Mabna 'Abbasiyyah

30 1 0
                                    

Mungkin, nanti dibagian mau terakhir lebih banyak ke text karena memang disini mulainya perjalanan Farhanah, Lailia, dan beruntun kisah yang bisa menjadi hikmah bagi kalian semua para readers! Happy reading!

Farhanah pov

"Man anti?**" tanya seseorang penasaran melihatku yang baru saja beberapa langkah keluar dari kamar Kak Husna

"Duh, suaranya bukan suara Ustadz Hamdan... Masa noleh sih?" gumamku dengan sedikit gugup dan khawatir

Terdengar langkah yang mendekati kearahku walaupun tak terlalu dekat, entah mengapa kalau laki-laki yang menghampiriku ini seakan-akan keberadaanku mengusik dan...

"Kenapa, Qan?" tanya Kak Husna kepada ikhwan yang hampir menghampiriku

Pemilik kaki tersebut berhenti dan menoleh ketika Kak Husna menghampirinya

"Itu siapa mba? Kok ditanya nggak noleh sedikitpun?" suara bass tersebut menjawab pertanyaan Kak Husna

Karena menurutku tak penting, aku keluar dari rumah Kak Husna dan kembali ke kamar
**

"Ana... Kamu daritadi loh, melamun terus!" tepuk Lailia kepadaku yang terngiang-ngiang percakapan antara Kak Husna dan ikhwan yang hampir menghampiriku

"Itu Ana... Halaqohku... Newbie... " terang Kak Husna kepada ikhwan yang di panggil 'qan'tadi

"Oh... Kok dipanggil nggak noleh sih mbak? Aku kira dia itu yang khidmat* disini... " ucapnya santai

"Nggak... Tadi, mbak ngobrol sama dia dan Walid tidur dipangkuan dia... Jadi, yaa mbak minta tolong biar Walid dibawa kerumah... Kamukan tau sendiri kalau Walid itu, setiap tidur dipangkuan oranglain pasti susah pindah" terang Kak Husna

"Oh... Iyaiya" ucapnya lega

"Kenapa, kamu mau nikah sama dia?" goda Kak Husna

Duh, kok nyesel ya dengerin bagian terakhirnya?

"Hehe... Gapapa kok... " ucapku asal

"Gapapa tapi berkali-kali dipanggil nggak nyahut... Kamu darimana tadi?" tanya Lailia kepadaku

Astaghfirullah!

Aku teringat akan box bolu yang Kak Husna berikan kepadaku, dengan segera meninggalkan Lailia sebentar untuk mengambik box tersebut diatas lemariku

"Kok malahan ditinggalin sih?" gerutu Lailia kesal kepadaku

**
Author pov

"Nih... Aku tadi abis dari rumah Kak Husna... Dikasih ini" ucap Farhanah menghampiri Lailia yang mengerucutkan bibirnya

Tanpa babibu, mata Lailia berbinar dan dengan segera mengambil bolu yang ada di box tersebut

"Tadi aja kesel... Giliran ada bolu aja, baru diem... " goda Farhanah dengan terkekeh melihat mood Lailia berubah drastis

Lailia hanya bisa menyengir, karena dimulutnya penuh dengan bolu yang ia makan....

Seusai melahap beberapa potongan bolu, Lailia merasakan ada yang ganjal dari gerak gerik Farhanah...

Entah sering melamun, atau tersenyum simpul sendiri...

"Ana... Kamutuh kalo ada yang dipendam... Jangan melamun atauga senyum senyum gajelas dong... Coba cerita sama aku... Barangkali aku bisa bantu" ucap Lailia serius

"Hmmm... Gimana yaa... Cerita ga yaa... " ledek Farhanah kepada lawan bicaranya agar merasa kesal

Yang diledek hanya bisa menghela nafas

Aku dan Sepanjang PerjalanankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang