(10)

32 6 3
                                    

Dikelas

"Hey Rin lo baru datang!" Sapa Rara sambil menautkan dagunya.

"Iya gue baru sampe biasa tadi ngobrol bntr sma pak Eko didepan." Jawab Arin sambil duduk diposisinya.

"Arin udah sarapan belum?" Tanya Dinda santai.

"Uhh.. emang deh lo sahabat yang paling baik. Perhatian banget sama gue, Btw gue udah sarapan ko Din!" Jawab Arin sambil memeluk singkat Dinda.

Rara hanya cemberut melihat tingkah konyol Arin dan Dinda.

"Berarti gue ga perhatian dan bukan sahabat terbaik lo dong Rin hmm." Ucap Rara sambil cemberut kesal.

Arin yang mendengar Rara bicara dia hanya tersenyum geli karena Rara sangat cemburuan orangnya.

"Hehe.. yaa lo juga sahabat terbaik gue dan lo juga perhatian banget sama gue. Pokonya gue sayang kalian berdua deh selamanya." Ujar Arin sambil memeluk Rara dan juga Dinda.

Kemudian Dinda dan Rara membalas pelukan Arin.

"Dinda juga sayang sama kalian!" Ucap Dinda.

"Gue juga sayang sama kalian berdua, walau kadang si Dinda bikin gue naek darah." Cengir Rara.

"Ishh Rara mah jangan naek darah mulu dong nanti kalo Rara darah tinggi Rara bisa langsung mati." Ucap Dinda sambil melirik ke arah Rara.

"Mati! Mati! Lo pikir gue hewan apa?!" Ucap Rara kesal.

Arin yang melihat kedua sahabatnya sedikit debat kecil hanya geleng geleng kepala sambil tersenyum.

"Eh udah dong kalian ini ih pagipagi udah debat!" Ucap Arin kepada mereka berdua.

Ketika Arin berucap seperti itu Dinda dan Rara langsung membentak kecil Arin.

"Siapa yang debat?!" Ucap Dinda dan Rara secara bersamaan.

Lelah Arin jika harus menghadapi mereka berdua akhirnya dia pindah ketempat duduknya.

Dalam diam Arin kembali memikirkan mantan pacarnya itu, Reno.
Sejujurnya dia tidak tahu kabar Reno sampe sekarang.
Dia sangat merindukan Reno.

"Gimana kabar lo skrng Ren? Gue rindu banget sama lo!" Batin Arin berucap.

Tak lama bel masuk pun berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai.

3 jam kemudian

Bel istirahat pun berbunyi, dan siswa/i langsung berhamburan keluar kelas.

"Kita ke kantin yuk!" Ajak Dinda semangat.

"Iya hayu Din hayu!" Ucap Rara.

"Rin lo mau ke kantin ga?" Tanya Rara kepada Arin.

"Engga deh gue lg pengen dikelas aja gue titip es teh manis aja 1 ya tapi lo yang bayarin." Ucap Arin sambil tersenyum santai

Rara yang mendengar perkataan Arin hanya memasang wajah melas.

"Ck.. kalo gue ga bae males gue bayarin lo untung gue cantik dan baik hati ga sombong lagi haha!" Ucap Rara sambil mengibaskan rambut nya sambil memasang wajah seimut mungkin.

"Iya kan lo bae jadi bayarin gue ya, yaudah gih sana siapa tau lo sm si Dinda ketemu sma pangeran ganteng!" Ujar Arin sambil menghempas kan tangannya mirip seperti gaya mengusir.

"Aamiin, yaudah gue ke kantin dulu ya.Yuk Din ke kantin keburu rame ntar! Ucap Rara sambil menarik tangan Dinda.

"Iya Rara yuk pelan pelan megang tangan Dindanya." Ujar Dinda sambil mencoba melepas pegangan Rara.

Gagal Move On Berujung NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang