part 25

8.2K 558 44
                                    

"BUNDA TOLONG!!!"

"Kalian suka banget ya buat anak bunda nangis" Sarah yang sedari tadi melihat tingkah suami dan anaknya jadi kesal sendiri. Bagaimana mereka tega memperlakukan Dean yang notabene nya adalah harta paling berharga yang keluarganya miliki seperti itu.

Rama dan Rezky langsung melepaskan cekalannya pada tangan dan kaki Dean. Dean langsung memeluk bundanya yang ada disebelahnya itu dengan sangat erat. Sarah mengusap-usap punggung Dean dan dapat dirasakan bahwa tubuh anak itu bergetar yang menandakan ia sedang sangat ketakutan sekarang.

"Tapi dia harus tetap dihukum Bun! Biar nggak nakal lagi" ucap Rezky kesal

Dean menggeleng cepat dalam pelukan Sarah "nggak mau bunda hiks Dean nggak mau hiks"

Sarah kembali menenangkan anak itu. Bagaimanapun Dean tak boleh tertekan jika hal itu terjadi bisa saja membuat kondisinya lebih memburuk.

Dan setelah beberapa menit Dean mulai tenang, walaupun ia masih belum melepaskan pelukannya pada Sarah. Rezky yang menyadari itu kembali memberi kode pada dokter Fajar agar melanjutkan tugasnya yang tadi sempat tertunda, namun mereka merubah rencana dan menyuntikan cairan yang ada didalam suntikan tadi keinfus Dean yang masih tersisa setengah dan tujuan nya agar anak itu  tak lagi memberontak. (Huh seperti nya keinginan Rezky untuk memberi pelajaran pada adik nakalnya ini sudah sangat bulat)

Lama kelamaan Sarah merasa tubuh Dean mulai memberat dan saat memeriksanya ternyata anak itu sudah tak sadarkan diri akibat obat yang baru saja diberikan mulai bereaksi.

Ya Rezky memang memerintahkan dokter Fajar untuk memberikan obat bius dosis kecil agar Dean tidur dan tak banyak bikin ulah yang membuat repot sekaligus khawatir semua orang.

Rama membantu Sarah membaringkan tubuh kecil itu perlahan lalu menyelimutinya sebatas dada, setelah itu mereka berdua menyingkir dan memberi ruang pada dokter Fajar untuk membenarkan infus Dean yang tadi sedikit bergeser.

***

Setelah dokter Fajar pamit pergi diruang rawat mewah ini hanya ada  Sarah, Rama dan Rezky. Mereka duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan ranjang mewah yang sekarang ditempat oleh Dean yang masih dalam keadaan tidur.

Rama memijat pangkal hidungnya, sangat pusing memikirkan cara apa yang dapat ia lakukan agar anak bungsunya itu tak dapat kabur lagi, semua telah ia lakukan sampai-sampai ia pernah memborgol tangan Dean ditepi ranjang agar tak kabur, namun hal itu juga tak membuat kapok Dean dan sampai sekarang ia telah memasang pintu dengan akses sidik jari sekalipun masih tak bisa menahan Dean agar tak lagi kabur dari kamarnya.

"Bunda mohon kalian jangan terlalu keras dengan Dean" ucap Sarah memecah keheningan

"Bunda takut Dean akan tertekan dan stres nantinya, dan bukankah itu dapat memperburuk keadaannya?" Sambung Sarah sambil memperhatikan wajah tenang Dean.

"Rezky melakukan ini agar Dean tidak berani kabur lagi Bun" jawab Rezky

"Tapi bunda nggak mau Dean merasa tertekan!" Balas Sarah dengan sedikit menaikan nada suaranya

"Dean sudah terbiasa dengan ini dari kecil dan Rezky yakin Dean sudah terbiasa dengan hidupnya Bun" balas Rezky tak mau kalah

Rama yang sedari tadi diam melihat perdebatan istri dan anak sulungnya itu mulai jengah sendiri lalu dengan cepat Rama menggebrak meja yang ada dihadapannya dengan keras yang membuat Sarah dan Rezky terkejut

Protective familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang