part 15

8.6K 548 42
                                    

Setelah lebih dari dua minggu dirawat akhirnya Dean diizinkan pulang itupun dengan berbagai macam pantangan dari dokter yang harus ia patuhi.

Dan sekarang Dean telah siap untuk pulang, pakaian pasiennya juga telah berganti dengan setelan celana jeans dengan kaos hitam polos dibalut dengan jaket abu-abu miliknya.

"ingat pesan saya tadi? " tanya dokter Fajar

Dean berdecak kesal "udah berapa kali sih dokter tanyain itu? Udah bosen tau! " memang benar apa yang dikatakan Dean, sedari tadi dokter Fajar terus mengingatkannya tentang apa-apa saja yang tidak boleh dilakukannya setelah pulang nanti.

"bunda ayo pulang" Dean merengek sambil menarik-narik ujung baju Sarah.

"iya De sabar dulu kita kan lagi nunggu ayah sama kak Rezky jemput" Sarah gemas sendiri melihat tingkah putra bungsunya itu.

Dean merengut kesal, sebenarnya ia sudah diizinkan pulang dari pagi tapi sampai hari menjelang sore pun ia belum bergerak dari tempat ini.

Dokter Fajar tersenyum saat sebuah ide muncul diotaknya "kalau pak Rama sama mas Rezky sibuk mendingan Dean nginep disini aja lagi" ucapnya dengan nada jahil

Dean langsung menatap dokter Fajar tajam "nggak mau, pokoknya aku mau pulang kalau nggak aku nggak mau minum obat! " Dean melipat kedua tangannya didepan dada dengan mengembungkan kedua pipinya

"dokter cuma bacanda sayang" ucap Sarah sambil mengusap kepala Dean lembut.

Lima belas menit telah berlalu dokter Fajar juga sudah pergi untuk memeriksa pasien lain namun Rama dan juga Rezky belum juga datang, Dean masih setia menunggu walaupun Sarah sudah berkali-kali menyuruhnya untuk istirahat namun ia terus menolak.

Selang beberapa menit kemudian pintu ruang rawat terbuka menampilkan sosok gagah Rama dengan balutan jas kantor yang masih melekat ditubuhnya. Dean menyambutnya dengan semangat "udah siap pulang?" tanya Rama

"udah dong yah" balas Dean cepat

"barang-barangnya udah semua? " Rama beralih bertanya pada sang istri

"udah, cuma sedikit kok yang lain biar ditinggal aja biar nanti kalau Dean dirawat nggak repot" jawab Sarah dan dibalas anggukan oleh Rama

"yaudah ayo pulang"

"AYO!! " balas Dean dengan semangat empat lima

***

Sekarang keluarga Atmaja sedang diperjalanan pulang. Didalam mobil mewah yang mereka tumpangi sekarang diisi oleh empat orang yaitu Rezky yang bertugas mengemudi, Rama duduk disebelah pengemudi dan tentunya Sarah dan Dean berada dikursi penumpang.

Sepanjang perjalanan Dean hanya menatap keluar jendela melihat bangunan-bangunan yang dilewati.
"bunda mau es cream" ujar Dean tiba-tiba

"Deandra kamu itu baru keluar rumah sakit jadi jangan banyak tingkah dulu, mau ayah suruh kak Rezky puter balik kita kerumah sakit lagi? " Dean menggeleng cepat karena ia tau kalau ayahnya sudah memanggilnya dengan Deandra berarti keinginannya itu tidak akan terkabul.

*skip*

Setelah sampai rumah Dean langsung disuruh istirahat dikamar, sebenarnya Dean bosan jika terus berada dikamar. Ya kalian kan tau sendiri Dean telah lebih dari dua minggu terkurung dikamar rumah sakit dan sekarang setelah berhasil keluar dari tempat terkutuk itu ia harus kembali menghabiskan waktunya dikamar?

Setelah tiba dikamar kesayangannya yang benuansa hitam putih itu Dean langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya.
Merasa sudah nyaman dengan posisinya sekarang Dean mulai merasakan kantuk mulai menyerang ditambah dengan tubuhnya yang masih sedikit lemas menambah rasa berat dimata Dean dan tidak menunggu lama anak itu sudah masuk kedalam alam mimpinya.

***

Malam ini Dean sangat senang karena setelah dua minggu dirawat dan tiga hari biristirahat total dirumah  akhirnya besok pagi ia diizinkan pergi kesekolah oleh ayahnya, ya walaupun tadi sempat ada pertentangan antara ayahnya dan kakaknya.

Rezky sempat melarang Dean untuk kembali kesekolah umum karena menurutnya baru beberapa hari Dean sekolah umum namun anak itu sering kambuh bahkan koma selama seminggu, namun setelah diyakinkan oleh Rama akhirnya Rezky luluh dan kembali mengizinkan Dean untuk sekolah.

Dean sedang menyiapkan buku pelajaran untuk besok, satu persatu buku dumasukkannya kedalam tas abu-abu miliknya namun otaknya kembali teringat tentang buku yang ditemukannya tempo hari.
Dean mencari dilaci nakas dan benar saja benda itu ada disana "gua bawa aja ya, mungkin besok ketemu sama orangnya"

Setelah selesai, Dean memutuskan untuk pergi kedapur untuk mengambil minum. Didapur Dean melihat salah seorang pembantunya sedang memasak sesuatu, awalnya Dean tidak tertarik dan melanjutkan niatan awalnya untuk mengambil minum, setelah apa yang diinginkan telah didapat Dean berniat kembali kemar dengan membawa gelas yang telah berisi air.

Namun baru beberapa langkah hidungnya yang sangat tajam itu mencium aroma yang cukup enak, Dean mendekati pembantu itu "masak apa bik? " tanya Dean penasaran

Bik Yumi sedikit kaget "ini lagi masak mi instan bibik lagi kepengen banget soalnya" jelasnya

"aku mau dong bik" ujar Dean diiringi dengan senyuman manisnya

"mending jangan tuan, nanti kalau tuan besar sama nyonya tau saya bisa dipecat"

"ayah sama bunda kan nggak ada dirumah bik, jadi aman!" Dean berusaha meyakinkan "ayolah bik nggak banyak kok satu suapan aja ya" sambung Dean

"baiklah kalau begitu" bik Yumi menyodorkan sepiring indomie goreng yang masih mengepulkan asap pada anak majikannya itu.

Dean menyendok mi tersebut lalu berniat memakannya, namun belum sampai masuk kemulutnya telinganya sudah ditarik seseorang "aduh aduh sakit kak" Dean berusaha melepaskan telinganya dari jewaran Rezky

"mau ngapain kamu? " tanya Rezky dengan menampilkan wajah datarnya

Dean menundukan kepalanya takut dan tangannya mengusap-usap telinga kanannya yang tadi ditarik oleh Rezky. Dean tidak menjawab sekarang ia dalam mode takut karena Dean tau ia sudah melakukan kesalahan.

"masuk kamar dan jangan keluar sebelum kakak sendiri yang izinkan kamu keluar dan kakak nggak perduli besok kamu sekolah atau tidak! " ucap Rezky telak

Dean dengan cepat mengangkat kepalanya "kak Dean minta maaf, Dean tau itu salah tapi pliss jangan hukum Dean" ucap Dean memohon

"kakak nggak terima bantahan! Sekarang masuk kamar! " Dean pasrah bagaimanapun ia tak akan bisa membantah lagi pula kalau ayahnya yang memergokinya pasti lebih fatal akibatnya.

***

Hay guys balik nih

Aku mau dipart ini bisa tembus 60 comment, bisa nggak?

Kalau nggak bisa nggak papa sih nggak maksa kok 😊

Oke jangan lupa vote and comment guys yg banyak ya biar aku semangat nulisnya

Protective familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang