Kesadaran.

9 2 0
                                    

Aku makan dengan lahap di lestoran dekat kantor.

Syifa memperhatikan ku dengan cermat. Tapi ia menikmati,

Dia selalu tersenyum melihat ku melahap makanan.

"Kamu lucu, masih sama kayak dulu." Ucapnya sambil menaruh dagu di atas tangannya. Dan menatapku.

Aku menanggapi nya dengan anggukan.

"Coba aja...kita.."

Drttt derrttt. Ponselku berdering.

"Qi,..."

"Ada apa Dim? Semuanya baik baik aja kan?!"

Lawan bicara ku tergagap. "Qi,"

Seketika aku berhenti mengunyah, "Ada apa DIMAS!!!" Teriakku panik.

"Anna, Anna udah sadar...."

"Alhamdulillah..." Mataku berair. Dengan segera aku menggendong tas dan berlari ke arah mobil.

"RAQI!!!!"

Tidak perduli se kencang apapun Syifa memanggil namaku.

Laju mobilku 80 km perjam. Tak henti-hentinya bibir dan hati mengucapkan syukur.

Membayangkan aku bisa menikmati hari hari yang sudah terlewati dengan Anna.

Kekasih ku.
...

Pintu ruangan Anna aku dobrak dengan kencang.

Melihat situasi di dalam.

Anna di kerubuti oleh Dimas, kak Ray dan Fitri.

Kaki ku berlari ke arah Anna.

"Anna....."lirihku sampai depan wajahnya.

"Anna..." Mataku berkaca-kaca.

Lalu aku merengkuh nya dengan erat. "Maafin aku, aku minta maaf. Sebelum kecelakaan itu, kamu udah aku buat kecewa. Aku minta maaf.." aku menyudahi pelukan itu,lalu menatap matanya.

"Aku berani bersumpah kalau aku udah gak ada hubungan apa-apa sama Syifa.

Setelah ketemu kamu, udah gak ada wanita lain di dunia ini yang bisa menggantikan posisi kamu di hati aku?

Gak ada Anna! Dan gak akan aku biarkan ADA!!"  Kataku telak.

Aku memegang kedua tangannya. "Tolong, percaya sama aku.

Kita menjalani hubungan kalau kamu belum bisa percaya sama aku,

Aku pasti akan sangat marah pada diriku sendiri. Karna belum bisa membuat wanita di hadapan aku ini percaya pada calon suami untuk selamanya.

Aku mau, kita.. secepatnya menikah. Agar kamu tau, betapa seriusnya aku sama hubungan ini.

Aku gak perduli mau nikah sirih kek. Yang penting aku bisa membuktikan ke kamu kalau aku serius.

Dan aku juga ingin membuat pernyataan ke semua orang, kalau kamu itu milik aku. Jodoh yang di takdir kan tuhan untuk selalu bersama.

Aku mohon, Putri Anna.

Jangan pernah pergi,

Jangan pernah hilang, sebelum aku hilang.

Karna merasa kehilangan itu lebih sulit dari pada di hilang kan."

Ia menatapku dengan mata berkaca-kaca. Lalu aku mencium keningnya.

"Aku selalu jatuh cinta sama kamu  setiap tuhan kasih aku kesempatan untuk bernafas di setiap detiknya."

Sebelum Matahari Terbit..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang