gosip

4K 390 36
                                    

Menangis dan menumpahkan emosinya tadi malam bisa membuat Rose lebih baik. Bahkan sekarang ia bisa bekerja dengan normal dan sedikit melupakan apa yang dilihatnya semalam. Hari ini ia memiliki jadwal mengajari adiknya-jihoon mengenai proyek baru oleh perusahaannya. Karena cepat atau lambat, jihoon akan mengantikan Rose menjadi CEO.

Rose memang berusaha untuk beraktivitas seperti biasa. Perkerjaan, kesibukan, itu rutinitasnya. Meski kenyataannya kurang dari dua bulan lagi Jimin dan Seulgi akan menikah. Jika boleh Rose jujur, ketidakrelaan itu masih amat besar.

Ceklek~~

Rose tetap fokus pada selembar berkas bermap biru yang berada di mejanya. Ia tau itu Jihoon. Ia memang seringkali masuk tanpa mengetuk pintu dulu.

"Noona! Kau tak melihat berita hari ini?"

Rose masih tetap fokus pada berkasnya tanpa menoleh pada Jihoon yang--nampak panik.
"Tidak. Kenapa memang?"

Jihoon mengambil benda pipih itu dari dalam saku jasnya lalu meletakkannya di atas meja Rose. Rose menatap ponsel canggih itu lalu kemudian mengalihkannya pandangan pada jihoon.

"Baca itu, Noona!"

Rose mengernyit heran. Lalu mengambil ponsel itu dan membaca kalimat demi kalimat yang tertera disana. Dan...

Apa ini?!

CEO Roseanne Park berkencan dengan Koo Junhoe, pewaris tunggal Samsung corp.

Rose membulatkan mata tidak percaya. Sebuah berita sampah yang dilengkapi potret dirinya bersama pria bertubuh jangkung itu berpelukan di taman kota. Dengan gosip murahan yang langsung menyimpulkan fakta yang salah. Bahwa Rose berkencan dengan Koo Junhoe.

Flashback on...

Yah, Rose melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Jimin dengan romantisnya memeluk seulgi di tepi rofftop. Dengan sinar rembulan yang begitu bersahabat. Mereka pasangan serasi.

Hati Rose yang sudah teriris sedari tadi semakin perih. Kenyatannya ia masih amat mencintai pemuda itu. Rose masih merindukan pelukan hangatnya. Rose masih terikat dengan perasaan-yang dengan sialnya membuat dirinya hancur berkali-kali.

Namun sayangnya kata 'masih' hanya menggambarkan sebuah perasaan yang sudah mati tanpa memiliki kesempatan untuk hidup.

Entah sudah berapa tetes air mata Rose yang tumpah. Keinginan untuk terisak ia bungkam mati-matian agar semua orang disini tidak menyadari bahwa ia menangis. Ini terlalu sakit. Seumur hidup Rose hanya mencintai pemuda itu dan sekarang, ah sudahlah...

Rose menyeka air matanya dan langsung melangkahkan kakinya untuk segera pergi. Sudah cukup! Rose tak ingin tersiksa lagi meski ini sudah yang kesekian kalinya.

Rose ingin pergi sekarang juga. Ia ingin mencari tempat untuk menangis. Dan melepaskan kepedihan ini. Ia butuh ruang untuk menghamba pada cinta pertama yang kini tak lagi miliknya. Dan tidak akan.

Rose segera turun dari rofftop dan keluar dari hotel bintang lima itu. Acara penutupan sedang berlangsung hingga membuat kepergian Rose tidak disadari oleh orang-orang.

Namun, tidak dengan Junhoe. Ia tau situasi yang mengapit Rose. Ia tau bahwa Rose menangis. Hingga ia mengikuti Rose tanpa disadari oleh gadis itu.

Rose melangkah ke taman kota yang berada tidak jauh dari hotel. Lalu menghentikan langkahnya disana. Masih menangis, dan terduduk lemas di rerumputan. Yang beruntung, hanya beberapa orang yang ada disana.

I Failed to Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang