Bab 7

4K 137 8
                                    

Setelah kelas selesai, Putri sempat lupa akan janjinya bertemu dengan Ahmad di air mancur dekat Taman. Dengan rasa malasnya, ia tetap menepati janjinya dan siap untuk   mendengarkan penjelasan laki-laki itu untuk yang kedua kalinya. Belum sempat ia menuju tempat bertemu, Putri sudah bertemu dengan Ahmad di lorong kampus.

"Eh, assalamualaikum Putri." ucap seseorang dari arah berlawanan, tana melihatpun Putri tahu siapa pemilik suara itu. "Wa'alaikumsalam, Iya." Jawab Putri seadanya dan tanpa melihat wajah laki-laki di depannya. "Aku ingin bicara sesuatu sebelum kamu pulang." buka Ahmad dengan nada yang tegang karena mengingat kejadian malam itu.

"So, lo mau ngajak bicara di tengah lorong kampus gini? Yaudah terserah lo deh." Balas Putri tanpa menatap wajah Ahmad dan memilih fokus dengan handphonenya. "Apa kamu masih marah dengan saya?" Ahmad mulai membahas ke inti pembicaraan mereka. "Marah? gue? nggak biasa aja, Putri nggak papa kok" dengan menundukkan kepalanya.

"Apa mas boleh.." ucapku ragu.
  
"Boleh apa?" Putri mulai menjawabnya dengan ketus dan berpaling.

"Udah lah, Putri lelah. Umi juga udah nunggu gue dirumah" balasnya dan meninggalkanku.

"APA AKU BOLEH MENIKAHIMU!!" Ucapanku barusan seketika membuatnya berhenti.
    
"Tanyakan itu pada yang lebih berhak atas diriku." Ucapnya dengan dingin dan berlalu. "Lo ngajak ketemuan gue cuma mau bilang itu doang? trus lo udah lupa sama ucapan lo sendiri yang mau ngejelasin semuanya?"

"Aku mau minta maaf. Semuanya rumit. Lebih baik aku saja yang mundur, kamu pantas kok sama Rendi. Cocok. Semoga langgeng ya. Aku pergi dulu, dah." ucapku sambil berlalu meninggalkannya.
Putri memutuskan untuk pulang, ia menahan kekecewaannya kepada Ahmad karena merasa dibohongi. Meskipun Ahmad telah berkata yang sejujur-jujurnya, sebenarnya dalam benak Putri sendiri belum bisa percaya sepenuhnya dengan Ahmad. 

Hari-hari pun Ahmad menjalankan aktifitasnya sebagai Dosen Agama di salah satu Kampus ternama di Bandung. Ahmad bekerja tetapi pikirannya melayang-layang tidak karuan hanya karena Putri. Sampai ia ditegur oleh salah satu temannya yang bekeja sebagai dosen juga.

"Bro bro." Ahmad hanya diam dan tak menghiraukan panggilan tersebut.

"Etdah nih orang budek apa gimana sih?? Ahmad!!" Gumam seorang laki-laki itu.

"Eh iya ada apa?" Ucap Ahmad yang mulai meresponnya.

"Hmm.. lo mikirkan apa sih?? ini sudah waktunya mengajar. Lo lupa hari ini katanya ada mata kuliah pagi yang harus diisi??" Ucapnya dengan memutar bola matanya malas.

"Astagfirullah, gue lupa. Thanks han udah ngingetin gue." Balas Ahmad yang mulai merapikan buku-bukunya dan berlalu meninggalkan ruangannya.
       
"Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) hingga mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izinNya. Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya (perintah-perintahNya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran." (QS. Al-Baqarah : 221)

Ahmad bosan dengan kehidupannya sehari-hari ibarat pohon yang tumbuh sangat lebat tanpa ada buah yang tumbuh satupun. Sampai suatu hari, saat ia mengajar di pondok milik abahnya, ia mendengar kabar jika akan ada pertukaran mahasiswa dan mahasiswi dengan cabang yang ada di Mesir. 

"Jadi bagaimana rencana kedepannya dan berapa orang yang akan dikirim kesini abah?" tanya Ahmad saat berkutat dengan laptopnya di office. 

"Kemarin abah sudah melakukan meeting dengan pengurus disana, dan rencananya akan ada 4 orang saja yang akan dikirim disini. 2 orang akhwat dan 2 orang ikhwan. Mereka akan belajar di sini selama 4-6 bulan. Insyaallah mereka akan sampai disini minggu depan. Kamu tolong bantu mereka ya, abah yakin kalau mereka akan kesulitan dengan bahasa disini." jelas abah dengan membaca lembaran kertas keputusan akan melaksanakan pertukaran Mahasiswa dan Mahasiswi.

Almost (Completed✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang