Dean masih melanjutkan aksi merajuknya dikamar, Dean berharap kakaknya merasa bersalah kemudian membujuknya tapi sudah satu jam setengah ia berdiam diri dikamar tapi tak ada tanda-tanda kakaknya akan datang, Ia memutuskan untuk mencari kakaknya. Dean mencari kakaknya diruang keluarga namun tidak ada kemudian ia mencari keruang makan tidak ada juga, kemudian ia mencari kekamar kakaknya dan ternyata ada.
Dean melihat kakaknya sedang memainkan leptopnya.Dean masuk tanpa permisi dan langsung duduk diatas ranjang kakaknya, Dean mengambil rubik yang berada diatas nakas lalu memainkannya, merasa tak dapat menyelesaikan rubik itu Dean berhenti memainkannya lalu meletakkannya ditempat semula lalu kembali melihat kakaknya yang masih fokus keleptopnya, sepertinya keberadaannya tidak disadari oleh kakaknya itu.
"kak! " panggil Dean tapi Rezky masih belum menanggapinya
"kakak!!!"
"apa? "jawab Rezky mengalihkan pandangannya dari layar leptop kearah Dean
"Dean bosen! Jalan-jalan yuk" ajak Dean dengan wajah yang terlihat memohon
"nggak"jawab Rezky singkat namun tak lepas dari kesan tegas
"yaudah Dean minta anter pak Yanto aja buat nyusul bunda kecaffe" ucap Dean
"bunda kan udah bilang kamu nggak boleh ikut, lagian pak Yanto nggak akan nganter kamu kalau kakak belum kasih izin" jelas Rezky
Dean mendengus kesal, bagaimana tidak sang kakak tidak mau mengantarkannya, mau minta antar sama pak Yanto masih tidak diizinkan juga, terus ia harus bagaimana? "terus Dean harus gimana? "
"masuk kamar, tidur! "
"enggak! Kak pliss jalan-jalan yuk sebentar aja" mohon Dean dengan mengandalkan jurus andalannya yaitu menampilkan wajah memohonnya yang terlihat sangat manis.
Rezky luluh saat melihat wajah adiknya yang terlihat sangat memohon. "yaudah sana siap-siap"
Rasanya Dean ingin sekali jingkrak-jingkrak kesenangan tapi kalau ia melakukannya pasti Rezky langsung berubah pikiran dan jujur saja Dean juga sebenarnya masih belum percaya kalau jurusnya itu selalu berhasil membuat keluarganya menjadi luluh.
Tanpa banyak bicara Dean langsung pergi kekamarnya untuk bersiap-siap. Takut kakaknya berubah pikiran
***
Setelah sekitar limabelas menit perjalanan akhirnya Dean sampai disebuah caffe yang terbilang cukup ramai dikunjungi terutama anak-anak muda. Dean tersenyum senang sebab sudah lama sekali ia tidak datang kecaffe milik bundanya itu, ya karena keluarganya selalu melarang dirinya melakukan aktivitas berlebihan diluar rumah.
Dean mengekori Rezky memasuki ruangan Sarah yang ada dicaffe tersebut. Sarah yang melihat Dean ikut datang bersama Rezky sedikit kaget, bukannya ia sudah melarangnya ikut. Dean duduk disofa yang tersedia diruangan tersebut diikuti Rezky disebelahnya.
"bukannya bunda udah bilang kamu istirahat aja dirumah kok malah ikut kesini! " ucap Sarah sambil menatap tajam Dean
"Dean bosen dirumah terus bunda"jawab Dean
Sarah menghembuskan nafas, mau sekeras apa pun melarang seorang Dean tak akan ada gunanya.
"yaudah bunda izinin. Tapi syaratnya kamu nggak boleh keluar selangkahpun dari caffe ini. Gimana? ""siap bunda! Yaudah kalau gitu Dean mau nyari kak Reza dulu ya bun" ucap Dean
"iya. Tapi inget pesan bunda tadi" ingat Sarah sekali lagi
"iya bunda ku sayang" ucap Dean lalu beranjak pergi dari ruangan sarah menuju kearah dapur untuk menemui seseorang yang sangat dirindukannya.
Dean memasuki daerah dapur, senyumnya merekah saat melihat orang yang dicarinya sedang sibuk berkutat dengan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective family
Teen FictionDeandra Putra Altahir Atmaja,seorang remaja istimewa yang hidup ditengah keluarga yang sangat menyayanginya dan menjaganya dengan sangat ketat membuatnya tumbuh menjadi anak yang sangat susah bersosialisasi dengan dunia luar. Yang penasaran kuy baca