________________
Kenalilah musuhmu terlebih dahulu.. Semakin kau dendam terhadapnya seharusnya semakin kenal juga kau terhadap dirinya.. Bahkan kalau bisa kenali musuhmu melebihi kau mengenali dirimu sendiri..
~Tavia Christo~
___________________
Kita pun berangkat melalui jalan bawah tanah gue.. Bahkan para cowok memohon supaya gue ijinin mereka pake jalan bawah tanah gue.. Dan absolutely gue tolak..
Saat melewati jalan bawah tanah selalu gue yang di depan, karena terowongan itu akan membuka cabang ke tujuan yang gue tuju hanya jika gue yang mengarahkannya.. Memang awalnya terowongan ini hanya sebuah terowongan lurus tanpa cabang.. Dan cabang ini akan terbentuk sesuai dengan tujuan gue dan arahan gue..
Kita matikan mesin kita tepat di bawah halaman belakang rumah William Lorenzo.. Karena sebenarnya William bukan orang kaya, dan dia hanya sebatang kara tapi dia juga tidak miskin-miskin amat.. Jadi dia memiliki sebuah perusahaan yang habis dia rebut dari mantannya..
Kita muncul dengan alat yang gue bawa.. Gue selalu bisa merancang alat-alat ajaib yang gue perlukan.. Mereka bertiga langsung bersembunyi di beberapa spot yang tidak akan dicurigai dan yang strategis untuk bisa memantau kondisi gue..
"SIAPA KAMU???" teriak seorang bodyguard
"Aku adalah Destroyer, damage, and devil.." Kata gue dengan tekanan disetiap kata..
Aura hitam gue keluar.. Gue liat pistol yang diacungkan ke gue dengan tangan yang bergetar.. Gue menyeringai dan langsung saja gue rampas pistol itu dengan mudahnya dalam satu gerakan cepat..
DORRR..
Sebuah peluru sudah bersarang di paha kiri dia.. Gue berjalan mendekat dan gue injek luka dia..
ARGGGHHHH
"DIMANA TUANMU??"
"TIDAK TAU.. ARRGGGGHHHH.." gue semakin tekan luka dia..
"KATAKAN!!!!" Kata gue sambil semakin menekan lukanya
"Okey-okey.. Dia ada di kamarnya.. Itu kamarnya, dia sedang tertidur.." Terang dia.. Lepas dia, sebelum meninggalkan dia tak lupa gue beri dia kenang-kenangan berupa beberapa luka sayatan dari pisau gue.. Luka yang membuat dia kesakitan sampai beberapa menit kedepan sebelum akhirnya meregang nyawa..
Gue benci jika sebelum gue bertindak selalu aja di dului oleh Jonathan dan Nathan.. Mereka tidak menyisakan bodyguard untuk gue bermain-main kecuali yang awal tadi, karena mungkin mereka tidak mau gue menyiksa mereka..
Saat gue masuk sudah banyak mayat bodyguard tergeletak dilantai sampai mata gue tertuju pada mereka berdua yang berada di pembatas lantai 2 sedang duduk mengayunkan kaki..
"Dasar kalian.. Selalu aja gak ngasih gue seneng-seneng.." Marah gue
"Bukan begitu nona.. Ini karena habis inilah pertempuran nona.. Jadi nona harus menghemat tenaga jangan sampai dia bangun.." Kata Jonathan
"Halah.. Yaudah ayok.."
DUAAGGGG
Gue tendang pintu kamar dia.. Dia yang sedang tidur pun tersentak bangun.. Dengan wajah syok dan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya dia berusaha menekan bel, yang gue yakini adalah belum darurat.. Spontan gue lempar pisau gue dan tepatlah pisau itu menancap di punggung tangan dia..
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARKNESS GIRL MAFIA
Random*UP SETIAP MINGGU* Saat seseorang gadis mafia yang memiliki kekuatan turun menurun, berusaha mendapatkan rasa cinta kembali.. Gadis yang memiliki kejeniusan dan tingkat bela diri yang tinggi, dan yang terjun di dunia mafia, ingin merasakan cinta kem...