Setelah mengisi perut dikantin Dio dan Dean memutuskan untuk kembali kekelas, tapi baru setengah jalan Dio menghentikan langkahnya, sontak Dean juga berhenti melangkah
"lo kenapa yo? " Dean mulai khawatir melihat Dio
"perut gua sakit, lo duluan aja kekelasnya gua mau ke toilet dulu" ucap Dio yang langsung berlari terbirit-birit.
Dean menghela nafas lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas, tapi baru beberapa langkah pandangan Dean mulai berputar,
Dean menyandarkan tubuhnya ditembok tangannya memijat pangkal hidung dengan harapan dapat mengurangi rasa pusing.Dean merasa sekarang ia menjadi pusat perhatian para siswa. Dean memaksakan kakinya untuk kembali berjalan walaupun sedikit oleng.
Karena pandangannya tidak terlalu jelas Dean tak sengaja menabrak seorang siswi. Dean jatuh terduduk begitu pula dengan siswi itu.
"maaf kak aku nggak sengaja" ucap Dean
Siswi itu berdiri dari duduknya kemudian membersihkan pakaiannya
"lain kali jalan tuh liat-liat" ucap siswi itu dengan suara sedikit tinggi lalu langsung meninggalkan Dean yang masih pada posisi yang sama.Dean menatap punggung siswi itu yang kian menjauh, nafasnya mulai tidak teratur dan keringat dingin yang mulai membasahi tubuh kurusnya.
Dio yang baru saja kembali dari toilet menpercepat langkahnya saat melihat Dean yang sedang terduduk dilantai dengan tangan yang mencengkram dada kirinya
"De lo kenapa? " Dio tambah panik saat melihat wajah Dean yang sudah pucat pasi
"gua nggak papa" jawab Dean sambil berusaha berdiri namun gagal karena kakinya seperti mati rasa
"nggak papa gimana? Muka lo pucet banget gitu, kita ke uks aja ya" Dio membantu Dean berdiri dan langsung membawa Dean menuju ke uks.
Sesampainya diuks Dio membaringkan Dean diranjang yang tersedia diuks "lo butuh apa?" tanya Dio
"ambilin obat gua ditas" jawab Dean dengan pelan, Dio langsung bergegas menuju kelas untuk mengambil obat Dean.
"nih lo minum dulu" ucap Dio sambil menyodorkan sebuah botol bening yang berisi puluhan butir pil ajaib dengan sebotol air mineral
Dean mengeluarkan sebutir pil tersebut dan meminumnya dengan bantuan air, lalu kembali membaringkan tubuhnya jujur saja kepalanya masih sedikit pusing dan nafasnya sedikit berat sekarang.
"yo lo jangan bilang sama keluarga gua ya" ucap Dean
"emangnya kenapa?, mereka perlu tau keadaan lo sekarang"
"lo nggak mau kan hari ini jadi hari pertama dan terakhir gua sekolah? "
"oke. Sekarang lo istirahat"
Dean mulai memejamkan matanya dan tak lama ia sudah masuk kealam mimpinya.
***
Sampai jam pulang sekolah Dean masih belum bangun dari tidurnya, Dio dengan setia menunggu Dean diuks itung-itung bisa bolos dari bu Siska guru mata pelajaran matematika yang terkenal dengan kekilerannya.
Dean mengerjapkan matanya, ia baru menyadari bahwa ia masih berada diuks dan sudah berapa jam ia tertidur disini?
"akhirnya lo bangun juga De" ucap Dio menghampiri Dean
Dean merubah posisinya menjadi duduk diatas ranjang
"lo kok nggak bangunin gua sih" kesal Dean
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective family
Teen FictionDeandra Putra Altahir Atmaja,seorang remaja istimewa yang hidup ditengah keluarga yang sangat menyayanginya dan menjaganya dengan sangat ketat membuatnya tumbuh menjadi anak yang sangat susah bersosialisasi dengan dunia luar. Yang penasaran kuy baca