________________
Seorang ibu bisa menjadi cenayang atau pun detektif disaat diperlukan..
~Tavia Christo~
___________________
Gue terbangun karena cahaya matahari yang mengenai wajah gue.. Gue lihat jam sudah menunjukkan pukul 8.30.. Gue terbelalak dan langsung menuju kamar mandi dengan badan pegal akibat tidur di lantai.. Gue masih sempoyongan, sudah ku duga hal ini akan terjadi..
Belum sempat gue ke kamar mandi, ada panggilan masuk ke Handphone gue
Drrtttt. Drrtttt..
"Halo mommy"
"Halo.. Kamu udah bangun??"
"Hmm"
"Habis ini langsung datang ke ruangan kamu di kantor.."
"Ya mommy.."
Seperti mommy peka akan keadaan gue.. Gue langsung ke kamar mandi.. Selesai mandi langsung walking closed.. Gue milih kemeja putih crop, jaket item, dan celana merah.. Gue langsung berangkat naik mobil gue yang kemarin, dengan keadaan tidak jauh berbeda seperti tadi..
20 menit kemudian..
Gue udah nyampe di kantor.. Gue keluar dari mobil dan masuk kantor.. Di dalam kantor gue auto lepas jaket item yang menutupi seluruh tubuh bagian atas gue, dan menyisakan kemeja putih cropku..
Gue jalan masuk dengan santai tanpa mengambil pusing tatapan lapar para pekerja lelaki.. Gue langsung naik lift dengan pengawal gue yaitu Nathan dan Jonathan..
Sampai lantai paling atas gue langsung jalan ke ruang kerja gue.. Disana udah ada mommy, daddy, dan yang lain, termasuk crystal..
"Makasih ya kak udah nyelametin aku kemarin.. Kakak hebat deh.." Ucap crystal sambil meluk gue
"Hmm.. Udah sembuh lo?" Tanya gue.. Sebenci apapun gue sama ni bocah, gue gak akan biarin dia mati didepan mata gue..
"Seperti biasa kak.. Dengan bantuan obat flash.."
"Udah-udah ngobrolnya nanti lagi.. Chris duduk sini.. Makan semua ini.. Sebelum itu minum air ini dulu.. Seperti biasa.." Kata mommy dengan menyodorkan air berwarna biru pekat..
"Shit.." Umpat gue.. Gue paling benci jika harus meminum obat ini.. Rasanya pait bats.. Benci gue..
"Daddy denger Chris.." Kata daddy..
Akhirnya gue minum setengah gelas kecil.. Karena memang segitu takarannya untuk saat ini.. Tanpa jeda setelah minum gue langsung makan macaron yang ada disitu..
Selesai makan semuanya gue liat jam udah jam 10.50 gue langsung jalan ke ruang rapat dengan pakaian seadanya.. Gue masih jalan dengan sempoyongan.. Kenapa gue gak teleportasi aja?? Karena tenaga gue gak memungkinkan dan jika dalam masa pemulihan gue gak boleh pakai kekuatan itu..
Dijalan gue berharap ntar Rozan gak ikut.. Sampai didepan pintu rapat, gue langsung berdiri tegak dan berusaha terlihat baik-baik saja, dan berwibawa walaupun gue cewek..
Pintu dibuka oleh Jonatan dan Nathan yang selalu setia di sisi gue.. Gue masuk dan gue merasa ada aura kemarahan dari seseorang.. Gue langsung memandang dimana aura itu berasal dan ternyata dari Rozan.
(Gue emang bisa ngerasain aura orang..)
Kita saling tatap.. Dan dia langsung menurunkan arah pandang dia.. Gue langsung ngikutin arah pandang dia, dan ternyata ke perut gue yang terekspos.. Gue langsung pura-pura gak peduli
Karena kan dia sendiri yang ngajak break..Gue jalan ke singgasana gue yang berada di tengah ujung meja rapat.. Gue tatap Rozan kaget karena emang gue gak ngasi tau dia.. Dan ini adalah kursi yang hanya diduduki oleh CEO..
Daddy dan mommy ada disebelah kanan gue, abang-abang dan adek gue ada di sebelah kiri gue.. Sebelum duduk gue mempersilahkan yang lain untuk duduk juga..
"Silahkan semua duduk.." Kata gue dan semuanya duduk
"Perkenalkan saya Tavia Christo CEO perusahaan ini.. Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena membuat kalian menunggu selama 2 bulan lebih.."
"Tidak apa-apa.. Sebenarnya niat utama kami adalah ingin melihatmu dengan cara meminta kerja sama.. Sekali rengkuh dayung 2 pulau terlampaui.." Kata seseorang yang gue duga adalah daddy Rozan..
"Bisakah kita mulai rapatnya?" Tanya gue dan yang lain mempersilahkan
"Karena kalian yang memintanya maka kali ini saya sendiri yang akan memimpin rapat kali ini.."
"Jadi setelah saya mereview perusahaan yang pernah bekerjasama dengan kami dalam hal seperti ini.. Saya telah menyimpulkan dan menyarankan tiga negara ini adalah negara yang menjanjikan untuk melakukan pembangunan.. Negara-negara tersebut yaitu Korea, Perancis dan Amerika.. Sebelum saya menjelaskan ketiga negara ini lebih lanjut adakah pertanyaan??"
"Apakah dinegara selain tiga negara tersebut perusahaan yang kalian bangun selalu hancur?? Apa penyebabnya?? Apakah ke tidak kompetenan dari perusahaan anda??" Kata seseorang yang sepertinya adalah kakak Rozan..
"Saya ingin meluruskan.. Bahwa sebenarnya tidak semua yang kami bangun selalu hancur.. Seperti yang kita ketahui bahwa bukan hanya aspek pembangunan atau kontruksi bangunan saja yang membuat sebuah perusahaan hancur, tetapi lebih ke sang pemegang perusahaan tersebut yang mendominasi kehancuran sebuah perusahaan.. Karena perusahaan saya ingin menyarankan yang terbaik setelah memandang dari berbagai aspek dan membuat pertimbangan akhirnya kita memutuskan ketiga negara tersebut.."
🔹🔹🔹🔹🔹
Rapat telah selesai dan mereka memilih membangun 2 sekaligus di Perancis dan Korea.. Saat ini kita masih di ruang rapat hanya untuk bersilaturahmi setelah ketegangan yang diciptakan oleh seseorang yang ternyata benar adalah kakak Rozan dan bertujuan menguji gue.."Saya ingin bertanya.. Mengapa kalian ingin bertemu dengan adek saya?? Bahkan hingga mau menunggu selama 2 bulan lebih??" Tanya bang Pahlevi seperti memancing sesuatu.
"Karena kami ingin melihat seseorang yang dicintai oleh anak bungsu saya, dan yang akan menjadi menantu saya.." Jawab daddy Rozan.. Gue yang posisinya lagi minum setelah bacot panjang lebar kali tinggi tersedak
"Uhukkkk.. Uhukkkk.. Jadi Rozan yang daddy maksud??/Jadi Tavia yang daddy maksud??" Ucap gue dan Rozan bersamaan..
"Hahaha.. Bahkan mereka sudah sehati.. Bagaimana?? Kapan kita akan mempersatukan mereka berdua??" Tanya daddy Rozan
"Tunggu saya lulus S1 dulu.." Sela gue secepat kilat..
"Kenapa menunggu??" Tanya Daddy
"Karena saya ingin saat sudah menikah, saya tidak memikirkan sekolah ataupun kuliah lagi.." Jelas gue..
"Tidak usah sekaku itu nak Tavia" Ucap mommy Rozan sambil menepuk bahu gue
"Iya tante.."
"Panggil mami sayang.. Dan panggil dia papi.."
"Iya mami.."
"Calon adek ipar maafkan kata-kata gue tadi ya.. Gue hanya berniat nguji elo aja.. Apakah elo mudah terpancing atau gak.. Soalnya dengan itu gue dapat melihat apakah jika ada masalah di hubungan kalian kedepannya lo bakalan gampang membuat kesimpulan dan gampang terpancing atau gak.." Kata kakaknya Rozan
"Kenalin nama gue Berto Matthew.." Kata dia sambil nyodorin tangannya buat berjabat tangan dan gue menyambutnya.. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang memutuskan jabatan tangan kita..
"Gak usah lama-lama salamannya.." Kata Rozan
"Santai bro.. BTW pacar lo sexy juga.." Kata dia sambil lihat perut gue.. Gue tau dia bercanda, tapi si Rozan udah terlanjur kepancing.. Si Rozan langsung meluk gue buat nutupin tubuh gue bagian depan dari kakaknya..
"Kenapa sih Zan??" Tanya gue
"Tatapan cabul.. Pergi gak lo.." kata Rozan ke abangnya
Tiba-tiba Nathan membisikkan sesuatu yang buat gue geram dan aura hitam gue keluar.. Satu ruangan menjadi sunyi mendadak..
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARKNESS GIRL MAFIA
Random*UP SETIAP MINGGU* Saat seseorang gadis mafia yang memiliki kekuatan turun menurun, berusaha mendapatkan rasa cinta kembali.. Gadis yang memiliki kejeniusan dan tingkat bela diri yang tinggi, dan yang terjun di dunia mafia, ingin merasakan cinta kem...