sieben

3.3K 462 130
                                    

Line

Kedua mata felix mulai terbuka saat mendengar suara notifikasi dari ponsel hyunjin.

Ia menoleh dan mendapati hyunjin yang tertidur pulas. Perlahan ia bangun dan berjalan ke sisi lain ranjang, tepatnya menghampiri ponsel suaminya.

"Siapa sih yang nge line tengah malem gini?" gumamnya sambil mengutak atik ponsel di genggaman nya.

Mrs Heejin

| Oke, saya tunggu besok.

"Apa yang di tunggu?" tanya nya pada diri sendiri, tanpa sadar suaranya mengusik hyunjin.

Sret

Hyunjin langsung menyambar ponselnya membuat felix berjengit kaget.

"Lancang banget sih buka - buka hp orang." desisnya sambil menatap tajam felix.

"Kamu suami aku jin, emang salh kalo aku mau tau isi hp kamu?"

Hyunjin hanya bungkam dan kembali tidur dan memunggungi istrinya yang menatapnya kecewa.

"Jin."

Hening, hanya suara dentingan jam yang terdengar.

"Aku tau kamu belum tidur." Hyunjin menajamkan pendengaran nya untuk menangkap setiap gumaman felix. Namun dirinya enggan untuk sekedar membuka matanya dan menjawab nya.

"Jin dulu waktu aku pacaran sama kak changbin, kamu selalu nunjukin rasa sayang kamu ke aku. Bahkan kamu rela berantem sama kak changbin buat bikin aku sadar sama perasaan aku sendiri."

Jeda beberapa detik sebelum suara felix kembali terdengar, kali ini sedikit parau.

"Dan setelah aku yakinin perasaan aku ke kamu, kenapa sekarang kamu berubah? Kenapa kamu seolah olah jijik sama aku? Dimana hyunjin yang dulu janji bakal selalu ada buat aku, selalu sayang sama aku?"

Hyunjin membuka kedua kelopak matanya, ia hanya terdiam tanpa berniat menanggapinya.

"Apa karena aku ngandung anaknya kak changbin?"

Hanya suasana hening yang menjawab setiap ucapan penuh luka dari felix.

"Kalo pada akhirnya kamu emang nggak bisa nepatin janji, harusnya waktu itu jangan berjanji buat tanggung jawab dan nerima keadaan aku yang kayak gini. Harusnya waktu itu kamu biarin aku pulang ke aussie, biar aku nggak perlu nerima semua perlakuan kasar kamu jin. Apalagi sampe chaewon tau. Sakit, hiks - "

Hyunjin menoleh begitu terdengar suara pintu tertutup. Felix keluar dari kamar keduanya.

Tangan nya meraih ponselnya di dalam selimut, dan mengecek jam.

01 : 15 a.m

"Paling tidur sama chaewon." gumam hyunjin kembali bergelung dengan selimutnya.

Sementara di luar sana felix sedang merapatkan pelukan nya pada tubuhnya sendiri. Berusaha menepis angin malam yang menusuk tulang, juga rintik hujan yang semakin deras.

Ia berjalan tanpa arah. Bahkan dirinya hanya mengenakan piyama dan sendal rumahan. Tanpa jaket, ponsel, bahkan dompet pun ia tak bawa.

Entahlah, felix sedang benar - benar kosong. Apa yang ia pikirkan semuanya berdesakkan di kepalanya membuat dirinya ingin berteriak dan menangis guna meluapkan semuanya.

Ia ingin menangis sekencang kencangnya, ia ingin berteriak sekeras kerasnya, ia juga ingin marah dan meluapkan semua rasa sakitnya.

Tapi tak bisa.

[ 2/2 ] le regret | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang