Author pov
Sudah tiga hari Farhanah berada dirumah... Kini ia merasakan hangatnya rumah yang ia rindukan selama di pesantrennya dulu... Dan ketika liburan, Farhanah sendiri memang senang dirumah namun dia juga aktif dengan organisasi sosial seperti: Baksos, Pengajaran Anak jalanan, dan sejenisnya tentu membuat waktunya untuk quality time dirumah tak terlalu lama...
"Ana... " panggil Fathiyyah kesekian kalinya
"Iya kak... " jawab Farhanah didalam kamar sembari memainkan ponselnya
"Ini anak... Kalo udah sama smartphone... Pasti deh, lupa diri" gumam Fathiyyah kesal
Karena capek berteriak, dengan segera Fathiyyah masuk ke kamar Farhanah tanpa ketuk dan salam,
"Kesempatan emas buat ngagetin dia haha" gumam Fathiyyah tersenyum miring
Ketika Fathiyyah ingin mengagetkan Farhanah dengan tepukannya, dengan segera Farhanah memegang tangan Fathiyyah
"Kakak mau bikin Ana kaget kan karena Ana cuekkin kakak? " ucap Farhanah dengan senyum devil
"Kamu sih... Dipanggil daritadi ga nyamperin... " alibi Fathiyyah
"Oke... Dia lebih cekatan dari aku... Dasar yaa, sifat dinginnya ga berubah" gumam Fathiyyah gemas
"Kamu tuh yaa... Coba dong nengok sama yang ngaja bicara iniiii" ucap Fathiyyah dengan mencubit pipi Farhanah gemas
"Au kak... Sakit... Iyaiya... Ana dengerin kok" ucap Farhanah pasrah dengan membalikkan badannya ke arah Fathiyyah
"Dewasanya kak Thiya tuh pencitraan ya... Dirumah aja, kayak anak kecil yang selalu rengek minta balon" gumam Farhanah pasrah
"Nanti malem... Ana temenin kakak keluar yaa? Mau gaa?" ajak Fathiyyah
"Mau kemana? Sampai jam berapa? Ngapain aja? " tanya Farhanah beruntun dan penuh selidik
"Kamu tuh yaa... Kebiasaan deh kalo nanya selalu aja ga satu satu... " ucap Fathiyyah kesal
"Apa ini alasan Kak Ilham nge khitbah Kak Thiya ya? Tapi... Kalo didepan laki2, Kak Thiya kan... "
"Kamu tuh ngelamunin apasih dek...? " ucap Fathiyyah makin kesal melihat Farhanah tak berkedip melihat ekspresi sang kakak
"Eh... Maaf kak hehe... Aku suka greget sama kakak sih... Ekspresif banget... Kayaknya, kalo aku laki2... Aku nikahin kakak deh haha" ucap Farhanah sambil mengacungkan jari isyarat "peace"
"Istighfar kamu... Kita ini sama2 perempuan dan sedarah... " ucap Fathiyyah semakin kesal dan kaget ketika mendengar ungkapan Farhanah.
"Hehe maaf... Oke... Kita mau kemana? " alih Farhanah agar tak memperpanjang debat dengan Fathiyyah
"Yaa... Ke dua tempat... Yang jelas, tempat terakhir itu... Kamu pasti bakalan suka... " ucap Fathiyyah senang
"Oke... Sampai jam berapa?" tanya Farhanah kedua kalinya
"Kemungkinan... Kalau kita berangkat sehabis isya', jam 9 malem udah dirumah Insyaallah" jawab Fathiyyah
"Dan terakhir... Ngapain aja kalau ke dua tempat itu?" tanya Farhanah terakhir
"Yaa kita berdua Quality time... Dan, banyak yang mau aku ceritain ke kamu mwehehe" ucap Kak Fathiyyah dengan senyum pepsodent nya
"Sebenarnya, yang kakak siapa... Yang adik siapa sih... Hmm" gumam Farhanah dengan sedikit senyum geli melihat Fathiyyah berbeda 180 derajat dengan dirinya yang begitu dingin dalam menanggapi segala sesuatu
"Iyaudah... Ana pikirin dulu, boleh ga? Hehe" ucap Farhanah cengengesan
"Gaada pemikiran dan penolakan... Nanti malem harus temenin aku... Assalamualaikum" ucap Fathiyyah melenggang pergi dari kamar Farhanah dengan isyarat melambaikan tangan
Farhanah pov
Seusai berdebat dengan kakakku, aku hanya bisa pasrah karena aku tahu kalau Kak Fathiyyah itu bukan sosok yang mudah dirayu, sosok yang berpegang teguh akan keputusan, dan satu lagi... Sosok yang kritis... Kuakui, itu point plus kak Fathiyyah diatasku...
