part 4

17.9K 980 21
                                    

Sudah dua hari lamanya Dean mendiamkan keluarganya,ia sangat kesal dengan keluarganya yang semakin protective terhadapnya.

Sekarang dikamar rawatnya Dean ditemani oleh seluruh keluarganya yaitu ayah, bunda dan kakaknya tapi Dean merasa tidak perduli dan masih enggan berbicara dengan mereka.

"De....udah dong ngambeknya"ucap Sarah

"sudahlah bun!palingan ini triknya dia biar dibolehin pulang"timpal Rama

Dean mengerucutkan bibirnya kesal,bagaimana ayahnya itu bisa tau bahwa semua itu hanya triknya saja agar bisa segera pulang.

"yah... Ayolah yah Dean mau pulang lagiankan Dean udah seminggu disini"ucap Dean

"nggak! Ayah belum izinin kamu pulang"

"yah Dean mohon" Dean mengeluarkan jurus andalannya

"nggak" Rama tetap pada keputusannya

"yaudah Dean mogok minum obat" ancam Dean

"ayah bisa suruh dokter Fajar buat nyuntik kamu"

Dean langsung takut mendengar ucapan Rama.

"yah Dean mohon, Dean mau pulang" ucap Dean hampir menangis.

"gimana ya? oke deh kamu boleh pulang"ucap Rama yang membuat Dean kaget sekaligus senang bukan kepalang

"yang bener yah?"tanya Dean memastikan

"iya!  Sebenernya kamu itu boleh pulang dari kemarin,tapi ayah tambahin satu hari buat hukuman kamu"jelas Rama

"ihhh ayah mah gitu"kesal Dean

Semua orang dibuat tertawa melihat tingkah Dean yang masih seperti anak kecil.

***

Dean sangat senang setelah sekian lama mendekam dirumah sakit akhirnya ia bisa kembali pulang kerumah,walaupun Dean sudah merasa lebih baik namun keluarganya masih saja bersikap seolah ia adalah seorang pasien rumah sakit.Dean sebenarnya tidak ingin diperlakukan seperti itu tapi Dean tidak pernah menolaknya karena ia merasa beruntung telah dianugrahi keluarga yang sangat menyayanginya.

Dean sekarang sedang duduk dibalkon kamarnya sambil membaca novel yang baru dibelikan oleh kakaknya,ditemani oleh ratusan bintang yang menghiasi langit malam.

Dean menghentikan kegiatannya saat mengingat bahwa sekolah akan dimulai beberapa hari lagi dan waktu untuk membujuk kedua orang tuanya hanya tinggal sedikit.

Dean akhirnya memutuskan untuk menemui orang tuanya.
Dean menuruni satu-persatu anak tangga dengan langkah ragu,Dean sangat takut jika usahanya ini kembali gagal.
Dean menghampiri ayah dan bundanya yang sedang menonton tv dan mendudukan bokongnya disebelah sang ayah.


"Yah,bun Dean mau ngomong"ucap Dean ragu

"Ngomong apa sayang?"tanya Sarah

Dean menarik nafas lalu menghembuskannya lagi untuk menenangkan diri

"Ayah sama bunda sayang Dean kan?"tanya Dean

"Kamu ini bicara apa sih? Bunda sama ayah itu sayang banget sama kamu"jawab Sarah

"Kalo ayah sama bunda sayang sama Dean,izinin Dean buat sekolah umum ya"ucap Dean dengan tatapan memohon

"Kita sudah bahas tentang ini kan Dean,dan kamu juga tau bahwa jawaban ayah nggak akan berubah"jelas Rama

"Yah Dean janji nggak akan minta apapun lagi dan akan turuti apa pun kemauan ayah sama bunda tapi plisss izinin Dean sekolah yah"ucap Dean sambil menangis

"De.ayah sama bunda ngelakuin ini demi kamu,ayah nggak mau terjadi sesuatu yang buruk sama kamu"

"Yah,Dean juga nggak mau terlahir sebagai orang yang lemah kaya gini,Dean juga mau kaya anak-anak lain yah"

Setelah itu Dean langsung berlari menuju kamarnya meninggalkan orang tuanya.

"Yah,apa sebaiknya kasih kesempatan buat Dean. Bunda liat Dean nggak pernah minta sesuatu sampai kaya gini"ucap Sarah

"Ayah cuma nggak mau Dean kenapa-kenapa bun,kalau Dean sekolah kita jadi nggak bisa ngawasin dia dari deket bun"jelas Rama

Sarah menghela nafas pelan,memang tidaklah mudah membujuk seorang Rama

"Kan kita bisa suruh orang buat ngawasin Dean selama 24 jam,gimana?"tanya Sarah

"Terserah bunda aja deh"jawab Rama

***

Dean duduk dilantai dengan tubuhnya menyender ditepian kasur dan kedua kaki ditekuk didepan dada dan tangan yang berada diatasnya.
Dean masih tak bisa menahan air matanya,ia tak habis pikir dengan orang tuanya yang belum memberinya izin.

Memang apa salahnya kalau ia sekolah,apakah sekolah dapat membunuhnya.

"De...Dean...buka pintunya dong sayang"panggil Sarah sambl mengetok-ngetok pintu kamar Dean

Dean masih bergeming ditempatnya,ia sedang ingin sendiri sekarang

"Yaudah kalo kamu masih marah. Bunda cuma mau bilang kalo ayah sudah ngasih izin kamu buat sekolah umum"ucap Sarah lagi

Dean yang mendengarnya pun langsung bergegas membuka pintu kamarnya "yang bener bun?" tanya Dean memastikan

"Iya" jawab Sarah sambil tersenyum hangat

Dean langsung memeluk Sarah dengan erat"makasih bun,Dean seneng banget"ucap Dean sambil melepaskan pelukannya

"Tapi ada syaratnya!"ucap Sarah

"Apa bun syaratnya?"tanya Dean

"Besok ayah kasih tau,sekarang kamu tidur gih udah malem"jawab Sarah

"Siap bu boss"ucap Dean

***

Keesokan harinya Dean dibuat tekejut dengan daftar persyaratan yang harus ia turuti saat disekolah nanti.

Persyaratan itu ditulis disebuah kertas,Dean menelan silivanya membaca persyaratan yang sangat banyak

Tidak boleh mengikuti kegiatan diluar ruangan

•Tidak boleh jajan sembarangan

•pergi dan pulang sekolah harus dijemput oleh pak Yanto,kak Rezky atau ayah

•tidak boleh berteman dengan sembarang orang

•pulang sekolah langsung kerumah

Dan masih banyak lagi Dean sampai pusing membacanya.

"Kalau kamu melanggar salah satu dari itu ayah nggak akan ragu-ragu buat narik kamu dari sekolah"ucap Rama tegas

"Siap yah,Dean janji nggak akan ngelanggar"ucap Dean yakin

"Dean sayang sama ayah"ucap Dean sambil memeluk ayahnya

"Ayah juga sayang sama Dean"jawab Rama

***


Halo guys aku balik lagi
Aku sengaja update dihari senin, karena hari senin adalah hari yang disukai Allah dan dibenci oleh setan.

Jangan lupa vote and comment

Protective familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang