itu tidaklah mudah.

Masih dengan perasaan dongkol, Rachel memasuki Grandmedia yang dia datangi tersebut. Rachel mulai mencari buku yang inginkan, tapi sebelum itu matanya tertarik pada kumpulan novel yang seakan memanggilnya. Rachel memilih banyak novel, sekitar enam novel terbaru. Puas dengan itu, Rachel mulai mencari buku yang akan mempermudahnya dalam ujian nanti walaupun dia tidak yakin itu bisa membantu otaknya yang pas-pasan ini.

"Gue pilih yang mana ya? Bingung....nih buku semuanya sama, huh..."Rachel berdecak melihat deretan buku tersebut. Hingga saking fokusnya meneliti dia tidak sadar menabrak seseorang.

Brak!

"Aaawww!! Shit! "ringis orang tersebut. Rachel yang menyadari orang di depannya terjatuh pun segera membantu.

"Aa--ee...ma-ma..aa...maaf ya...saya nggak sengaja...."Rachel ikut meringis sambil memunguti buku yang jatuh menimpa orang tersebut.

"Lo kalo jalan nggak pernah bener ya?"ucap orang tersebut membuat Rachel mengernyit, dia seperti mengenal suara ini, hingga matanya melihat siapa yang dia tabrak. "Loh? Lo? Khara?"sentak cewek itu kaget.

"Iya, gue kenapa? Ish...."decak Khara. "Udah berhenti terpukau kayak gitu,"

"Idih! Sombong banget lo!"cibir Rachel tersadar dari aksi mangapnya karena kaget.

"Lo tuh ya, udah salah malah ngatain gue lagi, minta maaf!"decak Khara lagi. "Iya iya gue minta maaf, "balas Rachel dengan ogah-ogahan.

"Nggak niat banget," gumam Khara membuat Rachel mendelik. "Masih bagus gue minta maaf elah!"

"Galak amat jadi cewek, btw lo nyari buku apa?"ucap Khara menghilangkan suasana peperangan diantara mereka. Rachel pun menghela nafas, mood nya sudah hacur ditambah hancur ketemu sama cowok satu ini.

"Buku buat UN. Lo sendiri? Sampe segitunya cari buku," tanya Rachel balik. Dia penasaran buku apa yang dicari cowok ini sampai harus ketimpa buku mencarinya.

"Buku tentang Kedokteran. Lo mau gue bantu cari bukunya nggak?" tawar Khara tersenyum. "Serius? Gue tadi bingung mau pilih yang mana," mata Rachel berbinar mendengar tawaran itu.

"Iya, ayo gue punya rekomendasi buat lo," Khara pun mengajak Rachel ke tempat yang lainnya. Rachel pun hanya menurut seperti anak ayam.

"Jadi lo mau jadi dokter ya?" tanya Rachel sambil menunggu Khara memilihkan buku untuknya. "Hm gitu deh."

"Lo sendiri? Nanti lanjut dimana?" tanya Khara balik. "Gue? Gue sendiri nggak tahu nanti mau gimana," ucap Rachel terkekeh membiat Khara itu karenanya.

"Masa nggak punya cita-cita, atau tujuan hidup gitu?"kekeh Khara.

"Hmm...tujuan hidup gue..... bahagia!" lagi-lagi Khara terkekeh Rachel pun ikut. "Habisnya gue nggak tahu mau ngapain," kekeh Rachel.

Hell(o) F a t h e r Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang