Pemuda Yang Penuh Luka

3.4K 371 19
                                    

SHOOT

Chapter 1 :

Pemuda Yang Penuh Luka

.

.

.

.

.

.

.

- Kebun dan Pertenakan Kim, Ilsan-gu -

Namjoon membelalakkan matanya saat irisnya menangkap tubuh yang tak sadarkan diri itu. Dengan cepat, ia berlari menghampiri tubuh yang penuh luka dan mengeluarkan darah itu. Suara air sungai yang diinjak oleh Namjoon mengiringi langkahnya.

Namjoon berjongkok di hadapan tubuh pria tersebut. Namjoon mencoba mencari tanda-tanda bahwa pria itu masih bernapas. Tangan Namjoon terulur ke leher pria itu, mengecek denyut nadi pria itu. 'Masih berdenyut,' batin Namjoon. Pria berambut cokelat tua itu menghela napasnya lega.

Namjoon kembali mengamati lekat-lekat tubuh pria itu. Aneh. Pria itu mengenakan kaos polos berwarna hitam pekat yang dibalut dengan jaket kulit yang senada dengan warna kaosnya. Sebagai bawahannya, dia mengenakan celana panjang berwarna hitam.

'Pilihan warnanya gelap sekali..' batin Namjoon.

Namjoon menggelengkan kepalanya cepat, menyadari ini bukan saatnya dia mengomentari gaya berpakaian pria berambut hitam itu. Ya, saat ini yang terpenting adalah, dia harus menolong pria yang penuh luka itu.

.

.

.

.

.

- Kediaman Keluarga Kim, Ilsan-gu -

Mrs. Kim memekik terkejut saat dirinya pulang ke rumah. Lebih tepatnya, ia terkejut saat melihat baju yang dikenakan Namjoon penuh dengan darah. Ya, Mrs. Kim baru saja pulang dari pasar. Siapa yang tidak terkejut saat kau pulang dan menemukan anakmu penuh dengan darah?

"Demi Tuhan Namjoon! Kau kenapa?!"

Mrs. Kim berjalan dengan cepat menghampiri Namjoon dan memegang wajah anak semata wayangnya itu. Tangannya menyusuri lengan Namjoon yang terkena darah.

"Apa yang terjadi? Kau terluka dimana? Cepat berbaring biar eomma oba-"

"Eomma tenanglah."

Mrs. Kim berhenti berbicara. Ia memandang Namjoon dengan wajah yang sangat khawatir. Namjoon menarik kedua tangan ibunya dari wajahnya dan menggenggamnya lembut.

"Eomma, bukan aku yang terluka disini..."

Mrs. Kim memandang Namjoon bingung.

"Ne?"

Namjoon menghela napas lelah, "Eomma kumohon ikutlah denganku," ucap Namjoon sambil menarik lengan ibunya agar mengikutinya. Mereka berjalan kearah kamar Namjoon.

SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang