"Hei dude..... Apa kabarmu? Maaf karena aku baru datang mengunjungimu, apa kau bahagia? Apa disana menyenangkan?"
Ia menatapku dengan senyum terukir di wajahny, tidak ada sedikitpun kata yg dy ucapkan
"Apa kau marah padaku? Ayolah aku tau aku salah tapi jangan terus seperti ini?"
Masih tidak ada jawaban dariny, ia masih betah menatapku dengan senyum yg tidak hilang terukir di wajahny sedari aku datang tadi
"Katakan sesuatu, apapun itu bahkan jika kau ingin memakiku sekalipun aku akan menerimany, pukul aku jika itu bisa membuatmu senang"
Tidak ada pergerakan sedikitpun, senyum itu masih ada disana
"Sebelum kemari aku menemui nuuna, dan kau kau apa yg dy lakukan padaku? Ia memarahiku habis-habisan bahkan umma mu harus turun tangan untuk menenangkanny, nuuna juga memukuliku lihatlah bahkan ada memar di bahuku"
Kataku sembari melipat lengan bajuku untuk menunjukan memar akibat pukulan yg di lakukan nuuna nya
"Biasany dy akan tersenyum saat bertemu denganku tapi tidak untuk kali ini, beritahu aku apa salahku begitu besar hingga nuuna begitu marah padaku?"
Kataku sembari menatap matany dalam
"Kau tau....aku begitu merindukanmu, aku datang kemari untuk berterima kasih dan juga meminta maaf sebesar-besarny padamu, apa kau akan memaafkanku?"
Ia masih betah menatapku dengan senyum itu, biasany aku akan senang melihatny tersenyum tapi tidak untuk kali ini, aku benar-benar membenciny, aku tidak butuh senyum itu yg aku butuhkan adalah jawaban
Lelah menunggu jawabanny, aku hanya mampu duduk bersandar di lantai yg dingin sembari menatapny
Hatiku bergejolak, ingin rasany aku menjerit sekeras-kerasny tapi aku tau itu tidak akan berguna sedikitpun
Cukup lama aku terdiam hingga tanpa sadar air mata mengalir perlahan di pipiku, tanggisku sudah tidak dapat ku bendung lagi
Isak tanggis yg sedari tadi coba ku tahan pada akhirny meledak juga, dadaku yg terasa begitu menyesakan ku pukul sekuat tenaga berharap sakit dan perih itu segera hilang
"Maafkan aku....hiks....hiks...m
maaf karena terlambat memahami kesendirianmu, maaf karena tidak ada disaat kau butuh, maaf tidak bisa menghiburmu"Isak tangisku semakin menjadi, begitupun dengan air mata yg terus mengalir tanpa bisa aku tahan
"Hiksss...ha..ha..harusny ak..aku datang saat kka..kauu memintaku datang hiks.... Harusny aku segera datang saat kau memintaku untuk ada di sisimu, pasti berat untukmu hiks....!!"
Luka di hatiku terasa semakin perih tak kalah dengan semakin menjadiny isakanku dan juga derasny airmataku
Beberapa orang yg melintasi ruangan dimana kami berada melirik ke arah kami dengan tatapan penuh ibah
"Hiks...karena itu nuuna marah padaku, dy bahkan tidak ingin memberitahu jika kau ada disini hiks...., aku bisa saja bertanya pada yg lain hiks..... Ta..tapi....aku ingin tau keberadaanmu langsung dari nuuna bukan yg lain, hiks....hiks....maafkan aku"
Perlahan aku mendekat kearahny
Cccuuuuppp
Sebuah kecupan aku berikan padany
dingin...... Itu yg aku rasakan
Ia masih saja menatapku dengan senyum yg tidak perna hilang