rencana

4.5K 416 76
                                    

Rasa itu hadir dengan sendirinya, tanpa disadari. Namun bagaimana jika rasa itu tidak mendapatkan balasan yang semestinya? Dan, kalau pun berbalas, apakah akan sampai pada tujuannya?

Cinta, kata itu membuat kita bahagia. Namun juga mampu meluluhlantakkan perasaan tanpa ampun dalam sekejap. Cinta mampu membuat kebahagiaan menyeruak dengan takdir indahnya. Namun juga mampu membuat hancur dan memporak porandakan dengan takdir pahit.

Karena cinta tidak selalu berakhir dengan yang namanya 'kebahagian'. Kita hanya dihantarkan pada persimpangan, yang mana harus kita putuskan untuk memilih jalan yang mana. Dengan harapan tertentu di hati masing-masing.

Cinta yang berakhir dengan takdir pahit bukanlah kesalahan-Nya. Karena kesalahan terbesar, adalah pilihan yang sebelumnya kita yakini.
-
-
-

"Jim, kita akan bulan madu kemana?"

Lagi lagi Jimin malas untuk menggubris perkataan gadis bernama Kang Seulgi itu. Jimin. Lebih memilih menatap layar datar laptop daripada harus menatap wajah seulgi. Menatap saja enggan, apalagi bicara.

"Terserah kau saja."

Seulgi pun sibuk dengan tabloid besar yang ia pegang. Tangannya lincah mengobrak-abrik setiap situs. Dan melihat sebuah tempat yang dari tabloid itu nampak indah.

Seulgi berjalan ke arah Jimin. Lalu menyodorkan tabloid itu.
"Bagaimana jika kita bulan madu kesini?"

Jimin hanya melirik sekilas.
"Terserah mu. Aku setuju-setuju saja." Ucap Jimin datar seperti biasa.

Seulgi mendecak kesal.
"Kenapa kau selalu begini Jim?" Tanya seulgi emosi. "Apa karena kau masih mencintai Rosè?"

Jimin menghentikan aktivitas nya lalu menatap seulgi dengan tatapan datar.
"Besok Lusa aku sepenuhnya jadi milikmu. Untuk apa lagi kau menanyakan hal itu?"

Seulgi tidak tau harus bicara bagaimana lagi. Bagaimanapun ia harus terlihat tegar dan dewasa di hadapan Jimin. Meski perasaan sedih dan emosi terus saja berkobar atas sikap Jimin padanya.

"Sudahlah Seul, aku harus ke ruang meeting." Ucap Jimin sambil berlalu pergi dari ruang kerjanya. Juga sebenarnya untuk menghindari perdebatan dengan seulgi.

Seulgi berdecak kesal ketika pemuda yang amat ia cintai itu menghilang dari sebalik pintu. Ia tak habis pikir dengan sikap Jimin selama dua tahun bertunangan dengannya. Yang kurang dari hitungan 48 jam akan menjadi miliknya.

Apa yang kurang dari seorang Kang Seulgi? Dia cantik dan kaya. Bahkan dia merasa dirinya jauh lebih cantik dari gadis pemilik nama lengkap Roseanne Park itu.

"Aishh!!! Apa lagi yang harus aku lakukan?" Ucap Seulgi memegangi kepalanya lalu kemudian melipat tangannya di depan dada.

Ting!

Tak berapa lama kemudian terdengarlah notifikasi dari benda pipih miliknya. Seulgi lalu berjalan ke arah sofa, tempat dimana ponsel itu berada. Lalu mengambilnya.

Nona, aku punya berita penting.
(Send a picture...)

Deg!

Itu foto Jimin dan Rose.

Betapa terkejutnya seulgi. Melihat calon suami sendiri berpelukan bersama gadis lain. Dengan lokasi yang sangat strategis, yaitu halaman rumah Jimin sendiri.

"Dasar wanita jalang! Bisa-bisanya dia mengganggu calon suami ku!"

Seulgi mengepalkan tangan, wajahnya memerah. Emosi benar-benar mengelabui dirinya sekarang. Tapi bukankah seulgi beruntung? Berkat bekerja sama dengan pelayan di rumah Jimin, membuat seulgi bisa mendapat informasi penting tentang semua yang Jimin lakukan. Termasuk siapa saja yang datang ke rumahnya.

I Failed to Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang