Hyunjin sudah rapi dengan kemeja biru nya berjalan mendekati istrinya yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
Ia mengecup sekilas pipi felix lalu duduk di salah satu kursi, bersiap untuk sarapan.
"Morning babe"
"H'n morning." balas felix sambil meletakan piring di depan hyunjin.
"Kamu ada acara kemana nanti?"
Felix terdiam, tapi kemudian menatap hyunjin curiga.
"Ada apa?"
"Enggak. Mau ikut nganter kak minhyun ke bandara?" tanya hyunjin membuat felix menghentikan pergerakan tangannya yang menyendok nasi.
"Kak Minhyun beneran balik ke Jerman?" Tanya felix sambil menggigit bibirnya.
Anggukan Hyunjin cukup menjawab pertanyaan nya barusan.
Keduanya tenggelam dalam keheningan, hanya suara piring dan sendok yang beradu nyaring.
Sebelum Hyunjin tiba - tiba berlari ke kamar mandi dan memuntahkan seisi perutnya.
"Jin, kamu kenapa?" tanya felix yang berlari menyusulnya.
Ia berjalan mendekati Hyunjin yang masih mununduk, menumpukan kedua sikunya pada bibir wastafel.
"Hey, you okay dad?" tanya felix sambil mengusap bahu pria tampan itu.
Hyunjin hanya terdiam dan beralih melingkarkan kedua lengannya pada pinggang ramping istrinya, lalu menumpukan kepalanya di bahu.
"Pusing." gumamnya.
Tangan felix terangkat untuk mengusap wajah hyunjin. "Kamu sakit?"
Hyunjin menggeleng pelan, "Nggak tau. Aku sering kayak gini tiap pagi."
"Mau ambil libur sehari, apa nunggu mendingan baru berangkat?" felix menangkup wajah suaminya, di sana lah hyunjin bisa melihat wajah khawatir istrinya.
"Ikut ke kantor ya."
Dan akhirnya hari ini Felix harus ikut ke kantor menemani suaminya yang entah mengapa menjadi manja.
"Pagi pak, nempel terus. Kerja, kerja." ucap kim hyunjin santai saat berpapasan dengan hyunjin dan felix di loby.
"Lo sana kerja, ngintilin gue aja kerjaan nya." jawab hyunjin sekenanya.
"Dih ge er, ngapain ngikutin situ. Eh ibu hwang, di jagain si bapak. Suka lirik - lirik mbak eunbi." balas kim hyunjin tak kalah ngasal.
lalu wanita cantik itu mengusap perut felix dan bergumam, "Amit - amit nak, jangan nurun ke kamu bobroknya pak hyunjin."
Felix tertawa mendengar nya, berbeda dengan suaminya yang sudah melotot tak terima.
"Heh, sembarangan lo!"
"Bu saya pergi dulu, banyak kerjaan. Bye "
setelah wanita itu pergi, hyunjin masih mendumal sepanjang jalan ke ruangannya. Lain dengan felix yang masih tertawa melihat dua orang dengan nama nya nyaris sama, beradu argumen.
"Nggak usah ketawa." sewot hyunjin pada istrinya.
Tapi felix tak mengindahkan nya, ia masih terkekeh.
"Hyunjin lucu ya, aku suka." ucap felix sambil mendudukan bokongnya ke sofa.
"Sakit kamu yang."
Felix kembali terkekeh mendengar gumaman hyunjin.
Tok tok
Pintu terbuka, tak lama kepala kim hyunjin menyembul dari balik pintu.
"Mau ngapain lagi lo?" tukas hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 2/2 ] le regret | HyunLix
Teen Fictionin every relationship, there must be a point of boredom. right?