Jika ada satu kalimat yang bisa Kiara sampaikan pada Surya, dia cuma ingin bilang;
"Untuk cahaya matahari yang mengisi hari, terima kasih sudah hadir".
Tapi apa kesempatan itu akan ada? Hari-hari cerah yang mereka lalui entah sejak kapan menjadi men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bunyi ketikan pada keyboard komputer memenuhi ruangan kecil berisi enam kubikel ini, ruangan divisi kreatif. Kiara di balik kubikelnya pun sedang sibuk mengerjakan desain untuk campaign sebuah transportasi online.
Kiara melihat jam di iMac, hampir jam setengah 6, berarti tinggal setengah jam lagi sampai waktunya pulang, di kantornya diberlakukan jam fleksibel, karena Kiara datang jam 9 dia bisa pulang jam 6. Kiara tidak sabar ingin segera pulang. Hari ini ada tayangan istimewa dari anime yang dia suka, dia sengaja datang lebih pagi supaya bisa pulang cepat untuk ini.
"Ki, lo buru-buru balik ga?" suara Salt dari atas kubikelnya muncul. Mampus, lembur nih hawa-hawanya.
"Hmm? Iya sih.. kenapa Salt?"
"Bisa bantuin gue sedikit ga?" pinta Salt.
"Apa?"
"Ini ada klien yang minta revisi, lumayan banyak, bisa bantu gue buat revisi gak? Anak desain lain pada cuti, desainernya tinggal lo doang." jelas Salt sambil memberikan beberapa lembar kertas hasil print. Kiara melihat lembar demi lembarnya, minor sih, tapi masa lembur?
"Ini buat sekarang banget Salt?" Kiara sedikit berharap ini bisa dia kerjakan besok.
"Iya Ki, ini harus naik konten jam 7 kata anak sosmed tapi kliennya mendadak minta revisi." jelas Salt lagi.
Kiara tidak punya pilihan lain.
"Ya udah, gue kerjain sekarang ya."
"Thanks Ki! Thanks a lot! Baliknya barengan aja gue anter, ya!" nada suara Salt terdengar riang, "Gue nanti kerjain yang ini, lo yang ini ya? Kalau kita kebut bisa kelar cepet, gue balik meja dulu ya sekalian email filenya," lanjutnya lagi sambil memilah-milah kertas yang tadi dilihat Kiara, sebagian dia letakan di meja Kiara.
Kiara hanya mengangguk, sepeninggal Salt dari kubikelnya, dia hanya bisa menghela nafas panjang. Kiara orang yang sulit menolak permintaan orang, terkadang itu malah menyulitkan dia sendiri.
Sekarang buruan beresin, terus balik! Go Kia, bisa!
Dibukanya software desain dengan sigap, file segera dia unduh dan perbaiki bagian-bagian yang diminta oleh klien.
"Ya namanya budak korporat, harus tahan sama revisi dadakan."
***
"Selesai!!! Kirim email dulu langsung cabut!" Kiara langsung membuka emailnya dan melampirkan desain yang sudah diperbaiki tadi. Tidak lama setelah tulisan your email was sent muncul, muncul pula Salt di depan kubikelnya.