"OPPAAAAA......!!!"
jeritny nyaring lalu melompat ke arahku, hampir saja kami terjatuh, untungny aku masih bisa mengembalikan keseimbangan dan menahan berat tubuh kami.Pelukanny sangat erat pada tubuhku, tidak beda jauh dari orang yg sedang memandang kami yg tersenyum melihat tingkah gadis yg masih setia memelukku, akupun tersenyum sambil mengusap-usap kepala gadis kecilku."so are u wanna leave me alone and go to u'r unnie house" tanyaku, dan dy hanya mengeleng Aku mencoba melepaskan pelukanny, lalu ku pandangi wajahny dy semakin cantik, bahkan aku bisa merasakan lekuk tubuhny yg sudah jauh berbedah dari 5 tahun lalu,. Saat aku sedang memperhatikan dirinya, tiba-tiba saja dy memukuli tubuhku sangat keras menggunakan tas yg ada di tanggany, dan tolong ingatkan aku akan hal ini, dy akan memukul siapapun yg membuatny kesal. Segala cacian dy keluarkan kepadaku, terdengar lucu untukku
"oppa it's so long, where u go? Why never try to contac me or unnie? Why oppa?" begitu banyak pertanyaan yg keluar dari mulutny.
Akupun mendekatiny dan memelukny kembali"I never go baby, I'm still u'r side,let's dinner, I'm cooking for u" ucapku
"dugong let's eat"
ajakku pada orang yg sedari tadi berdiri memperhatikan kami"I want hyung, but I must be back home"
"oh come on, not longer just dinner and after that u can go" Dy tampak berpikir, tidak lama dy pun menyetujuinny.
Kamipun menikmati makan malam kami dengan ceria.
"oppa it's so delicious" ucap gadis kecilku dengan mulut penuh
"every steak u also say delicious baby"
"but when u cooking that, it's more"
Yah gadis kecilku sangat menyukai daging, terutama daging pangang dan steak, karena itu aku memaskan steak untukny, juga salad manis yg sangat dy suka."oppa when u come?" tanyany
"today, 4am" jawabku
"and u know it oppa?" tanyany pada orang disebelahny
"I know when hyung call me and say me to pick up in airport" jawab orang itu
"and u not say me?"
"hyung say, don'say's u" Gadis kecilku kembali cemberut kearah ku
"it's for suprice baby" Setelah selesai makan, dugong pamit pulang dan tinggalah aku dan adik kecilku.
"baby...go shower, I clean it first" ucapku menunjuk meja makan
Iapun pergi mandi tanpa membantah ucapanku, setelah aku selesai membersihkan meja makan dan mencuci peralatan makan kami tadi, akupun duduk didepan tv dengan membawa 2 botol bir dan cemilan, tidak berapa lami iapun keluar dari kamar.
"sudah selesai sayang?" tanyaku
"sudah" jawabny lalu iapun duduk disampingku dan langsung memeluk tubuhku
"mau bir?" tawarku
"tentu"
"jadi oppa..."
"berhenti memanggilku oppa sayang" potongku
"kenapa? Aku menyukainny" jawabny
"aku buka orang korea, tidak perlu memanggilku seperti itu, cukup panggil namaku seperti dulu"
"dan kau tau jika sedari dulu aku selalu memanggilmu oppa, hanya saja kau tidak perna mau mendengar"
"huhh terserah kau saja"
"jadi oppa, apa kau sudah memberi tahu unnie?" tanyany
"tentang?"
"kedatanganmu bodoh"
"belum, besok akan ku beritau sekarang biarkan dy beristirahat"
"tapi oppa, dy juga sangat merindukanmu, bagaimana jika kita menyuruhny datang sekarang?"
"ini sudah malam sayang, lebih baik besok saja"
"ayolah oppa, kami ini idol, dunia kami tidak mengenal waktu"
"ahh aku melupakan itu, tolong ingatkan aku lain kali"
"jadi ayo telpon unnie sekarang"
"siapa?"
"aku saja, ayo kita buat ini menjadi menarik" ucapny tersenyum licikLalu gadis itu berlari ke kamar untuk mengambi handphoneny, tak lama kemudian iapun keluar dengan handphone di tanganny.
"kau yakin ingin menelponny?" tanyaku
"aku sangat yakin"
"dan kau akan kehilangan kesempatan untuk menhabiskan malam denganku"
"dan aku tidak ingin melewatkan kesempatan melihat kau di siksa oleh unnie oppa" jawabny tersenyum licik
Gadis itu kembali duduk di sampingku dan memelukku seperti tadi, dy pun menelpon unnieny"hallo unnie...." Ucapny dengan suara bergetar
"bisakah unnie datang ke apatemenku? Aku sedang tidak enak badan, dan manager oppa tidak bisa aku hubungi"
"ok unnie, cepatlah" lalu gadis itu memutuskan panggilan tersebut"jadi?" tanyaku
"dy akan datang oppa, bersiaplah"
Haahahaha bersiap untuk apa? Pukulan yg akan aku terima? Atau makian seperti yg di lakukan oleh adik kecilku tadi?, sepertiny aku sangat siap akan hal itu.
Aku dan gadis kecilku mengobrol tentang hal-hal yg tidak aku ketahui, bukan tidak aku ketahui lebih tepatny mencari kebenaran dari mulutny sendiri, karena aku tau media selalu bermain-main dengan kata-kata yg tidak semuany benar, bahkan sering dibuat-buat.
Sambil menonton tv aku dengan setia mendengarkan semua cerita adik kecilku, perjuanganny belajar menjadi dewasa selama 5 tahun belakangan, percintaanny yg naik turun, karirny, hingga tidak terasa iapun terlelap dalam pelukanku.
Ku pandangi wajahny, dy semakin cantik juga semakin dewasa hanya saja manjany tidak pernah hilang.
Ku angkat tubuhny perlahan, ku gendong dy dalam pelukanku dan ku baringkan dy ke tempat tidurny perlahan, tidak lupa kuselimuti dy agar tetap hangat, karena cuaca disini sudah mulai dingin.
Setelah memastikan gadis kecilku tidur dengan nyaman, akupun kembali keruang tv hanya sekedar mengisi kekosongan waktu karena rasa lelah yg tadi ku rasakan sudah sirna, sesaat aku lupa jika akan ada yg datang, hingga suara tombol password di tekan membuat aku tersadar, tubuhku menegang seketika, aku mematung seperti batu, lidahku terasa keluh, hingga ku dengar suara pintu tepat di belakang sofa tempatku duduk terbuka dan suara langkah kaki memasuki ruangan, aku seperti mati rasa, hingga suara yg sangat amat teramat ku rindukan itu terdengar.
"siapa?" tanyany
Dan aku masih saja terdiam, nyaliku benar-benar ciut.
"anda siapa?" tanyany lagi
Dan aku masih belum menemukan keberanian untuk sekedar menjawab ataupun berbalik untuk menatapnya.
"hei bisakah kau katakana kau siapa? Apa yg kau lakukan disini? Dan dimana adikku?"Teriakny penuh emosi
Akupun bangkit dari dudukku, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menatap orang yg sangat amat teramat aku rindukan.
"hei jawab aku" teriakny
"hai sooyeon.....apa kabarmu?" tanyaku dengan berbalik badan menghadap kearahny