Gue naik ke pesawat yang akan ngebawa gue ke tempat tujuan gue.. Setelah gue duduk di kursi gue, gue langsung pura-pura tidur biar gak ada yang tanya-tanya atau apapun itu..
Gue terbangun karena merasakan ada seseorang yang menyentuh lengan gue.. Gue pun membuka selimut yang menutupi wajah gue dan nengok perlahan.. Gue lihat dia dari sudut mata gue.. Dan ternyata dia adalah seorang pramugari yang memberitahukan kalau sebentar lagi pesawat ini akan mendarat di Thailand..
Setelah mendarat gue langsung mengambil tas kecil yang tadi gue beli dan berisikan kedua HP gue dan dompet gue.. Gue turun tanpa membawa hal lain.. Sampai di lobby gue langsung memesan taksi dan menyuruhnya ketempat persembunyian yang hanya diketahui oleh gue dan bang Palgun..
Tempat persembunyian ini memiliki bentuk dari luar seperti batang pohon yang sudah tak berdaun tetapi berdiri kokoh.. Orang-orang tidak akan mengira bahwa dibawah batang pohon ini adalah sebuah rumah persembunyian yang cukup luas..
Setelah sampai gue pun membayarnya dan langsung menuju ke batang pohon tersebut.. Gue tekan tombol di tengah batang tersebut, dan terbukalah batang pohon tersebut seperti sebuah lift.. Aku pun masuk dan menekan tombol turun.. Karena sebenarnya tempat persembunyian ini hanya memiliki 1 lantai bawah tanah yang terdapat di kedalaman 15 m, tetapi ruangan ini sudah di desain agar dapat ditinggal.i..
Sampai dibawah gue pun langsung memasuki kamar gue yang masih seperti dulu, seperti saat setelah kematian Bang Palgun.. Setelah kematiannya gue kesini hanya sekedar untuk membersihkan tempat ini.. Gue langsung tidur dan terlelap..
🔸🔸🔸🔸🔸
Gue terbangun karena suara alarm yang sengaja gue nyalain.. Gue pun berjalan ke arah lemari di ujung kamar gue.. Gue pun membuka lemari dan didalamnya terdapat 1 pintu yang mengarah ke ruang rahasia gue.. Ruang rahasia ini hanya diketahui oleh gue.. Gue buka pintunya dan masuk kedalam lift yang berada di belakangnya.. Lift turun ke kedalaman 25 m dibawah tanah..Disini terdapat ruangan kaca besar yang didalamnya terdapat meja berbentuk oval yang dapat menampung 8 orang.. Terdapat sebuah Microfon kecil yang terletak di ujung nya dan 1 tempat duduk.. Microfon itu biasa gue pakai buat memproses pencarian data yang akan dilakukan olahraga cermin.. Cermin ini akan menampilkan dan melakukan hal apapun yang gue minta.. Dan dia hanya akan mematuhi perintah gue..
"Cermin.. Apakah kau masih mengenali suara gue??" Tanya gue
"Masih nona.. Anda adalah nona Tavia Christo.." Jawabnya
"Good.. Cermin.. Tolong tampilkan kepanikan yang terjadi akibat gue menghilang dari rumah sakit.."
Cermin pun menampilkan rekaman CCTV yang diambil dikamar gue disaat gue melarikan diri.. Dan gue melihat diri gue yang memecahkan kaca dan melompat ke melalui jendela.. Sesaat setelahnya gue melihat ada yang berusaha membuka pintu dan gue mendengar suara seseorang menelpon diluar kamar..
"Cermin.. Tampilkan rekaman CCTV diluar kamar gue.."
Gue lihat si Nathan lagi nelpon dan si Jonathan lagi ngedobrak pintu kamar gue..
"Cermin apakah kau tahu siapa yang di telfon oleh Nathan??"
"Tahu nona.. Nathan sedang menelfon kakak nona.. Yaitu Christo.. Dan setelahnya dia menelfon teman lelaki nona yaitu Rozan Matthew.."
"Hal apa yang mereka bicarakan??"
"Mereka membicarakan tentang hilangnya nona, dan upaya untuk melacak Handphone nona, sekaligus semua kartu nona baik kredit, debit, maupun black card nona.."
"Cermin apakah kau tahu apa yang mereka lakukan setelahnya??"
"Mereka lalu melacak nona tetapi tidak ada hasil.. Tetapi mungkin sebentar lagi keberadaan nona akan diketahui.."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARKNESS GIRL MAFIA
Random*UP SETIAP MINGGU* Saat seseorang gadis mafia yang memiliki kekuatan turun menurun, berusaha mendapatkan rasa cinta kembali.. Gadis yang memiliki kejeniusan dan tingkat bela diri yang tinggi, dan yang terjun di dunia mafia, ingin merasakan cinta kem...