"Yang kamu liat dasi aku nggak?"
Felix menggebrak kan pisau ditangannya ke telenan daging saat mendengar teriakan suaminya.
"Yang-"
ucapan hyunjin terputus saat melihat felix yang melempar deathglare padanya.
Ia meringis pelan dan mundur perlahan, kembali naik ke kamar lalu memutuskan untuk mencarinya sendiri.
Tak berapa lama ia kembali turun, lengkap dengan setelan jas formal nya. Melihat wajah felix yang masih ditekuk, ia berjalan mendekat dan memeluk pemuda cantik itu dari belakang.
"Mama kalo masak jangan cemberut. nanti hambar, ya dek?" ucap hyunjin sambil mengelus perut felix.
Felix masih terdiam dan melanjutkan acara memasaknya, mengabaikan hyunjin yang menempelinya.
"Yang, kok akunya di diemin sih?" tanya hyunjin sambil mencebikkan bibirnya.
"Nggak usah masang wajah kayak gitu jin, geli." ucap felix sambil menyikut perut hyunjin.
"Ya kamunya diem aja dari tadi."
"Kamu aja yang bawel."
Hyunjin mematikan kompornya dan membalik tubuh felix, lalu mengangkat tubuh mungil istrinya hingga terduduk di pantry.
"Jin, aku lagi masak!"
"Nanti di lanjut." ucapnya singkat sebelum menyambar bibir ranum felix.
Melumatnya lembut, seperti felix adalah barang yang rapuh.
Secara naluri felix mengalungkan kedua lengannya pada leher hyunjin dan menyilangkan kakinya di pinggang sang suami.
"Jinhh akhh." felix meremas rambut suaminya saat hyunjin menggigit bibir bawahnya dan melesakkan lidahnya mengabsen rongga mulutnya.
Sesekali ia juga melilitkan lidahnya berusaha mengimbangi hyunjin yang jelas lebih pro daripada dirinya.
Tangan kecilnya memukul dada hyunjin pelan saat merasa kehabisan nafas, membuat hyunjin melepasnya dengan seluruh rasa keterpaksaan nya.
Felix menyandarkan kepalanya pada bahu hyunjin sambil mengatur nafasnya yang masih tersenggal.
Hyunjin meraih jari - jari mungil felix lalu menggenggamnya erat.
"Aku sarapan di kantor aja. Udah siang juga, kamu istirahat aja sana. Inget kata dokter, jangan kecapek.an. Nanti biar bibi shin yang beresin ini." ucapnya sambil merapikan surai felix dengan sebelah tangannya yang terbebas.
Felix hanya terdiam dan memasang wajah merajuknya, membuat hyunjin refleks mengecup keningnya.
"Nanti siang dateng ke kantor. Kita makan siang bareng, jangan cemberut gitu pagi - pagi nanti cantiknya ilang."
Akhirnya felix mengangguk patuh dan menegakkan tubuhnya.
Ia mengisyaratkan hyunjin untuk lebih menunduk,
Hyunjin menurut.
Felix merapikan pakaian dan rambut hyunjin lalu mengecup bibirnya sekilas.
"Have a nice day, papa. I love you." bisiknya.
Ah, Hyunjin tidak ingin pergi.
Tapi waktu semakin siang, bisa - bisa minhyun mengamuk jika ia terlambat.
Hyunjin medikit membungkuk dan mengusap perut felix pelan, lalu mengecup nya.
"Good morning jagoan. Papa mau kerja, jangan bikin mama kamu kecapek.an oke." ucapnya,

KAMU SEDANG MEMBACA
[ 2/2 ] le regret | HyunLix
Roman pour Adolescentsin every relationship, there must be a point of boredom. right?