"Hmm... Kira-kira apa yaa yang mau Kak Thiya ceritain ke aku? Kalau aku disuruh cerita... Apa juga yaa yang mau aku ceritain... Hmm... " gumamku bingung
Kuakui... Sifatku dengan sifat Kak Fathiyyah berbeda 180 derajat... Kak Fathiyyah sosok yang ramah, lemah lembut, tegas, dan intelek...
Sedangkan aku?
Aku yang dingin, pilih2 dalam berinteraksi, dan spontan... Walaupun sering ditegur oleh kak Fathiyyah agar aku bisa tersenyum, tetapi aku pribadi sadar... Aku belum bisa melakukannya secara keseluruhan... Karena kutahu, kalau pembawaan setiap orang berbeda.Aku bersyukur memiliki kakak perempuan seperti Kak Fathiyyah... Karena, yang kuperhatikan dari teman-teman sd, bahkan teman-teman pesantrenku dulu... Mereka tak terlalu akrab dengan kakaknya sendiri... Sedangkan hal itu, tidak berlaku bagi aku dan Kak Fathiyyah...
Bunda menasehatiku dan Kak Fathiyyah bahwa saudara kandung merupakan orang terbaik dalam mengerti baik dan buruknya kita... Dan, disaat sesulit apapun itu, tentu yang ada dalam posisi manusia ialah keluarga kandung itu sendiri...
Sehingga, banyak orang yang menyangka aku dengan kak Fathiyyah terkadang seperti teman sebaya, kakak-adik, atau bahkan seperti pengganti bunda ketika bunda berhalangan hadir menjengukku di pesantren dulu..."Yang penting, sekarang aku pilih dulu deh buat nanti malem pakai baju apa... Nanti Kak Thiya marah lagi karena nungguin aku kelamaan" gumamku dengan membuka lemari untuk melihat pakaian yang mau digunakan nanti malam pergi...
Author pov
"Ana... Udah siap belum... " teriak Fathiyyah dari luar kamar sambil menghampiri kamar Farhanah
"Iyaa ini sebentar lagi... Aku"
"cklek" bunyi pintu dibuka
"Masyaallah... Adekku cantik sekali... Tumben begini pakaiannya dek... " ucap Fathiyyah dengan berbinar bahagia karena melihat Farhanah bergaya sedikit feminim
"Kayak liat apa ajasih kak" gumam Farhanah sedikit bingung melihat ekspresi sang kakak yang begitu terpana
"Udah ih... Ayoo berangkat... Aku tau kalo aku emang cantik dari lahir" ucap Farhanah pede dengan melangkah keluar karena tahu apa reaksi Fathiyyah selanjutnya
Fathiyyah hanya bisa mendengus kesal usai mendengar Farhanah berkata se PD itu...
"Alhamdulillah yaa adik... Kalo bukan adik udah kuapain kamu Ana... " gumam Fathiyyah dengan menggelengkan kepala dan menyusul jejak Farhanah yang sudah keluar dari kamarnya sedari tadi
Jangan lupa Like, Comment and Sharenya yaa teman-teman 😊
Semoga, apa yang saya tuliskan... Kisah ini bermanfaat bagi semuanya 💜
Untuk ada yang ingin ditanyakan, bisa ke pesan pribadi atau bisa dicomment 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Sepanjang Perjalananku
SpiritualFarhanah Tsaniyyah, atau disapa Ana... Gadis yang berusia 15 tahun mengarungi kehidupan baru seusai lulus dari Boarding School yang sudah menjadikannya gadis yang tangguh, hebat, cerdas, dan mandiri... Atas saran sang kakak, Fathiyyah Awaliyyah, ia...