SHOOT
Chapter 10 :
Akhir yang Sedikit Indah
.
.
.
.
.
.
.
- Ilsan-gu –
Namjoon kembali memandang langit sore yang berwarna oranye dari tempat terakhir kali ia bertemu dengan Yoongi. Tempat yang sama ketika Yoongi meninggalkannya seorang diri. Tempat yang sama di mana Yoongi tidak menjawab permohonan terakhirnya.
Tiga tahun telah telah berlalu, namun Namjoon masih dapat dengan jelas merasakan kesedihannya kala itu. Mengingat dirinya yang berlari pulang ke rumah dengan air mata yang terus mengalir. Mengabaikan seruan khawatir dari ibunya sendiri. Mengabaikan gonggongan sarat kebingungan dari Rapmon. Membiarkan dirinya terkunci di dalam kamarnya seorang diri. Larut dalam tangisannya sendiri.
Namjoon ingat. Malam itu ia tertidur dalam tangisnya. Dan malam itu pula, Namjoon bermimpi tentang Yoongi. Dalam mimpinya itu, Namjoon melihat sosok dirinya yang begitu bahagia menghabiskan waktu bersama Yoongi. Dalam mimpinya itu, dirinya dan Yoongi duduk di dalam ruang tengah milik keluarganya. Di dalam mimpinya itu, dia tertawa bersama Yoongi, bersenda gurau dan saling bercanda dengan satu sama lain. Di dalam mimpinya itu, semua tampak bahagia dan baik-baik saja. Di dalam mimpinya itu, dirinya bersama Yoongi.
Dan rasanya, Namjoon ingin hidup di dalam mimpinya saja tanpa terbangun.
.
.
.
.
.
Namjoon memandang langit sore itu dalam keheningan. Bersama dengan hembusan angin, dirinya menikmati sore itu. Menikmati pemandangan langit yang begitu indah.
Selama tiga tahun ini, Namjoon memiliki hobi baru. Ya, memandang langit sore dari tempat yang sama terus menerus. Sesibuk apapun dirinya di kebun dan peternakan, selelah apapun dirinya hari itu, dirinya selalu menyempatkan diri untuk memandang langit sore. Dalam kesendiriannya, dia menikmati hobi itu.
Beberapa orang menanyakan hobi barunya tersebut. Ibunya, Seokjin, Taehyung, dan bahkan ibu Seokjin dan Taehyung sampai turut mempertanyakan hobi barunya itu. Namjoon selalu memberikan jawaban yang sama setiap kali pertanyaan itu muncul. 'Memandang langit sore itu selalu menenangkan perasaanku'. Begitulah jawaban yang selalu Namjoon berikan.
Tapi, di dalam lubuk hatinya, Namjoon tahu bahwa itu bukanlah alasan sebenarnya dia suka memandangi langit sore. Karena Yoongi. Semua karena Yoongi. Karena setiap kali ia memandangi langit sore, rasanya ia memandangi langit itu bersama dengan Yoongi. Seperti saat dirinya memandangi langit sore kala itu. Kala Yoongi meninggalkannya sendiri. Kala pertemuan terakhirnya dengan pemuda yang ternyata sangat ia sayangi.
Selama tiga tahun ini, pikiran Namjoon tidak pernah absen untuk memikirkan Yoongi. Tidak barang seharipun. Pikirannya selalu akan menyerukan Yoongi.
'Bagaimana kabarnya saat ini?'
'Apakah ia baik-baik saja?'
'Apakah ia makan dengan teratur?'
'Bagaimana penampilannya sekarang? Apakah rambutnya bertambah panjang sekarang?'
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOOT
Fanfiction[Completed] Ketika Min Yoongi, seorang pembunuh bayaran berinisial 'August', bertemu dengan seorang pemuda desa sederhana bernama Kim Namjoon. [Namgi / Sugamon] - BTS' Fanfiction × cross posted from https://www.fanfiction.net/s/13105651 × [edited...