elf

3.2K 336 16
                                        

[ Plan B ]

Cklek

Pintu ruang rawat felix terbuka, menampilkan sosok wanita cantik dengan surai hitam legamnya. Berjalan angkuh mendekati felix yang masih duduk tak bergeming menatap jendela.

"Kalo lo kesini buat nyariin hyunjin, gue sama sekali gak liat batang idung nya. " ucap felix, seolah tau apa yang akan di tanyakan wanita itu.

Heejin terkekeh pelan, ia duduk di tepi ranjang felix dan mengeluarkan ponselnya.

"Nggak, Hyunjin udah sama gue kok. Dia nyuruh gue ngasih ini buat hadiah atas kematian anak lo " ucapnya lancar tanpa peduli ekspresi terkejut dari lawan bicaranya.

Tidak, heejin tidak akan menunjukan rekaman permainan nya dengan hyunjin beberapa hari yang lalu. Ia membuka aplikasi pemutar musik, dan memutar sebuah draf yang ia namai "surprise".

Awalnya Felix hanya terdiam dan mengamati gerak gerik wanita itu dalam diam. Namun begitu heejin menaikkan volume ponselnya, batinnya mendadak terguncang.

Bahunya sedikit bergetar, nafasnya tersenggal. Begitu sesak rasanya, hingga ia menjerit sambil melempar apapun yang ada di sekitarnya.

Suara rekaman bayi menangis.

Heejin tertawa kecil melihat felix menjerit kesetanan.

"Lo emang cantik fel, manis. Tapi sayang, lo gila." gumamnya begitu dekat dengan telinga felix, sementara tangan nya menekan kuat bekas jahitan di perut felix.

Membuat felix memekik kesakitan, dan darah merembes membasahi baju pasien nya.

"Akkhh !! B - balikin bayi guee! bayi gue jin dia nangis, dia kedinginan. Balikin dia, gue mau peluk dia. Kasian dia nangis !" rancau felix di sela - sela tangis nya

"HEEJIN!!"  teriak hyunjin yang barusaja mendobrak pintu ruang rawat felix.

Kaki jenjang nya melangkah lebar - lebar mendekati wanita itu dan menggelandang lengannya kasar, hingga wanita itu memekik kesakitan.

Plak

Satu tamparan telak hyunjin layangkan untuk heejin hingga wanita itu tersungkur. Tapi tak lama wanita itu segera berlari keluar. 

Ingin sekali rasanya ia memberi pelajaran wanita ular itu, tapi keselamatan felix lebih utama.

Ia memencet bel di samping ranjang, ia memeluk tubuh felix erat ketika istrinya itu merintih kesakitan.

"Sshht tenang ya, bentar lagi dokter datang sayang" bisiknya sembari mengusap punggung sang istri dan sesekali mengecupi ujung kepalanya.

Sementara felix dalam pelukan hyunjin hanya bisa mengangguk samar dan semakin kuat meremas baju nya.

Tak lama dokter dan beberapa susternya datang segera memberikan pertolongan pada felix yang mulai lemas.

Hyunjin menuntun kaki jenjang nya menjelajahi seisi rumah sakit guna mencari heejin. Ia belum puas memberi pelajaran wanita itu.

"Bangsat, kemana sih itu orang. " umpat nya sambil celingukan kesana kemari.

Ketika ia akan memutar langkah, netra nya menangkap siluet wanita yang berjalan tergesa ke arah parkiran.

Dengan cepat hyunjin berlari menghampiri nya.

Tapi sayang, ketika kakinya baru menginjak ubin parkiran. seseorang memukul kepalanya dengan sangat keras hingga hyunjin terjatuh dan hilang kesadaran.

Hyunjin tersadar setelah beberapa saat pingsan. Kedua tangan nya terikat kuat di pilar, di tengah - tengah ruangan.

Berkali - kali ia mencoba melepaskan ikatan di tangan nya, namun sayang. ikatan itu terlalu kuat, dan justru membuat pergelangan tangan nya terluka.

[ 2/2 ] le regret | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang