Jika ada satu kalimat yang bisa Kiara sampaikan pada Surya, dia cuma ingin bilang;
"Untuk cahaya matahari yang mengisi hari, terima kasih sudah hadir".
Tapi apa kesempatan itu akan ada? Hari-hari cerah yang mereka lalui entah sejak kapan menjadi men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhir pekan selalu jadi waktu yang sangat tidak disukai Surya. Berbeda dengan orang lain yang sangat menunggu akhir pekan, Surya justru kebalikannya, dia tidak suka dengan hari libur itu, baginya berdiam diri di rumah tanpa agenda apapun itu membosankan. Bertemu murid-muridnya di sekolah atau bertemu dengan Pak Bambang baginya jauh lebih menyenangkan.
Surya terkekeh sendiri mengingat minggu lalu Pak Bambang bermain futsal dengan murid-murid dan memaksanya bergabung, mereka sama-sama menjadi penjaga gawang hanya karena sedikit lebih tinggi dari pada para siswa SMP itu. Ada- ada saja.
Aroma kopi yang dia seduh dari kopi sachet yang dia beli di warung menguasai cuping hidungnya. Celana pendek selutut yang dia kenakan sedikit terangkat saat dia duduk di sofa, menatap layar kaca yang menyajikan siaran berita siang ini. Lima belas menit cukup baginya untuk mengisi penuh kebosanannya hari ini. Sebuah TTS yang dia temukan di dekat sofa sedikit menarik perhatiannya.
Ini pasti punya Elang ketinggalan, pikir Surya.
Dibukanya lembar demi lembar, beberapa kolom sudah terisi, sebagian besar masih bersih. Terpikir untuk mengisi kolom-kolom kecil itu, dia berjalan ke arah kamarnya, merogoh isi tasnya dan mengeluarkan sebuah pulpen hitam dari sana.
Dengan posisi menelungkupkan badan ke kasur, dia membuka kembali buku TTS tadi. Kolom demi kolom dia isi perlahan. Hingga satu halaman sudah terisi penuh. Rasa bosan kembali mengerubunginya.
Diraihnya ponsel dari meja di sebelah kasurnya, Elang pernah berkata bahwa smartphone Surya ini bisa lebih awet baterainya dari ponsel apapun, jelas saja karena tidak pernah dia gunakan. Kamu pasti sedikitnya tidak percaya bahwa masih ada orang seperti Surya yang jarang sekali menggunakan ponsel, dia hanya memakai itu untuk menghubungi Elang, atau menerima notifikasi grup-grup yang hanya akan berbunyi di hari raya.
Surya baru saja akan menghubungi Elang, sebelum tiba-tiba dia mengetik satu nama di daftar kontaknya, menekan tombol hijau di layar.
Calling Kiara...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jemari tangan Kiara sibuk menelusuri setiap sudut di kasurnya, mencari ponsel yang sedari tadi alarmnya menyala karena dia lupa mematikan setting alarmnya itu.
