Aku Pulang

235 10 2
                                    

Farhanah hanya bisa termenung melihat pemandangan yang dapat ia lihat didalam bus... Yaa, ia baru saja menyelesaikan bangku Sekolah Menengah Pertamanya yang berbasis "Islamic Boarding School". Ma'had Ar-Raudhah...
Pesantren yang dulu mendidiknya dengan luar biasa hingga ia menjadi gadis yang cerdas, tangguh, dan berkualitas...

Ia hanya bisa melihat ibundanya yang terlelap pulas akibat menjemputnya seusai perpisahan, dan tentu saja jarak antara rumah Farhanah dengan Ma'had Ar-Raudhah memakan waktu yang lama...

"Bunda... Maafin Ana yaa... Sejauh ini, Farhanah belum bisa sehebat kak Fathiyyah... Belum bisa banggain Abi yang udah Allah panggil lebih dulu... Farhanah berjanji, Insyaallah Farhanah akan membahagiakan bunda, dan Kak Fathiyyah..." Gumam Farhanah dalam hati

Udara sejuk menyapu kedua mata Farhanah, ia merasa lelah, dan mengantuk... Ya, akhirnya karena keadaan mata yang tergoda oleh sapuan udara... Farhanah pun terlelap dalam perjalanannya menuju ke tanah kelahirannya...

5 jam Kemudian...

"Yang turun di terminal, harap pastikan barang-barangnya tidak tertinggal... Pastikan juga barang berharga agar aman... " teriak salah seorang yang bisa dibilang seperti kenek bus yang memang selalu mengingatkan pada para penumpang untuk keselamatan mereka...

"Ana... Bangun nak... Ini sudah mau sampai terminal... Ayoo... Biar kita ga salah turunnya... " ucap Hafshah, bunda Farhanah membangunkan Farhanah dengan sedikit mengguncangkan bahu Farhanah...

"Eugh.... " lenguh Farhanah ketika merasa terusik dengan guncangan yang bundanya lakukan...

"Kita udah mau sampe bun? " tanya Farhanah dengan suara baru bangun tidurnya

"Iya... Coba di cek dulu barang-barang kamu, takut ada yang ketinggalan... " ucap Hafshah, dengan lembut namun intonasinya menyatakan tegas. Farhanah hanya mengangguk dengan mengecek barang-barang yang farhanah dan ibunda bawa memastikan bahwa semuanya aman...

Farhanah dan Hafshah turun dari bus, dan tak lupa mengambil satu buah koper dan satu tas jinjing di bagasi bus...

"Bunda... Sehabis ini, langsung pulang kan? Soalnya, ana ngantuk berat... " ucap Farhanah dengan tangannya menutup mulut menahan untuk tidak menguap yang tak beradab.

"Iya... Bunda juga capek... Pasti kamu pun perlu istirahat... Itu, ada taksi... Ayo naik... " ucap Hafshah segera dengan tangan melambaikan ke supir taksi yang memang sedang mencari penumpang... Dengan segera, supir tersebut menyetir mobilnya ke arah Farhanah dan Hafshah...

Farhanah pov

Selama perjalanan, aku hanya bisa melihat pemandangan yang sudah kulewati karena arus bus yang melaju ke arah tanah kelahiranku, Jakarta.

Entah... Aku merasa rindu pada sekolahku yang dulu... Namun, apa daya ketika kulihat bunda hadir di acara perpisahan angkatanku... Kupikir, bunda hadir di hari penjemputan saja... Rupanya, dari hari perpisahan dan bunda pun mengutarakan semuanya mengapa sejak hari perpisahan bunda menjemputku...

Aku hanya bisa pasrah dan mengikuti saran bundaku... Karena, yang kutahu bahwa "Ridha dan murkanya orangtua merupakan Ridha dan murkanya Allah Ta'ala " sebagaimana nasehat ustadz pimpinan pondokku yang dimana nasehatnya merupakan wejangan terakhirku sebelum aku meninggalkan Ma'hadku tercinta...

"Sma nanti... Lanjut kemana yaa? Aah... Bunda kayak main teka teki ajanih sama anak sendiri... Bikin penasaran hmm... "
gumanku dalam hati sembari menatapi jalanan dibalik jendela taksi...

Aku tidak mendengarkan apa yang bunda bicarakan dengan supir taksi tersebut... Yang sekilas kutahu, hanya tentang mendidik anak, belajar menjadi orangtua hebat, dan se linier itu...

Yaa, ku akui... Bundaku, merupakan strong woman pertama didalam hidupku... Mengapa demikian? Karena, ketika usiaku 12 tahun, dan usia kakakku, Kak Fathiyyah 16 tahun... Status bunda menjadi ganda... Selain menjadi ibu, menjadi figur ayah yang baik pula buat kami berdua... Mengenai ayah... Ayahku sudah Allah panggil saat usiaku 12 tahun...

Meskipun aku ditinggal ayah semuda itu, aku bersyukur karena aku tak merasa kekurangan figur ayah... Bundaku, dan terkadang Kak Fathiyyah yang ada untukku disaat aku membutuhkan sandaran...

Aah, 2 wanita hebat dihidupku benar-benar luar biasa... Alhamdulillahilladzi Bini'matihi Tatimusshaalihat... Ku bersyukur atas segala nikmat yang kau berikan yaa Allah...

"Drrtt... Drrtt... "

Suara getar menghentikan lamunanku yang sedari tadi masih memikirkan mengenai aku bersekolah dimana untuk jenjang SMA nanti...

Kubuka handphone ku yang bunda berikan ketika perpisahan, dan...

+62812xxxxxxxx
Assalamualaikum Ana... Ini aku Yahya, masih ingat gak?

Ah... Nama itu...
Yaa, Yahya merupakan teman kecilku sekaligus tetanggaku yang rumahnya hanya berbeda beberapa rumah dengan rumahku... Sejak aku masuk pesantren, aku dengan yahya sudah lost contact karena aku dan yahya memiliki kegiatan masing-masing...

Farhanah Tsaniyyah
Waalaikumsalam... Iya masih inget... Btw, kamu dapet nomorku dari siapa yaa?

Yahya
Aku beberapa minggu yang lalu minta nomormu dari Kak Fathiyyah ... Dengar2 hari ini kamu pulang ya?

Farhanah Tsaniyyah
Ya...

Ketika ingin melanjutkan ketikan... Bunda sedikit menyenggolku karena melihatku begitu asyik dengan handpone... Sehingga, kegiatanku untuk membalas chat ke Yahya hanya yerbalas singkat.

"Chat sama siapa Ana? Kok asyik sendiri? Tadi bunda liatin melamun... Sekarang, udah fokus aja sama hp... Dari siapa sih... " ucap Bunda dengan sedikit ekspresi kepo

"Yahya bun... Yang tetangga kita dulu... Tapi, dia pindah ke Bekasi pas Ana masih sd kelas 6 sd itu bun... " ucapku santai

"Oh Yahya... Iyaiya... Titip salam ke Bundanya Yahya ya" ucap Bunda dengan santai dan terdiam... Aku mengangguk sebagai isyarat

Aku masih asyik membalas berbagai pesan dari yahya, hingga Bunda menepuk bahuku
"Sebentar lagi udah mau sampe... Chatnya nanti lagi... " Kubalas dengan anggukan cepat, dan kumasukkan smartphone ku kedalam tas selempang yang kupakai

Author pov

Driver taksipun memberhentikan taksinya didepan rumah bernomorkan "35" yang bercat warna biru dan abu... Yaa, itu semua warna kesukaan Farhanah dan kakaknya, Fathiyyah.

Hafshah memberikan 2 lembar berwarna merah kepada supir taksi seusai supir taksi tersebut mengeluarkan barang-barang Hafshah dan Farhanah dari bagasi taksi...

Ketika supir taksi itu hendak memberikan kembalian kepada Hafshah, dengan segera ia menolak secara halus dan berkata
"Ambil saja pak kembaliannya... Itu rezeki untuk anak dan istri bapak" ucap Hafshah dengan tersenyum.

Supir tersebut merasa berterimakasih dan berkata kepada Bunda Farhanah dan Farhanah
"Terimakasih ya bu, neng... Semoga Allah permudah urusan ibu dan nengnya... Aamiin... Saya pamit dulu... Assalamualaikum... "

"Aamiin... Waalaikumsalam" ucap Hafshah dan Farhanah serentak dan sambil masuk kedalam rumah.


Jangan lupa Like, Comment and Sharenya yaa teman-teman 😊

Semoga, apa yang saya tuliskan... Kisah ini bermanfaat bagi semuanya 💜

Untuk ada yang ingin ditanyakan, bisa ke pesan pribadi atau bisa dicomment 😄

Aku dan Sepanjang PerjalanankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang