Perlahan-lahan Adit mulai memikirkan perkataan Rani. Sejujurnya dia pun menyetujui apa yang Rani ucapakan, dia benar-benar tidak mengerti dengan perasaannya. Awalnya, kehadiran Tita mampu membuatnya melupakan Rani. Namun, ketika Rani kembali ke dalam kehidupannya semuanya terasa berbeda, semuanya terasa benar. Begitu dirinya kembali dekat dan menjalin kasih dengan Rani dia melupakan Tita, gadis yang selama empat tahun lalu selalu menemaninya. Tita gadis polos, ceria, cerewet dan selalu menuruti apa yang dirinya ucapkan. Tapi mengenai perasaannya pada gadis itu, masih terasa abu-abu, dia bingung untuk menjabarkan tentang perasaannya seperti apa. Dia hanya merasa nyaman, hanya itu.
Tapi, begitu Tita pergi meninggalkannya selama lima tahun. Dia merasa perasaannya kosong, padahal dia tahu ada Rani yang menemaninya tapi tetap saja baginya itu tidak cukup. Dia pikir, itu hanya kehampaan sementara. Namun ternyata dia merasakannya sampai bertahun-tahun lamanya. Dia mulai merindukan Tita setelah gadis itu meninggalkannya. Mimpi yang sama selama lima tahun lamanya membuat pikiran dan hatinya kacau. Ia tahu seharusnya dia tidak boleh memanfaatkan Tita dari awal, tapi sifat egoisnya mengambil alih. Tita gadis yang sempurna untuk dirinya jadikan tameng selama ini. Akan sangat menyayangkan jika wanita itu tidak menjadi miliknya.
Seharusnya dia mendengarkan apa yang Ardan ucapkan padanya untuk tidak memainkan perasaan Tita. Dia hanya menganggap angin lalu perkataan Ardan, karena ia percaya jika Tita tidak mungkin menaruh hati padanya. Ia tidak pernah mengucapkan kata-kata cinta, atau sederet kata-kata manis untuk membuat Tita senang, tidak dia tidak melakukan hal itu. Adit baru menyadari betapa brengseknya dulu ketika dirinya selalu mengacuhkan dan bahkan menyakiti Tita demi kembali dengan Rani. Dia benar-benar bajingan.
Dan sekarang, setelah dirinya akan menikahi Rani dirinya kembali dibuat dilema dengan kehadiran Tita, yang sialannya akan menikah dengan sepupunya itu sulit di percaya. Melihat Tita yang tumbuh dewasa dengan cantik berdampingan dengan Joe, membuat sesuatu di dadanya ingin meledak. Dia merasa tidak suka dan marah melihat Tita yang begitu dengan mudahnya melupakannya, padahal dirinya sendiri tidak bisa melupakan Tita. Dan itu membuatnya merasa tidak adil, Tita seharusnya masih mengingatnya dan bahkan seharusnya wanita itu mencintainya, bukan mengacuhkannya dan memilih sepupunya itu menjadi calon suaminya.
Holly shit
Adit tidak akan pernah membiarkan Tita menjadi milik orang lain termasuk sepupunya sendiri. Dia akan kembali mendapatkan miliknya, karena baginya Tita tetap miliknya selama dirinya belum melepaskan wanita itu. Dia akan menganggap hubungannya tengah break dengan Tita sehingga dia masih bisa kembali untuk merajut tali kasih dengan wanitanya.
Adit mengambil ponselnya ia lalu mengklik sumber informasi yang bisa membantunya.
Beberapa arti bunga untuk mengungkapkan permintaan maaf.
Sudut bibirnya seketika tertarik ke atas begitu menemukan beberapa bunga yang di carinya. Ia lalu menelepon seseorang untuk membantunya, tak berapa lama panggilan telepon pun di akhiri. Dan senyum tampan yang tidak pernah dia tunjukan pada siapapun, kini merekah begitu memikirkan rencananya akan berhasil.
Yah, berdo'a saja semoga apa yang kau inginkan sesuai keinginanmu...
🍲
🍲
🍲Tita yang baru saja akan meninggalkan apartemen-nya seketika mengerutkan keningnya bingung, melihat sebuah buket tulip putih menghalangi langkahnya. Tita lalu mengambilnya kemudian membaca note kecil di sana yang berbunyi.
I'm sorry...
Tidak ada nama pengirim yang tertera di sana, tapi Tita bisa menebak jika bunga itu pemberian dari Joe. Karena pria itu lah yang selalu memberikan kejutan-kejutan manis seperti ini kepadanya. Tita kemudian mengirup aroma bunga yang masih segar, sudut bibir mungilnya tertarik ke atas menandadakan dirinya senang akan perhatian kecil yang di berikan oleh Joe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlsfriend's best Friend
RomanceShortstorry Tita benar-benar tidak mengerti arti dirinya bagi Adit. Cowok kaku, irit bicara, dewasa, yang sialnya begitu dicintai olehnya. Adit selalu menomor dua-kannya dengan Rani 'sahabat' cowoknya. Bukan sekali dua kali Adit melupakan janjinya...