Kisah Kak Fathiyyah (2)

74 6 0
                                    

Author pov

"Bunda... Aku sama Ana pergi dulu yaa... " ucap Fathiyyah dengan menghampiri Hafshah yang sedang merapihkan ruang tamu

"Iyaudah... Hati-Hati yaa... Jangan lama-lama... " ucap Hafshah dengan memberhentikan aktifitasnya

"Siap bunda... Kalau bunda mau titip apapun itu... Chat ke Ana aja ya... Kalau Thiya kan suka jarang buka hp hehe... Ana... Udah pamit ke bunda belum? " ucap Fathiyyah dengan menyalami tangan Hafshah

"Udah daritadi... Dia ngambek kayaknya karena nungguin kamu... " ucap Hafshah menahan kedutan dibibirnya karena teringat ekspresi Farhanah, anak bungsunya.

"Bun... Ana sama Kak Thiya pamit yaa... " ucap Farhanah dengan menyalami tangan Hafshah

"Iya... Kakakmu mana? " tanya Hafshah

"Gatautuh bun... Tadi tuh dikamar Ana terus ninggalin begitu aja... Pas Ana keluar nyari Kak Thiya, malahan ke kamarnya lagi gatau mau ngapain itu... Ana tunggu di depan ya bun... Sekalian ngeluarin motor dari garasi... " ucap Farhanah malas karena kelamaan menunggu Fathiyyah

"Yaudah bun... Thiya berangkat yaa sama Ana... Sekalian yang kemarin kita obrolin... Thiya jelasin pelan2... Semoga Ana mau ya bun... " ucap Fathiyyah dengan segera memakai helm agar Farhanah tak marah padanya

Didepan rumah

"Jangan cemberut gitu dong... Cantiknya hilang looh" ledek Fathiyyah dengan menoel dagu Farhanah yang sering ia jahili agar tak Farhanah tak 'ngambek' lagi

"Iyaudah cepetan... " ucap Farhanah kesal

Melihat pemandangan antara kedua gadis itu, Hafshah hanya bisa terkekeh karena terlihat sifat antara Farhanah dan Fathiyyah begitu bertolak belakang

"Kalau kamu masih hidup... Pasti akan tertawa mas melihat kedua anak kita yang sudah gadis ini... " gumam Hafshah dengan senyuman yang penuh harap

"Bunda... Kita berangkat yaa... Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh" ucap Farhanah dan Fathiyyah serentak

"Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh... Nanti kabari ya kalau mau pulang" ucap Hafshah dengan tersenyum manis

Karena Farhanah tak bisa menoleh kebelakang, Fathiyyah sebagai yang dibonceng memberikan isyarat acungan jempol ke Hafshah

Fathiyyah pov

Malam ini... Malam quality time antaraku dengan si dingin berhati emas, yaa tak lain Farhanah, adikku... Aku sengaja memberikan sebutan itu kepadanya, karena buatku dia begitu besar dalam bertanggung jawab dan jangan lupakan sifatnya yang begitu dingin (bagi yang belum mengenalnya)

Tak terasa, Farhanah, adikku sudah berusia 15 tahun... Dulu, ketika Ayah masih hidup... Farhanah begitu manja pada Ayah... Jadi, memang banyak yang menyangka bahwa Farhanah adalah anak 'Ayah'... Dan memang, Farhanah adalah sosok yang hampir menjadi laki2, karena dulu Ayah dan Bunda memang menginginkan anak laki2...

Bukan hanya itu... Secara ketahanan tubuh, Farhanah jauh lebih kuat dariku... Meskipun sifatnya bertolak belakang dariku, aku merindukannya selalu kalau sedang jarak jauh... Yaa, dan sekarang aku dengannya sedang menikmati waktu yang mungkin kelak belum tentu dapat diulang lagi...

"Ana... Aku harap kamu nanti bisa berbakti sama bunda ya... Kalau memang Allah takdirkan aku untuk menyusul Ayah... " gumam Fathiyyah dengan melihat punggung Farhanah dengan harap

"Kak... Kita mau kemanasih?" tanya Farhanah padaku, yang sukses memberhentikan lamunanku karena terlalu fokus akan apa yang kupikirkan

"Kamu tau supermarket yang murah meriah ga?" tanyaku sambil mengetest daya ingat Farhanah

Aku dan Sepanjang PerjalanankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang