Detik melesat menyibak waktu. Namun, kenangan bersama Jimin dua bulan yang lalu masih membekas di pikiran Rose. Bagaimana mungkin Rose bisa melupakan cinta pertamanya itu jika situasinya seperti ini? Bagaimana Rose bisa menghapus Jimin dari pikirannya jika semua kenangan itu begitu sulit untuk dilupakan. Kenangan itu terlalu manis.
Yah, terlalu manis.
Park Jimin kembali ke Jepang sebulan lalu setelah berlangsungnya pernikahan Jennie dan Suga. Lalu sekarang Rose dan pemuda itu sama sekali tidak berkomunikasi meski sudah memiliki kontak masing-masing. Rose sendiri masih dengan alasan yang sama, yaitu canggung. Jimin? Entahlah...
Ia sedang berada di mobil, dan berniat pulang. Karena jam sudah menunjukkan pukul delapan tepat. Rose tetap disiplin meski sudah menjadi atasan. Itulah alasan utama ia selalu disegani oleh para karyawan kantornya.
Rose menghela nafas ketika Pandangan Rose tertuju ke undangan reuni SMA-nya. Meski sejurus kemudian kembali mengalihkan pandangan ke depan. Acaranya seminggu lagi. Undangan tersebut meminta agar membawa partner masing-masing. Membawa buah hati pun boleh.
Dalam empat tahun terakhir, Rose selalu ditanyakan mengenai pasangan hidup oleh teman-temannya. Siapa calon suami dan kapan menikah adalah pertanyaan yang begitu menyebalkan dalam hidup Rose. Iya, sangat menyebalkan. Pasalnya Rose tak akan pernah bisa mencintai pria lain selain... 'Ah, kenapa aku jadi memikirkan dia lagi?'
Namun tiba tiba...
Ciitttt!!!
Mobil Rose berhenti mendadak. Bukan kehabisan bahan bakar. Rose baru mengisi penuh tangki bensin mobilnya tadi pagi. Dan dia sama sekali tidak melakukan perjalanan kemanapun selain dari rumah ke kantor.
Rose pun keluar dari mobilnya. Ia melangkah ke bagian depan dari mobil mewahnya yang berwarna putih itu. Lalu mengangkat bagian depannya agar terbuka. Rose mengigit bibir bawahnya. Pasalnya ia sama sekali tak mengerti dengan otomotif. Rose memang pintar. Tapi ayolah... Rose takut jika ia mengotak Atik sembarangan, malah bisa membuat semakin rusak. Jujur, saat ini Rose sedikit panik.
Sebuah mobil sport merah berhenti tepat di depan mobil Rose. Pemilik mobil itu keluar lalu menghampiri Rose yang tampak kebingungan.
"Rose..."
Si pemilik nama menoleh saat suara berat itu menyapa Indra pendengaran nya. Suara yang begitu asing. Rose menoleh menatap pemuda yang barusan memanggilnya. Seketika Rose terkejut.
"Kau..."
"Masih ingat?"
"Koo Junhoe?"
Pemuda itu tersenyum simpul saat mengetahui bahwa Rose masih mengingat namanya. Bukankah itu sebuah keajaiban? Bahkan beberapa bulan lalu Rose menolak lamarannya mentah-mentah. Dan perlu diketahui, bahwa hanya Rose yang menolak pesona seorang Koo Junhoe.
Dia anak konglomerat. Parasnya tampan, dengan postur tubuh yang mendukung. Tatapannya tajam dan membuat siapa saja terpana. Tapi tidak dengan Rose. Gadis itu sama sekali tidak tertarik dengan dirinya yang nyaris sempurna.
"Kenapa mobilnya?"
Rose menggeleng.
"Tiba-tiba mogok."Junhoe melirik arloji mahal yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Dan yang lebih menyorot baginya adalah ekspresi Rose yang semakin gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Failed to Forget You
FanfictionJIROSE AREA 🔞 COMPLETED (Follow dulu sebelum baca) Sequel from 'One name In my tears' Baca dulu 'One Name In My Tears' ♡♡♡ Park Jimin. Kini pemuda itu kembali hadir di hidup Rosè. Setelah 10 tahun lamanya ia menghilang tanpa berita. Menggantungkan...