Perkenalan Halaqah

51 3 2
                                    

Perjalanan Jihad pun dimulai...

Farhanah hanya bisa mendengarkan beberapa penuturan dari musyrifah* yang kelak akan membimbingnya hingga seperti Fathiyyah, khatam 30 juz dan tentunya Tasmi'* dengan kualitas Mumtazaah*...

"Ya Rabb... Apa aku mimpi ya masuk ke Halaqah* yang isinya qudamaa'* dan yang maahiraaat* semua? Perasaan aku kemarin ada yang kurang lancar... " gumam Farhanah sedikit gugup

"Hal minkunna as-suaal?**" tanya gadis yang duduk didepan beberapa santriwati, ialah Kak Nurhusna Haniifah

Nurhusna Haniifah sendiri dulunya adalah santriwati teladan yang kini dinikahkan oleh anak ustadz Amir...

Secara usia, sudah termasuk kelas ibu-ibu... Dalam kesan pertama, orang-orang menyakangka beliau terbilang muda... Namun, jangan ragukan mengenai wawasan agama dan akhlaknya yang berkelas elite...

"Al-Warooiyah, Hal Fahimti ya ukhti?**" ucap Kak Husna dengan lantang karena melihat Farhanah sedang melamun

Yang diteriakin pun sadar, dan dengan segera menatap fokus kedepan

"Insyaallah, Fahim... tu... " ucap Farhanah gelagapan

"Thayyib... Kita tutup majelis halaqah ini, dan Insyaallah lusa kita akan mulai

Semua santriwati yang semula bershaf duduk rapih pun pulang,

Satu persatu mengucapkan salam dengan Kak Husna dan bersiap siap menuju ke kamar masing-masing

Farhanah hanya bisa menunggu giliran terakhir, karena ia merasa tak enak dan canggung sehingga barulah ia bisa berpamitan ke Kak Husna...

Ketika ingin berpamitan,

"Anti... Bisa duduk dulu disini?" tawar Kak Husna dengan isyarat ke Farhanah untuk meminta duduk berhadapan

Deg!

"Apa gara gara aku melamun tadi ya... Duh, jadu gaenak sama beliau jadinya... " gumam Farhanah merutuki dirinya sendiri

Dengan kikuk, Farhanah mengangguk dan duduk berhadapan dengan Kak Husna sesuai dengan instruksi

"Masmuki kamiilah?**" tanya Kak Husna

"Ismi Farhanah Tsaniyyah" ucap Farhanah dengan menunduk

"Jangan takut... Gaakan digigit kok hehe" ucap Kak Husna dengan kekehannya yang sangat terjaga

Farhanah hanya tersenyum tipis dan merutuki dirinya sendiri bahwa ia telah suudzon mengenai maksud Kak Husna memanggilnya...

"Rupanya anti yang newbie perdana ya... Baarakallah fiik... Nanti, kalau sudah mulai program... Jangan langsung drop ya hehe... Ana disini sebagai mas'uliyyah* anti, harus tahu keadaan anti dan juga 'udwah* halaqah sini... Jadi, kalau ada apa apa jangan sungkan ya..." ucap Kak Husna dengan tersenyum manis

"Ummah... Ummah*... " teriak anak kecil bergamis lucu, dan berkopiah hitam menghampiri Farhanah dan Kak Husna

"Nama kamu siapa...?" tanya Farhanah menghampiri anak kecil yang lucu itu, tak lain anak Kak Husna

"Walid... " ucapnya dengan suara lucu yang membuat Farhanah gemas dan duduk dipangkuan Farhanah

Farhanah hanya bisa mengelus kepala Walid dan memeluk dari belakang erat agar Walid tetap duduk dipangkuan Farhanah

"Itu anak saya yang kedua... Kakaknya lagi di madrasah*... Ga biasanya dia akrab sama santri akhwat disini... Akrab juga sama beberapa aja" ucap Kak Husna dengan tersenyum melihat Farhanah yang akrab sekali dengan Walid

Aku dan Sepanjang PerjalanankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang