Akhir?

1.7K 218 22
                                    

SHOOT

Chapter 9 :

Akhir?

.

.

.

.

.

.

.

Namjoon melihat semua terjadi dengan begitu cepat. Sungguh, Namjoon terkejut saat melihat kehadiran banyak polisi di dalam markas Taeseok itu. Dia sama sekali tidak tahu bahwa rencana yang dimaksud oleh Hoseok dan kawan-kawannya adalah rencana yang seperti ini. Mengundang polisi ke dalam misi mereka. Dia sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.

Masih terpampang dengan jelas dalam ingatan Namjoon betapa kacaunya keadaan di dalam markas saat para polisi mulai membekuk Taeseok serta anak buahnya. Beberapa anak buah Taeseok mencoba melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata api mereka ke arah anggota kepolisian, membuat Namjoon dan teman-teman satu misinya itu harus buru-buru berjongkok atau merunduk untuk menghindari hujaman peluru panas tersebut. Di sisi lain, saat para polisi tengah berjibaku dengan anak buah Taeseok, sang bos besar yang memerintah mereka malah mencoba untuk melarikan diri. Namun hal itu tidak luput dari penglihatan Namjoon maupun teman-temannya. Dengan sigap dan cepat, Hoseok serta Jimin berlari mengejar Taeseok. Sepasang kekasih tersebut dengan lihai menghindari hujaman peluru yang bergerak di sekitar mereka sembari mengejar bos komplotan agen pembunuh bayaran tersebut.

Hoseok dan Jimin dengan cekatan menghentikan pergerakan Taeseok. Jimin yang menjegal Taeseok dan Hoseok yang dengan sigap mengunci pergerakan Taeseok. Sepasang kekasih itu bekerja bak Holmes dan Watson, bekerja sama saling melengkapi tindakan satu sama lain. Namjoon menatap kerja sama antara Hoseok dan Jimin dengan pandangan kagum. Bahkan sampai tidak menyadari bahwa hujaman peluru di sekitarnya sudah berhenti.

Ya, Taeseok dan anak buahnya telah kalah. Organisasi pembunuh bayaran milik Taeseok telah berhasil dikalahkan oleh satuan kepolisian Korea.

.

.

.

.

.

Begitu Taeseok dan komplotannya ditangkap dan diamankan oleh anggota kepolisian, Namjoon serta teman-temannya pun ikut serta berurusan dengan polisi. Ya, begitu pula dengan Yoongi. Usai mendapatkan penanganan medis yang singkat, Yoongi sekarang ikut duduk di dalam ruangan bersama Namjoon dan teman-temannya serta beberapa polisi. Ketujuh pria itu tengah diinterogasi oleh anggota kepolisian.

"Apakah benar kau yang mengirimkan data serta sinyal dan koordinat lokasi kepada kami?" tanya seorang polisi yang tampaknya memiliki pangkat tertinggi di dalam ruangan tersebut. Dia merupakan polisi yang sama yang Namjoon lihat ikut serta berada di dalam markas Taeseok tadi.

Hoseok mengangguk, "Adikku yang mengirimkan data tersebut kepada kalian," ucapnya dengan tenang sambil memandang Jungkook. Jungkook mengangguk mengiyakan ucapan kakaknya tersebut.

Sang polisi memandang Jungkook, "Kau juga seorang agen pembunuh bayaran seperti kakakmu, huh?" tanya sang polisi sambil menatap Jungkook dengan tegas.

Hoseok menyela Jungkook yang ingin menjawab.

"Sir, aku dapat memastikan bahwa adikku ini bukanlah seorang agen pembunuh bayaran sepertiku. Adikku memang suka ikut dan membantu dalam misiku, tapi aku dapat memastikan bahwa adikku sama sekali belum pernah membunuh seseorang selama bekerja di bawah naunganku. Adikku hanya bekerja sebagai otakku saja dalam setiap misiku. Dia adalah hacker andalanku, sir," jawab Hoseok sambil memandang sang polisi.

SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang