Prob..

57 3 0
                                    

"Eeegghhhhh"
"Kemana dy, ini masih pagi apa dy punya jadwal hari ini?"

Pagi yg cerah, tapi seseorang menghilang dari sisiku, pada hal semalam ia masih berbaring tepat di sampingku, lebih tepatny di pelukanku

Aku berjalan keluar mencari sosok yg menghilang dari sisiku, kakiku melangkah menuju ruang tengah saat ku temukan sosok yg aku cari sedang duduk memandang suasana pagi

"Pagi sayang"
Sapaku padany

Ia berbalik menatapku dengan senyum manisny

"Pagi, kau sudah bangun?"

"Mana bisa aku tidur nyenyak sedangkan kau tak ada di sampingku"

"Jangan bercanda, bahkan kau sudah meninggalkanku selama beberapa tahun"

"Setidakny aku selalu memberi kabar padamu"

Aku duduk disampingny, memeluk tubuh yg sangat munggil yg menghangatkan itu

"Apa yg kau lakukan disini sepagi ini?"
Tanyaku

"Tidak ada, aku hanya menikmati pagi, ini terasa sempurna untukku"

"Sempurna? Kenapa?"

Tanyaku menatapny kebingungan

"Bangun di pagi hari dalam pelukan hangatmu, menikmati suasana yg cerah dan sekarang kembali dalam pelukanmu"

Katany sembari mengelus pipiku

"Ya kau benar, apa yg lebih sempurna dari ini"

"Benarkan, kau setuju denganku!"

"Tentu saja sayang, menghabiskan malam dengan bercinta bersamamu lalu menikmati suasana pagi yg cerah sambil memelukmu, nikmat tuhan mana lagi yg harus aku dustakan?"

"Yaaaakkkk kau"

Pukulan bertubi-tubi mendarat di sekujur tubuhku

Hanya sebuah pelukan yg mampu menghentikanny

Ku rengkuh tubuh munggil itu masuk dalam pelukanku

"Seandainy kita bisa seperti ini setiap hari"
Gumamny

"Tentu bisa sayang"

"Bagaimana bisa? Kau milik sica"

"Jika kau bertanya siapa yg aku cintai, jelas itu jessie. Jika kau tanya siapa yg paling ingin aku lindungi jelas itu tae, siapa yg paling aku sayangi? Tentu saja kalian semua"

Aku coba menjelaskan padany agar tidak lagi ada rasa khawatir dalam diriny

"Tentu saja, tapi sica lah pemenangny bukan"

"Semua karena cinta, tapi...."

"Tapi apa?"

Aku sengaja menggantung perkataanku, sedikit membuatny penasaran tidak masalahkan

"Apa? Cepat katakan?"

Ia terus menatapku sambil memainkan jemariku
Terlihat begitu mengemaskan

"Tapi jika urusan bercinta, tentu aku akan memilihmu, hahahahhaaa"

Tawaku meledak dan kali ini aku tidak bisa lagi meredam amukanny

"Yaaaaaaaakkk kau kemari, aku akan menghabisimu"
Teriakny

Aku terus berlari menghindari pukulan-pukulanny




***

Saat ini aku dan gadis munggil itu sedang menikmati makan siang di rumahny

You'r MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang